Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Senin, 22 Juni 2009

MUSYAWARAH PERIODE 5



Al-hamdulillah pada Ahad tanggal 21 Juni 2009, terlaksana juga rapat atau musyawarah tentang Ikrisma pada periode ke lima yang di hadiri sekitar 50 jamaah, baik yang baru maupun yang lama adapun yang menjadi bahasan utama adalah tehnis ikatan antara anggota dan organisasi, banyak sekali usulan dan saran bahkan saling adu argumen antara satu pendapat dengan pendapat yang lain yang membuat suasana forum menjadi lebih hidup, namun sayang sekali, waktu yang tersedia sangat sebentar hingga hasil yang di dapat tidak maksimal. Ada tiga poin yang di tawarkan oleh pengurus , 2 poin pilihan , dan satu poin alternatif,.sebagai sarana ikatan anggota dan organisasi.
1. Arisan
2. Tabungan ,bersifat wajib, dan baru bisa di ambil pada bulan Ramadhan sebesar 75 persen dari total tabungan, hal ini juga sebagai antisipasi adanya hal hal yang tidak di inginkan maka, dapat terkafer dengan tabungan wajib yang bersangkutan
3. Arisan dan menabung
Setelah agak sedikit panas , maka diadakan voting untuk mengetahui suara yang terbanyak, dan ternyata atas saran dari sesepuh IKRISMA sebagian besar anggota baik yang lama maupun yang baru memilih alternatif ke 3 , yaitu menabung dan arisan dengan total Rp 25.000 dengan rincian Rp. 10.000 untuk arisan dan Rp. 15.000 untuk tabungan dengan penjelasan, baru dapat di ambil pada bulan Ramadhan (namun bukan Ramadhan ini karena jaraknya yang sudah dekat), maka dengan ini semua usul baik yang hanya ingin menabung atau arisan dapat terakomodir oleh IKRISMA, dan tentunya tidak ada alasan lagi untuk kecewa, terkecuali kalau ada hal lain ?,,. Untuk menabung akan ada kebijakan baru, “ yaitu TABUNGAN BEBAS, yang bisa di ambil kapan saja, yang besar dan intensitasnya tergantung pada kemampuan yang bersangkutan, siapa yang mau ngisi ?, lalu kalau sudah berjalan, siapa yang siap dengan tanggung jawab baru ?, yaitu menjadi bagian keuangan yang mengurusi masalah tabungan ini, suatu tanggung jawab baru,.. menunggu profesionalitas kita.

Kamis, 18 Juni 2009

SEBAR UNDANGAN & AUDIT



Akhirnya setelah melalui banyak rapat dan pertimbangan, sampai pada rapat terakhir di rumah sesepuh H Zaenal pada tanggal 13 May 2009 tepatnya hari Ahad, maka hari Senin tanggal 14 May 2009 laporan audit terakhir (untuk sementara) mulai di edarkan bersamaan dengan di edarkannya undangan IKRISMA periode 5.
Baru 1 hari diedarkan , tanggapan- tanggapan mulai muncul dari para donatur yang kami ketahui di antaranya
1.Ada yang tidak percaya kalau dananya sudah sebesar itu (57.050.000)
2.Ada yang merasa malu karena baru beberapa puluh ribu donasinya.
3.Ada yang mengkritik pengurus dan Anggota IKRISMA karena baru beberapa saja yang lunas.
4.Ada yang merasa mendaftar tapi tidak ditindak lanjuti.
5.Ada yang kecewa karena donasinya belum masuk ke laporan pertama , yakni masih di humas
6.Ada yang menyarankan sesegera mungkin di bentuk tim untuk membuat badan Hukum atau
Yayasan, juga tim yang akan menjemput donasi yang di janjikan dari luar Jakarta.
7.Ada yang mengusulkan segera saja realisasikan ambulannya , dengan membeli yang bekas saja
8. Ada juga yang menyimpang dari program, yakni agar dibelikan tanah saja uangnya, untuk gedung.
9. Dan tanggapan lain yang tidak jauh berbeda.
Bagi IKRISMA apapun saran , kritik bahkan cemoohan dari masyarakat akan diterima dengan lapang dada, Insya Allah, dan ini akan dijadikan sebagai masukan berharga, untuk menjadi spirit atau motivasi dalam berkarya.

SURAMADU BUKAN SEKEDAR AKSES



Harapan kami selaku warga Madura semoga dengan adanya jembatan Surabaya Madura ini, betul betul akan membawa perubahan yang lebih baik , baik dari sisi economi maupun sosial.
Selesai sudah jembatan suramadu (Surabaya Madura) yang membentang sepanjang 5,4 kilo meter dengan memakan biaya 4,5 triliyun dengan rentang waktu pelaksanaannya memakan waktu belasan tahun bila dihitung sejak dicanangkannya oleh presiden Suharto (namun terhenti karena krisi moneter) namun baru dimulai lagi pada era presiden Megawati pada 20 Agustus 2003 (peresmian pembangunannya) dan selesai serta di resmikan oleh presiden Susilo pada 10 Juni 2009.
Jembatan suramadu bukanlah hanya sekedar akses yang menghubungkan pulau jawa dan madura, karena selama ini madura bukan daerah yang tertutup sama sekali dari dunia luar, karena jalur akses untuk ke madura sangat mudah dengan penyebrangan Surabaya kamal, akan tetapi dengan adanya jembatan suramadu tentunya akan membawa dampak pada berbagai hal, baik economi, budaya maupun sosial.
Secara economi , ini akan mempermudah adanya interaksi yang lebih intensif antara penduduk Madura dan jawa timur , sebagaimana kita ketahui bahwa hasil bumi Madura yang terkenal di antaranya garam, tembakau dan hasil perikanan cukup melimpah, namun minimnya perhatian pemerintah yang hanya sebatas pada bantuan dan pelatihan tapi tidak sampai pada tingkat pembinaan mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak maksimal, kalaupun maksimal sangat sulit memasarkan hasilnya, hal ini penulis lihat sendiri pada sebuah pulau kecil di ujung timur Madura yaitu Giligenting, pada saat panen cabe jamu dan rumput laut (yang merupakan hasil pelatihan dari petugas penyuluh lapangan) sulitnya mereka memasarkan hasil panennya , terlebih kurang pahamnya terhadap situasi alam yang seharusnya menjadi acuan pada saat penanaman benih , membuat mereka putus harapan dan meninggalkan usaha tersebut lalu beralih ke kota mencari penghasilan lain, dan bila ini terus berlanjut tidak mustahil suramadu hanya sebagai kebanggaan semata, dalam arti kata tidak banyak membawa perubahan positif dari sisi economi masyarakat Madura.
Mungkin dengan adanya Suramadu akan banyak investasi yang masuk, dalam bentuk pembanguna pusat-pusat industri, namun sebagaimana diketahui sdm yang berkualitas , dalam hal ini adalah tenaga terdidik dari sebuah institusi yang formal dari masyarakat Madura sangat kurang, tapi sebenarnya ini bisa diatasi bila pemerintah daerah punya kemauan politik dan kebijakan, dalam arti kata memberikan alokasi khusus beberapa persen untuk putra daerah.
Secara budaya, mungkin tidak akan banyak membawa pengaruh, karena sebagaimana kita ketahui lambat laun budaya itu sendiri akan lenyap dengan seleksi alam, ini disebabkan berbagai hal , seperti tidak adanya penerus, dan kemajuan zaman yang semakin pesat, akses internet yang sangat mudah maka pergeseran budaya itu sendiri terjadi secara alamiah, apalagi dengan adanya akses yang lebih mudah dan cepat ke pulau Madura lebih mempercepat masuknya pengaruh luar, namun bila budaya yang di maksud adalah spiritual , sebagaimana diketahui masyarakat Madura mayoritas adalah Muslim, dan ini yang menjadi nilai plus untuk menjadi benteng yang kokoh dalam menangkal budaya yang tidak sesuai denga dudaya umum masyarakat Madura.
Adapun dalam segi sosial, masyarakat Madura sejak zaman nenek moyang mereka, sebagai masyarakat perantau , bahkan suku Madura terkenal sebagai suku yang paling luas daerah rantauannya, bukan hanya di dalam negeri tapi sampai keluar negeri, terbanyak di Malaysia dan Timur tengah, dan di Jakarta sendiri kita banyak menemui komonitas masyarakat Madura , baik yang membentuk kelompok sendiri maupun yang membaur, namun secara umum mereka dapat secara cepat beradaptasi dengan lingkungannya dengan tetap menjunjung nilai suatu daerah yang di tingalinya , walaupun kadang ada benturan namun itu bisa di katakan hanya berapa persen dari masyarakat Madura yang tinggal menetap.

Jumat, 05 Juni 2009

KAPASITAS ?

Deadline laporan keuangan dari program ambulance, bila dihitung berdasarkan jumlah hari, belumlah sampai hitungan 3 bulanan dan berdasarkan intensitas penagihan juga baru 2 putaran , ini berarti masih cukup waktu bagi panitia untuk melengkapi masalah administrasi yang belum 100 persen rampung, karena jumlah donatur yang terus bertambah, namun bila dihitung berdasarkan selisih bulan( pada saat pertama program ini diluncurkan kepada para donatur) sudah genap 3 bulan, maka tidak ada salahnya panitia memberikan laporan pertama sekaligus menyebarkan undangan kepada rekan-rekan sekampung untuk turut bergabung dengan IKRISMA pada periodenya yang ke 5 , dengan demikian kerja para humas menjadi lebih ringan, apalagi jumlah dana yang didapat dari para donatur di luar dugaan, baik dari segi jumlah donatur maupun dana yang terkumpul.
Jadwal penyerahan laporan agak telat satu hari dari yang telah dijanjikan , ini adalah kesepakatan beberapa pengurus karena ada dana masuk dari rekan yang tak dapat memberikan konfirmasinya kepada bendahara , jadilah jadwal agak molor , tapi ini penting demi menghindari complain dari donatur seminimal mungkin karena dikwatirkan laporan sudah tersebar tapi data belum tercaver di laporan karena telat, sedangkan menunggu laporan berikutnya berarti menunggu selama 3 bulan.
Memperhatikan kiprah para pengurus agak haru, sekaligus salut betapa tidak, ada penumpukan beban tugas yang tidak sehat dan menjadi preseden yang tidak baik pada alur selanjutnya, bila hal itu terletak pada tekhnis teorinya , atau maksimal pada mekanisme pelaksanaannya mungkin agak dimaklumi, tapi kalau sudah merembet kepada tanggung jawab yang tidak semestinya ini lain lagi, namun Alhamdulillah semua rekan pengurus bisa memaklumi tingkat mobilisasi yang rendah dari rekan lain, ini mungkin karena mayoritas anggota dan rekan panitia mempunyai profesi yang sama sehingga kekurangan pada sektor yang lain segera dapat dihendel dengan cepat.
Untuk selanjutnya hal hal seperti ini tentunya harus bisa diatasi , meski pihak yang menghendel merasa rilex saja dengan bebannya. Hal ini cukup penting untuk menuju IKRISMA yang lebih profesional dan jelas kapasitas tiap pengurusnya. Sekali lagi salut !!! buat AMBULANCE...