Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Senin, 24 November 2014

Ingin susana Aman ?

Keinginan orang kampung kita dalam memilih kepala desa  sederhana saja dan simpel serta tidak muluk muluk, mereka hanya ingin kelak setelah usai pilkades , keadaan aman dan tenteram, sehingga dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa.

Persepsi kita dengan saudara atau orang tua kita di desa , tentu saja berbeda, katanya sama, namun takrif atau difenisinya berbeda tergantung keluasan wawasannya .

Menurut saya , aman itu ialah di mana seorang leadher /pemimpin sebagai bagian dari jalur birokrasi formal adalah kepanjangan tangan penguasa untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya.. yakni di mana seorang pemimpin lokal itu berlaku sebagai keran penyalur ,menyediakan air bukan untuk dirinya namun untuk yang membutuhkannya.

Intinya, amanah dari atas, apapun bentuknya sampai kepada yang berhak dengan pengelolaan dan profesional dan transparan sehingga tidak menimbulkan fitnah.
Karena kata “aman, bagi saya berasal dari kata “Amanah di mana amanah itu sampai secara aman kepada ahlinya.

Untuk para tim sukses dari kedua belah pihak , tugas anda dua tahap
pertama mengamankan jalannya kandidat sampai kepada kursinya.

Kedua, ini yang terpenting dan paling penting, jangan kehilangan sikap kritis untuk terus memantau dan mengawal, jalannya pemerintahan selama masa baktinya.

Salam damai.. untuk desa Bringsang yang bermartabat


Sabtu, 13 September 2014

calon yang ambisi

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (QS 12:55)

Rasulullah melarang Ummatnya untuk memilih pemimpin yang berambisi menjadi penguasa, karena  pada hakekatnya kekuasaan adalah sesuatu musibah , di mana di pundaknyalah nasib seluruh rakyat yang di pimpin nasibnya dipertaruhkan, melalui kebijakan dan keterbukaannya dalam melihat penderitaan rakyat yang memang wajib diayominya.

Berbeda konteksnya pada masa nabi Yusuf AS, di mana  kemarau panjang yang akan datang yang akan didahului oleh masa subur benar-benar membutuhkan orang yang punya keahlian dan punya visi serta moralitas yang tinggi untuk mampu mengantisipasi kemungkinan  terburuk yang akan terjadi di masa depan.

Maka dengan bimbingan  wahyu nabi Yusuf menawarkan diri, karena melihat tidak adanya figur yang mampu untuk membawa negeri Mesir melewati masa-masa sulit.

Konteksnya dengan kita sekarang (menurut saya) harus ada upaya, baik secara individu maupun lembaga untuk memunculkan figur  yang  di butuhkan dan benar-benar mencerminkan kehendak murni masyarakat yang beradab, bukan di karbit dengan lembaran atau gepokan  rupiah dan janji-janji yang terkadang tidak realistis.


Selamat berjuang untuk rekan-rekan yang menjadi tim sukses dari kedua calon, di mana anda semua berangkat dari tujuan yang sama , yakni “untuk desa Bringsang yang lebih baik, dan secara moral sebagai pengusung bila calon anda menang anda wajib menjadi yang terdepan mengawal , apa yang telah menjadi visi dan misinya.

Kamis, 11 September 2014

ambisi memimpin

Inni Ja’ilun fil ardhi khalifah (sesungguhnya aku  yang menjadikan (manusia) di bumu khalifah (QS 2;30)..

secara harfiah kalimat “Khalifah
,  ialah penganti karena manusia merupakan pengantin atau wakil Allah di muka bumi.

Kalimat “Khalifah ada dua tempat dalam al-Qur,an selain di atas yakni terdapat dalam surat  38 ayat 26, dengan makna pemimpin.

Kesimpulannya , manusia telah dibekali sifat kepemimpinan pada setiap 
individunya, hanya ada yang berkembang secara alamiyah, ada yang mengembangkannya untuk keperluan tertentu agar sifat kepemimpinannya lebih profesional dan bertanggung jawab, namun intinya semua kita adalah pemimpin , sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah “Kullukum ra’en wa kullukum mas ulun ‘an ra’eyatihi (semua kalian adalah pemimpin & akan di tanya tentang kepemimpinannya)

Karena hal itulah, hati-hati anda yang menjadi pemimpin, karena secara naluri   masyarakat  mengetahui , anda curang atau amanah, saat itulah anda akan berhadapan  dengan tiga golongan masyarakat anda.

Pertama :  orang di sekitar anda yang oportunis di mana saat anda jatuh mereka akan meninggalkan anda.

Ke dua : kaum terpelajar dan aktivis yang siap menyeret anda ke meja hijau

Ketiga : rakyat biasa yang walau mereka diam, namun mereka sadar teraniaya haknya , dan mereka mengadu kepada Allah.


Jadikan kepemimpinan anda sebagai wasilah untuk taqarrub kepada Allah, bukan tujuan untuk mencari kepuasan hawa nafsu.

Rabu, 10 September 2014

Damai dalam pilkades

Sahabat semuanya,.. Salam damai

Piilkades yang sudah diambang pintu pagar, suka atau tidak telah membuat keluarga, saudara dan sahabat menjadi rival.. tidak mengapa, semua akan berlalu sesuai dengan seleksi Alam , kembali  harmonis, sebagai wujud kedewasaan dalam berpolitik.

Saya yang sejak awal menyatakan “Netral , sebagai sekretaris Ikrisma punya visi dan misi di balik netralitas Ikrsima.

Saya yakin sejak awal , bahwa person Ikrisma akan terbelah dalam pilkades, dan itu sangat bisa dimaklumi , karena masing-masing pihak punya  hak untuk mewujudkan idealismenya.

Pertama : yang mendukung kades lama , ingin agar apa yang di anggap sebagai keberhasilan terus berlanjut, selain juga karena secara emosional ada hubungan kekeluargaan dan persahabatan.

Kedua : pendukung  cakades baru, ingin ada perubahan dan sudah menjadi komitmen dalam MUO yang ditandatangani.

Namun, saya yakin dan Allah yang Maha tahu, keduanya punya niat yang sama, ingin memajukan Desa tercinta, hanya saja dengan metode dan versi yang berbeda, atau ada skala prioritas tertentu dalam programnya.

Dan dengan adanya person Ikrisma pada kedua calon, kelak ke depannya harapan saya.

1.     Setelah usai pilkades , siapa pun pemenangnya, Ikrsima mengucapkan , “selamat bertugas

2.    Ikrisma menjadi  wasilah untuk mengadakan rekonsiliasi antar pendukung, baik dari anggota maupun non anggota.

3.    Selanjutnya Ikrsima akan berdiri bersama pihak yang kalah, dalam rangka mengawal berjalannya program kemaslahatan untuk masyarakat yang di janjikan.

4.    person Ikrisma yang pernah menjadi Tim suksesnya , wajib bertanggung jawab secara moral untuk menjadi yang terdepan mengkritisi penguasa lokal tersebut.

Terakhir, pesan saya “yang merasakan, dan akan merasakan pahit manis , kebijakan kades adalah masyarakat yang tinggal menetap di kampung halaman, meski tidak dipungkiri juga ada efek domino bagi keluarganya yang tinggal di jakarta, karena perputaran roda ekonomi di desa karena adanya suplai uang dari kota, dan kebijakan masalah keuangan akan dirasakan oleh saudaranya yang tinggal di jakarta.

Karena itulah beri mereka pencerahan agar pilihannya logis dalam jangka  panjang, jangan di bujuk karena ambisi kita..

sekian mohon maaf.. dan salam damai..


Senin, 25 Agustus 2014

polarisasi pilkades 2014

SAYA PENDUKUNG SI  “A, TAPI SAYA ANGGOTA/PENGURUS IKRISMA

Ungkapan ini, layak menjadi  MOTTO kita dalam PIL KADES  kali ini, karena , kali ini Ikrisma terpolarisasi dalam kubu yang berbeda.

Dalam ungkapan tersebut  subjeknya adalah Ikrisma, artinya keutuhan organisasi harus lebih di utamakan, jangan sampai menjadi seperti  ungkapan berikut “ SAYA MEMANG ANGGOTA/PENGURUS IKRISMA, TAPI SAYA KAN PENDUKUNG SI A. Artinya kita lebih mengutamakan dukungan kita dari pada keutuhan organisasi.

Untuk itulah sebagai pengurus Ikrisma, saya menekankan “sebagai wujud  konsistensi dan kebijakan organisasi yang menyatakan ‘NETRAL, agar rekan-rekan menjadi pelopor utama dalam berpolitik yang santun dan proporsional, dan lebih  mengedepankan rasio dengan cara tidak saling mengejek, mencela, menghina dan menjatuhkan  calon lainnya, cobalah berikan tindakan edukatif kepada warga kita yang notabene, kerabat kita, saudara kita, teman kita bahkan mungkin keluarga kita, dengan cara “memaparkan program kerjanya  (bukan adu program, karena  kita bicara Bringsang 6 tahun ke depan), karena pemilih yang bijak bukan memilih sosok personalnya, melainkan visi dan misinya.

Menjadi netral bukan bukan pilihan abu-abu atau tidak jelas, karena dengan netral kita bisa melihat hitam putih semua kandidat secara bijak.. dan menjadi netral  bukan tanpa resiko, karena boleh jadi akan dicurigai semua pihak.. namun saya yakin semua akan paham bila semua telah usai.

Menjadi netral bukan berarti cuek dan tidak perduli, karena Ikrisma akan bekerja jauh melampaui masa tugas seorang Kades, kita ada mulai dari kades sebelum  Sutlan s/d sekarang, dan telah banyak memberikan  kontribusi kepada Desa kita, tanpa harus terikat oleh kepala Desa.

Akhirnya , saya dan segenap pengurus , menekankan kepada rekan-rekan yang terlibat dalam kompetisi tersebut , untuk mengedepankan  keutuhan dan persatuan, baik sebagai bagian dari organisasi , maupun sebagai warga Bringsang.


Saya yakin kedua kandidat punya tujuan yang sama untuk memajukan Desa Bringsang dan mensejahterakan masyarakatnya, hanya mungkin dengan teknik yang berbeda dan masing-masing mempunyai skala prioritas yang berbeda pula namun tujuannya sama.

Jumat, 28 Maret 2014

pentingnya musyawarah

Sahibul hikayah.

Di sebuah kota kecil hiduplah sepasang suami istri yang hidup rukun, mereka saling menghargai  akan kelebihan masing  masing  sehingga tumbuh sikap saling percaya di antara mereka , namun sayang  sikap saling percaya tersebut membuat mereka selalu memutuskan perkara dengan idenya sendiri, atau tanpa melewati jalan musyawarah.

Suat ketika terjadi krisis ekonomi  yang berimbas kepada phk massal , dan sang suami termasuk di dalam barisan yang terkena pemutusan hubungan kerja , sebagai kepala rumah tangga suami berpikir keras untuk menata keuangan keluarga secara profesional dan mencari solusi agar perekonomian keluarga tetap stabil. Namun karena pengeluaran tak bisa dihindari sementara sumber pemasukan juga tak kunjung ditemukan , maka lambat laun kondisi finansial mulai menipis.

Untuk meringankan beban suami maka sang istri memutuskan untuk pulang kampung selain untuk meminimalisir pengeluaran juga sambil menunggu suami mendapat pekerjaan baru.

Kebetulan rumah mereka berada di tepi jalan dan hanya berjarak beberapa meter dari pasar, timbullah ide dari sang istri yang sedang di kampung untuk menjadikan rumahnya sebagai ruko, karena melihat lokasinya yang strategis sangat berpeluang untuk membuka usaha kebutuhan sehari-hari, tapi dari mana modalnya ? ... ia teringat akan sawah peninggalan orang tuanya yang cukup luas, dan berada di tepi waduk , tentu kalau disewakan banyak yang mau dan bisa ditawarkan dengan harga tinggi , singkat kata sawah pun ditawarkan persis seperti dugaannya, banyak penyewa yang mau dengan harga tinggi sehingga akad sewa kontrak pun dilaksanakan tanpa pengetahuan suami, dengan asumsi “bahwa selama ini selalu mendapat kepercayaan darinya, maka ketika uang sudah di tangan dengan mantap hati ia berangkat untuk membuka usaha baru membantu kesulitan suami.

Adapun sang suami di kota, jenuh dan rindu karena jauh dari keluarga, maka terpikir olehnya ‘kenapa tidak mencari penghasilan di kampung saja dengan bertani, toh di kampung masih ada sawah yang cukup luas untuk bertani dan letaknya dekat dengan waduk hingga mudah dalam mengairinya, tapi untuk bertani jaman sekarang kan butuh kerbau atau traktor untuk membajak tanah lalu dari mana modalnya ?... ia pun ingat akan lokasi strategis rumahnya yang dekat pasar tentu kalau di sewakan untuk ruko cepat laku dengan harga tinggi, singkat cerita tidak lama setelah memasang papan plang “disewakan, rumah pun laku di sewa dengan harga tinggi , ia merasa tak perlu memberi tahu istri karena selain sebagai kepala keluarga juga selama ini selalu saling percaya  , maka uang pun ia belikan 1 unit traktor .

Saya tidak perlu meneruskan kisah ini karena saya yakin anda tahu akhir ceritanya, hanya sebagai muslim kita di anjurkan agar dalam setiap hal yang penting agar di musyawarahkan kepada orang-orang yang berkepentingan agar tidak timbul fitnah di kemudian hari.

Ingat .. niat baik akan menjadi tidak mendapat respons manakala tidak dilakukan dengan cara yang baik pula.

Wallahu a’lam bissawab.




Sabtu, 15 Februari 2014

penjelasan tentang logo

Mungkin ada yang bertanya tentang logo Ikrisma, apa maknanya?

Logo Ikrisma pada awalnya ada gambar al-Qur,an terbuka di atas nama, namun pada perkembangannya logo tersebut  dihilangkan  seperti yang kita pakai sekarang.

Saya sebagai sekretaris mengajukan logo tersebut pada waktu pertemuan yang ke tiga, tentunya setelah terbentuknya pengurus organisasi dengan nama “IKRISMA yang di sarankan oleh Sdr. H. Azis.
Logo, simbol  atau lambang merupakan cerminan atau jati diri, dalam hal ini jati diri organisasi.

Berikut ini saya sampaikan makna dari logo organisasi kita.

Globe atau bola dunia merupakan visi , artinya ke depannya kita berharap Ikrisma menjadi organisasi besar yang mendunia , mungkin ini terlalu muluk tapi optimis itu harus , seperti kata soekarno “gantungkan cita citamu setinggi langit. ‘Artinya : bila langit tak tercapai setidaknya kita dapat menggapai awan , mesti kita juga harus realistis. Tapi dengan cita-cita tinggi yang menjadi visi, akan membuat setiap person berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin energi.

Dunia juga merupakan simbol, bahwa ikrisma adalah organisasi terbuka, Inklusif tidak eksklusif atau tertutup , Ikrisma terbuka untuk siapa saja, tidak didasarkan pada strata sosial apapun, bahkan lintas etnis.

Kemudian ada ungkapan yang mengikuti lingkar logo  “ berpegang teguhlah kepada tali Allah, dan sesungguhnya orang mukmin bersaudara, merupakan jalan untuk mencapai visi , yakni  dengan menjalin kerja sama bergandengan tangan dan saling melengkapi serta saling mengerti dalam segala hal sehingga terbentuk komunitas perantau yang sejahtera  di dalam segala profesinya, tentunya di dasari dengan keyakinan kita sebagai seorang muslim.

Adapun warna hijau, merupakan simbol dari azas organisasi , yakni Islam.

Di bawah logo , merupakan kepanjangan dari Ikrisma, artinya Ikrisma dalam menerapkan manajemennya terbuka (open manajemen), terutama yang berkaitan dengan pengelolaan dana, baik dari masyarakat maupun kas anggota.

Kini ikrisma telah mengabgret statusnya dari ormas reguler ke yayasan tentunya sebagai konsekwensinya , ada struktur yang harus dilengkapi, dan jabatan tertinggi bukan lagi ketua sebagaimana ikrisma dahulu, melainkan jabatan tertinggi ada pada dewan pendiri.

Sekedar diketahui di antara tahun 2009 s/d 2012 yayasan diwacanakan oleh kehakiman akan dipisah dengan lembaga pendidikan, karena secara umum lembaga pendidikan lebih berorientasi profit, adapun yayasan lebih fokus kepada aksi sosialnya,  Sehingga antara tahun tersebut yayasan yang baru dibentuk hanya sampai pada dewan pembina, namun pada tahun 2013 kembali kepada format awal  yakni yang tertinggi ada pada dewan pendiri.

Mengenai pemilihan ketua sebagai  pengurus yayasan ada dua cara.

Pertama : bila disepakati bahwa “ Kewenangan mutlak apa pada pihak pendiri maka pengangkatan ketua hanya tinggal menunjuk/penunjukan oleh musyawarah badan pendiri.

Kedua : badan pendiri merekomendasikan beberapa kandidat untuk dipilih oleh mayoritas anggota, baik melalui panitia pemilihan maupun langsung oleh forum yang ada.

Dan sebagai sekretaris saya menggiring kepada cara kedua, karena Ikrisma hampir dalam segala aktivitasnya di kerjakan secara kolektif, yakni adanya tim yang bergerak atas hasil musyawarah.

Dengan demikian maka hasil pemilihan kemarin yang dihadiri oleh mayoritas anggota dan pengurus serta di tutup oleh laporan bertanggung jawaban (secara lisan) oleh ketua yang lama, sudah sah .

Sekarang kita akan melaksanakan baksos yang general persiapannya sudah 80 %, dan bakso ini adalah instruksi dari ketua badan pendiri, yang segera ditindak lanjuti oleh divisi sosial,ini artinya system telah mulai berjalan dengan baik dan prosedural, tinggal tekhis  selanjutnya lebih disempurnakan agar lebih profesional.
Ada PR  besar lagi  bagi Ikrisma yang perlu penanganan extra, yakni pembangunan Masjid yang dalam perjalanannya menelan biaya tak terduga dari target awalnya.

Yang terakhir, tolong jangan habiskan energi kita hanya untuk masalah internal. Kita fokuskan kepada ,”apa yang harus kita lakukan agar layak disebut sebagai sebuah organisasi yang berpengalaman.

Selasa, 04 Februari 2014

PEMILIHAN KETUA BARU


Dengan mengucap syukur al-hamdulillah , bertempat di masjid raya Al-Fudholah beting bertepatan dengan 26 Januari 2014 atau 24 Rabiul Awwal 1435 H. dimulai dari jam 13.30 dilanjut setelah shalat Ashar s/d jam 17.00 dan dihadiri oleh lebih dari 85 % anggota telah terpilih susunan atau struktur pengurus yayasan Ikrisma yang baru dengan masa kerja 5 tahun yakni dimulai dari terpilihnya pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan yang sama tahun 2019.

struktur baru ini sudah dianggap mengakomodasi aspirasi reka-rekan pengurus dan anggota yang sebelumnya telah dimulai dengan bergugurannya kandidat kandidat lain, baik karena mengundurkan diri maupun karena tidak ingin ada rangkap jabatan dalam tubuh organisasi.

ke depannya nanti diharapkan Ikrisma mampu menjawab tantangan yang lebih komplex, dengan gerbong kereta organisasi yang dimasinisi oleh ketua yang baru.
banyak PR yang belum diselesaikan dan menjadi beban di pundak pengurus yang baru, dan diharapkan beban tersebut ibarat benang kusut dapat terurai dengan kolaborasi yang apik dari semua jajaran pengurus dan anggota.

diantara beban yang cukup berat diantaranya pembangunan Masjid yang belum rampung, dimana para donaturnya masih loyal terhadap pengurus yang lama, meskipun faktanya tidak ada friksi dalam pergantian pengurus, apalagi regenerasi sudah lama diusulkan oleh ketua, bahkan ketua yang lama duduk diposisi tertinggi, yakni ketua badan pendiri.

selanjutnya konsolidasi yang sering terlihat rapuh, juga kebutuhan organisasi akan adanya tempat tinggal atau kantor sekertariat sudah merupakan hal yang sangat mendesak direalisasikan.
dan banyak lagi PR PR lanjutan , dan yang tidak kalah penting ialah netralitas organisasi dalam pesta rakyat desa atau PILKADES.

semoga dengan terpilihnya pengurus terutama ketua yang baru dan masih muda serta enerjik, dapat menghadirkan suasana yang ideal untuk Ikrisma layak disebut sebagai organisasi yang sudah mapan.

Wallau a'lam bissawab.




kapan imam memulai kalau jamaah masih ribut


Kita juga sedang berperang, berperang melawan keterbelakangan kita , keterbelakangan dalam wawasan , keterbelakangan dalam intelektual.
kita juga berperang melawan egoisme hati
kita juga berperang ,agar dapat menghadirkan kebersamaan
kita juga berperang , meraih kesejahteraan agar dapat dipersembahkan kepada saudara-saudara kita
yang tidak beruntung.
Senjata kita adalah ghirah atau semangat
Motoriknya adalah kebersamaan
Nilai tawarnya adalah ‘ezzah atau wibawa
Skenarionya tertuang dalam ADART
Kita berperang sekian lama, hingga melewati masa kritis
Bahkan melewati seleksi alam
Maka tentunya, mestinya yang masih ada adalah yang paling kuat
Bukan kuat menahan nafas hingga tidak tergilas
Tapi kuat yang sebenarnya adalah yang tetap exis memberi input.
Bersama dalam bingkai organisasi.
Bersama berperang mencapai visi, agar sejahtera bersama-sama.
Organisasi adalah satu kesatuan, satu paket.
Rapatkan kaki, lekatkan pundak-pundak kita, rapatkan barisan.
Bila salah satu bicara , yang kedua menegur, yang ketiga berkata “berisik.

Lalu kapan imam mau memulai ?..