Senin, 15 Maret 2010

Peminpin yang tangguh

Salah satu sajian acara televisi yang saya sangat gemari adalah tentang dunia binatang. Dari perilaku binatang bisa dipelajari berbagai tingkah laku mereka. Sebut saja singa buas. Untuk kelangsungan hidupnya, baik individu maupun berkelompok, mereka dengan rapinya mampu berburu sapi, kerbau, rusa, dan kelinci. Bahkan dalam keadaan yang sangat lapar sementara sasaran mangsanya terbatas maka tidak jarang beramai-ramai menerkam gajah dan kuda nil. Padahal fisik gajah dan kuda nil jauh lebih besar dibanding singa. Teman-teman gajah dan kuda nil, tidak satu pun yang membantunya.


Walaupun tubuh sang pemburu lebih kecil dan jumlahnya sangat jauh lebih sedikit, namun singa sangat ditakuti. Padahal kalau kerbau-kerbau yang jumlahnya ratusan mungkin ribuan ekor itu kompak bisa saja semuanya menyerang singa buas yang jumlahnya paling banyak 10 ekor. Namun mengapa tidak dilakukan? Mengapa kekompakan tak terjadi? Mana sang pemimpin kerbau itu? Mana tanggung jawabnya untuk mengkoordinasi? Yang terjadi adalah semua lari terbirit-birit menyelamatkan dirinya masing-masing.

Saya teringat ada paham yang mengatakan bahwa keunggulan suatu organisasi dalam melaksanakan program-programnya tidak selalu dipengaruhi berapa jumlah anggotanya. Organisasi dengan jumlah anggotanya yang lebih sedikit bisa jadi jauh lebih unggul ketimbang organisasi yang jumlah anggotanya jauh lebih besar. Mengapa? Karena yang jauh lebih penting adalah kerapian kerja organisasi yang tinggi, penerapan strategi dan taktik yang jitu, didukung sumberdaya pelakunya yang penuh disiplin dan bermutu tinggi, dan tentunya dikoordinasi oleh pemimpin tangguh

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini