Senin, 15 Maret 2010

Program kerja

Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (al-hadits)






PROGRAM (sebetulnya bermakna acara, namun setelah diakomodasi menjadi istilah dalam organisasi, menjadi rancangan kerja), adalah aktivitas yang dijalankan oleh semua organisasi, baik itu organisasi social maupun komersil.

Program adalah napas dalam organisasi, karena bila tidak ada program sebuah organisasi akan fakum, dan cenderung menjadi pasif/stagnan dan boleh jadi akan bubar.

Bagi IKRISMA adanya program-program yang adalah euforea yang menjadi stimulan menyuntik semangat dalam berorganisasi , baik dalam pilkada, pengumpulan zakat tak terkecuali pengadaan ambulan, yang banyak menguras energy bahkan pengorbanan materi.

Ditilik dari eksistensi program itu sendiri dalam ormas ada 4 tahap

1. Input atau masukan baik bersifat external (dari luar organisasi) maupun internal (usulan anggota)

2. Proses , usulan tersebut lalu diproses menjadi konsep rancangan kerja, yang bila dianggap urgen atau primer dan membutuhkan tenaga dan financial serba extra, maka dibutuhkan tim khusus untuk menaganinya yang disebut dengan PANITIA.

3. Output atau program tersebut mulai diluncurkan kpd masyarakat, melalui beberapa tahap sesuai konsep program yang telah dirancang.

4. Reaksi balik merupakan respon masyarakat setelah program diluncurkan bisa berupa dukungan, kritik, saran maupun penentangan, tak terkecuali program yang dijalankan oleh IKRISMA, baik dalam segi tehnisnya maupun wujud programnya.

Namun apapun itu, kita sepakat bahwa program tersebut mendapat perhatian dan semua reaksi itu harus diakomodasi oleh organisasi, karena tidak mustahil pendapat yang berbeda keluar dari sudut pandang yang berbeda pula.

Dalam sebuah organisasi, pasti (bila itu organisasi aktif) akan banyak mempunyai program-program baik bersifat internal maupun external, maka oleh sebab itu dalam peluncurannya diperlukan pemikiran yang matang dalam membuat skala perioritas, dan menempatkan orang yang kapabel dengan penugasannya.

Pemimpin bagaimana yang kita inginkan , semua pasti setuju yang nomor dualah yang terbaik namun perlu kaderisasi yang terarah untuk mendapatkan pemimpin seperti itu, siapkah IKRISMA.

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini