Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Sabtu, 18 Juni 2011

System ataukah Figur ?

Saat mengikuti penataran tentang Leadersif  atau ke peminpinan,. Sang tutor selalu menekankan akan pentingnya sebuah system dalam sebuah organisasi.

Beliau mengibaratkan system atau aturan dalam sebuah organisasi laksana cetakan, adapun figur yang ada di dalamnya laksana sesuatu yang mau tidak mau harus mengikuti bentuk cetakan itu, beliau memberi contoh dengan menuangkan air dari teko ke gelas, sambil mengatakan “ lihatlah !.air ini pada saat ada di teko dia mengikuti bentuk teko, tapi ketika saya tuangkan ke gelas maka bentuknya mengikuti bentuk gelas.

Begitu penting sebuah system sampai kami masing masing peserta di wajibkan untuk menyusun sebuah aturan atau AD & ART yang nantinya akan menjadi aturan atau tata tertib dalam sebuah organisasi

Lalu bagaimana dengan pengalaman ketika terjun langsung di lapangan , atau aktif dalam sebuah organisasi ?
Saat penulis aktif dalam organisasi mulai dari karang taruna, remaja Masjid sampai di Ikrisma ternyata tak sepenuhnya apa yang di sampaikan sang tutor saat seminar semuanya benar, dari organisasi yang penulis aktif dan ikut di dalamnya bisa di katakan semuanya mempunya tatib (tata tertib) yang cukup baik bahkan bisa di katakan di susun secara profesional, namun kenyataannya banyak hal baik yang berkenaan dgn hak, kewajiban maupun sangsi , tidak berjalan secara efektif, bahkan banyak pelanggaran yang diselesaikan di luar prosedur tatib, dgn dalih menjaga harmonisasi antar anggota maupun pengurus, yang pada akhirnya banyak pasal yang menjadi fleksibel.

Dengan pengalaman di lapangan ternyata “system penting namun tidak kalah penting dengan figur atau personal yang terlibat di dalamnya, mungkin itulah yang kita kenal dengan istilah kredibilitas (tidak cacat secara moral) samping kapabilitas atau kemampuan dalam mengelola sebuah organisasi, apalagi system itu juga di buat oleh manusia, maka boleh jadi system bukan sepeti gelas, namun seperti air, yang harus mengikuti bentuk atau kehendak pengelolanya .

Namun system tentunya juga tidak boleh terlalu kaku, karena ada hal lain yang harus menjadi bahan pertimbangan, yakni situasi darurat, yang dalam istilah fiqih, di sebutkan “ad daruratu tu bihul mahdurah (kondisi darurat membolehkan sesuatu yang tidak boleh).

Akan tetapi figuritas, akan berakibat buruk manakala terpusat pada sosok tunggal, atau yang lebih parah berupa kultus individu, maka jika itu yang terjadi kehancuran sebuah organisasi hanya menunggu waktu, saat sang figur pergi .

Oleh karena itulah kaderisasi dalam sebuah organisasi adalah mutlak, agar estafet kepemimpinan dan organisasi tetap dapat berjalan sebagaimana tatib yang telah di sepakati.

Minggu, 29 Mei 2011

usulan tarif

Dalam menentukan tarif atau biaya yang akan diterapkan kepada donatur dan keluarga serta masyarakat Bringsang ada sedikit yang mengganjal yang diakibatkan adanya beberapa usulan yang intinya agar masyarakat Bringsang yang bukan Donatur juga diberikan kemudahan yang sama baik dalam pelayanan maupun tarif dengan pada donatur.


Usulan ini cukup logis memang, apalagi dengan alasan sebagai bentuk layanan sosial Organisasi, dengan tidak membeda-bedakan donatur dan non donatur,dengan argumen “hal ini dilakukan agar non donatur tersentil hatinya, agar bila suatu saat Ikrisma membutuhkan dukungan dari mereka, mereka mau memberikan dukungan baik secara moral maupun materil.

Tapi bila kita kembali kepada apa yang menjadi akad kita kepada para donatur, yakni pelayanan, baik itu kemudahan maupun diskon tarif hanya diperuntukkan bagi para donatur,rasanya agak sulit kalau kita tidak dikatakan berkhianat kepada mereka, adapun alasan menyentil non donatur dgn memberikan kemudahan yang sama rasanya kurang dapat diterima secara logika, ini bisa dilihat dari fakta yang ada, yakni adanya kasus non donatur yang ingin mendapatkan layanan yang sama karena alasan keluarganya termasuk donatur, dan ke depannya akan lebih buruk lagi manakala Ikrisma membutuhkan bantuan kembali,mereka para donatur akan berkata, “ah !.. tidak usah bantu lah .! nanti juga akan diberikan layanan yang sama, seperti pada Ambulan”, dan ini karakter umum masyarakat kita.

Dan imbas ke depannya lagi yang harus kita pikirkan adalah biaya perawatan, yang di khwatirkan ,saat donatur membutuhkan kendaraan sudah tidak laik jalan,baik karena usia kendaraan yang tua maupun kurangnya perawatan yang diakibatkan tidak tercovernya biaya operasional, secara wajar.

Divisi sosial sebagai bagian dari Ikrisma yang dipercayai untuk mengelolanya, tentunya tidak hanya berkiprah dalam hal memberikan kemudahan bagi sahibul musibah, (yang setelah berjalan beberapa bulan ini bila diperhatikan sebagian besar pemakainya adalah non donatur) sebab dengan begitu manfaatnya sangat sedikit dirasakan oleh donatur, yang kita inginkan dari dana lebih setelah dipotong biaya operasional, ada pembagian pada pos-pos tertentu dalam Ikrisma, yang kegunaannya untuk kegiatan sosial, baik di lakukan di Jakarta maupun di Giligenting pada saat tertentu seperti menjelang Lebaran,dengan demikian dampak manfaatnya jauh bisa lebih cepat dirasakan baik oleh donatur maupun non donatur , tentunya sambil dijelaskan bahwa kegiatan atau bantuan sosial ini adalah dana lebih, yang sengaja dianggarkan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

Dengan demikian penentuan tarif yang konpetitif dan wajar yang tentunya masih dapat terjangkau , adalah penting, dan ini tidak boleh diputuskan hanya oleh segelintir pengurus melainkan setidaknya seluruh atau sebagian besar anggota Ikrisma, bahkan bila dimungkinkan juga dihadiri oleh para donatur, agar ke depannya tidak timbul fitnah.

Kamis, 05 Mei 2011

Menata organisasi

الحق بلا نظام يغلب الباطل بالنظام


Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalah dengan kebatilan yang terorganisir (sayyidina Ali RA)

Bukanlah sesuatu hal yang mudah menata sebuah organisasi untuk menjadi profesional dan solid, bukan hanya masalah Manajemen yang harus rapi namun juga berkaitan dengan banyak hal, mulai dari sumber daya manusia tempat maupun waktu dalam pengelolaannya, tidak jarang sebuah organisasi harus menghadapi masa-masa kritis bahkan klimaksnya mendekati bubar , manakala semua person yang terlibat tidak merasa harus bertanggung jawab dan berkepentingan untuk memajukan organisasi yang ia terlibat di dalamnya, padahal dalam sebuah organisasi tidak ada person yang tidak penting, semuanya harus saling mendukung melengkapi .

Selama kita masih saling mengandalkan dan merasa tak mampu untuk berbuat, jangan berharap organisasi akan menjadi maju, yang ada malah stagnan atau diam di tempat yang pada dasarnya sebenarnya adalah kemunduran mengingat seharusnya sebuah organisasi semakin lama harus semakin banyak pengalaman yang di dapat.

Membuat sebuah momen sangat penting kemajuan sebuah organisasi di mana dengan momen tersebut masing-masing person tertantang untuk dapat menunjukkan eksistensi dan menjaga nama baik organisasinya, atau boleh jadi terkadang momen tersebut datang tanpa direncanakan.

Sebuah organisasi yang di motori oleh orang-orang yang sibuk , sebenarnya juga dapat berjalan manakala masing-masing pihak merasa perlu dan berkepentingan untuk memajukan organisasinya ,tentunya dengan membuat sebuah skedul atau jadwal yang dimungkinkan setiap anggota setidaknya sebagian yang terlibat dapat bertemu secara fisik yang menjadi indikasi adanya kegiatan dan hidupnya organisasi tersebut.

Sebuah organisasi tentunya mempunyai bidang kegiatan yang menjadi garapannya, baik berbentuk sosial maupun komersial, dan tentunya menempatkan orang-orang yang kompatibel dalam sesuatu bidang adalah keharusan agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai rencana, namun sikap arif dalam hal ini perlu di utamakan saat ada bidang yang lain yang tidak tertangani secara profesional.

Saat organisasi belum mampu untuk memberikan insentif kepada pengurus,maka tidak pada tempatnya untuk menekan pihak tertentu agar stanbay dengan tugas yang dibebankannya, padahal selain tugas tersebut tidak kontinyo juga tidak dapat mengcover kebutuhan pokok yang bersangkutan..maka disinilah kemampuan pengelola organisasi untuk memberikan bagian tersebut secara kolektif , yang intinya costemer atau pemakai jasa tidak dirugikan, saat mereka membutuhkan bantuan organisasi.

Selasa, 22 Maret 2011

Penjelasan tentang alokasi ambulan

Salah seorang anggota bertanya “ kenapa alokasi saldo ambulan tidak di buat simpel pembagiannya, ? (sebagaimana di sepakati bahwa saldo dari operasional ambulan di bagi 45 % maintenace, 25 % Ikrisma, 25 % divisi sosial dan 5 % mosallah,) yang bersangkutan  memberi alasan, bukankah selain mosallah semua untuk internal Ikrisma , yakni sosial, perawatan dan Ikrisma sendiri.

Jawaban kami sebagai sekretaris Ikrisma mengenai hal tersebut ialah dua hal yaitu, kronologis pengumpulan dana  dan profesionalitas dalam pendelegasian tugas.

Sebagaimana kita ketahui, Ikrisma mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mengelola donasi dari masyarakat yang menjadi donatur ambulan , maka dengan sendirinya Ikrisma bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaannya, dan sebagai sebuah organisasi tentulah tidak membidangi hanya dalam satu bidang saja . maka harus ada pendelegasian dalam pengelolaannya dan dalam hal ini yang layak mengelola adalah divisi sosial, karena operasionalnya lebih mengedepankan bantuan kemudahan bagi yang mendapat musibah dari pada mencari keuntungan.

Lalu kenapa ada beberapa pos yang mendapat bagian alokasi dari sisa operasional ?

Pertama :Saya mulai dari yang terkecil, yakni mosallah , Mosallah mendapat 5 % dari sisa operasional karena halamannya kita jadikan sebagai garasi mobil jenazah, selain karena adanya ikatan emosional Ikrisma dengan tempat tersebut yang menjadi base camp Ikrisma.

Ke dua : Ikrisma mendapat 25 % dari alokasi sisa operasional , hal ini wajar dan harus ada karena Ikrismalah yang bertanggung jawab terhadap masyarakat donatur mengenai mobil jenazah tersebut, dan sebagai induk organisasi yang mendelegasikan pengelolaannya kepada divisi sosial, karena bila terjadi sesuatu maka hanya yang 25 % itulah yang di dapat Ikrisma sebagai konpensasi dari pengelolaannya.

Ke tiga : divisi sosial mendapat 25 % dari alokasi sisa operasional, karena dana untuk pembelian kendaraan tersebut berasal dari masyarakat dan niat awalnya memang untuk diperbantukan khususnya bagi yang tidak mampu, bantuan ini tidak hanya berbentuk kemudahan dalam mengantarkan jenazah tapi juga berkaitan dengan kegiatan divisi sosial yang lain lebih luas selain mengantar jenazah, seperti santunan, baik kepada anggota maupun kepada non anggota, atau bahkan boleh jadi ada masyarakat yang benar-benar tidak mampu yang perlu bantuan dari Ikrisma yang pada akhirnya tidak dapat menutupi biaya operasional, maka bila hal ini terjadi akan dapat tercover dari dana yang ada pada divisi sosial.

Ke empat : maintenace atau perawatan mendapat alokasi paling besar yakni 45 % 25 % dari alokasi sisa operasional, karena sebagaimana kita ketahui bersama bertambahnya usia kendaraan dan semakin banyaknya jarak kilo meter yang di tempuh sudah pasti ada bagian dari kendaraan yang mengalami kekurangan daya tahannya, maka tentunya dengan alokasi yang besar Ikrisma atau divisi sosial tidak perlu risau manakala suatu saat nanti kendaraan harus masuk bengkel karena ada suku cadang yang harus di ganti, bahkan tidak mustahil kita akan dapat membeli kendaraan lagi baik sebagai ambulan ke dua maupun dirental sebagai mesin pencari uang untuk dana operasional Ikrisma yang ke depannya pasti akan banyak lagi yang dibutuhkan.

Saya berharap semoga dengan penjelasan ini tidak terjadi fitnah di kemudian hari, yang mana sebenarnya pertanyaan yang diajukan juga merupakan sopport bagi Ikrisma untuk lebih terbuka lagi dalam manajemen pengelolaannya.

Jumat, 11 Maret 2011

Wacana kotak amal.

Belum lama ini Ikrisma melalui admin blogg meluncurkan sebuah wacana baru, yakni pengadaan kotak amal yang akan dititipkan pada setiap warung atau toko yang dimiliki atau di kelola oleh para pengurus, anggota atau simpatisan Ikrisma, admin mendapat inspirasi pengadaan kotak amal saat berbincang-bincang dengan salah seorang pengurus masjid Aenganyar yang ada di Jakarta, dan bertugas untuk menggalang dana masyarakat Aenganyar yang ada di Jakarta, mulanya beliau pengumpulan dana dalam bentuk penarikan tunai sebanyak Rp. 10 s/d 15 ribu /bulan kepada setiap donatur, namun hal itu tidak berjalan efektif karena berbagai hal di samping pendapatannya yang tidak maksimal, namun setelah dimusyawarahkan pengumpulan dana dalam bentuk penitipan kotak amal pada setiap warung warganya, dan ini disambut cukup baik, maka pada bulan pertama saja dari puluhan kotak amal yg dititipkan berhasil dikumpulkan donasi jutaan rupiah.

Sebenarnya penitipan kotak amal dengan cara seperti di atas sudah pernah dilakukan oleh Ikrisma,namun karena berbagai hal di antaranya kondisi fisik kotak yang tidak menarik juga tidak adanya SDM yang bersedia menangani secara profesional maka gawaian ini menjadi mandek sama sekali.

Kini wacana ini di hidupkan kembali karena melihat kiprah Ikrisma yang sebagian besarnya bergerak dalam bidang sosial tentunya tak akan bisa berjalan maksimal tanpa adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai dan hal itu ujung-ujungnya adalah karena minimnya dana operasional.

Adapun kotak amal akan disebarkan ke toko-toko dan warung-warung dilakukan secara terbatas, yakni hanya pada keluarga besar Ikrisma dan simpatisan, pada penyebaran pertama direncanakan sebanyak 50 (lima puluh) kotak amal dengan asumsi atau perkiraan “ bila satu kotak amal minimal dalam satu bulan terisi sebesar Rp 25,000 , maka dalam satu bulan Ikrisma mendapat pemasukan sebesar Rp 1,250.000 .

Adapun peruntukannya Ikrisma akan mengalokasikan sebagian besar untuk kegiatan sosial, baik bantuan langsung maupun berbentuk pemberdayaan ekonomi ummat, dengan klasifikasi sebagai berikut.

Pertama : 50 % di alokasikan untuk Fakir. Miskin, kaum dhuafa dan anak yatim baik dalam bentuk bantuan langsung maupun pemberdayaan atau peminjaman modal,yang dalam tahap pertama di prioritaskan untuk  keluarga besar Ikrisma dan simpatisan selanjutnya masyarakat luas secara umum.

Kedua : 25 % di alokasikan untuk Masjid dan operasionalnya.

Ketiga : 25 % dialokasikan untuk operasional yayasan Ikrisma.

Pendapatan dari kotak amal ini sepenuhnya akan dikelola oleh divisi sosial yayasan Ikrisma, yang akan di audit secara berkala (minimal 6 bulan satu kali)keluar masuknya oleh bendahara dan sekretaris yayasan yang akan di dampingi oleh perwakilan dari para simpatisan , dengan open manajemen atau manajemen terbuka dalam pengelolaannya, hal ini demi menghindari terjadinya fitnah atau hal-hal yang tidak kita inginkan secara bersama-sama.

Adapun spesifikasi fisik kotak amal, yaitu.

Tinggi 30 cm. Lebar 25 cm, panjang 25 cm kerangka sudut alumunium, kaca 5mm bening pintu (antara daun dan geser) dengan perkiraan harga Rp. 75.000 / unit.

Semoga niat baik ini dapat terlaksana dengan dukungan penuh dari para anggota , pengurus dan para simpatisan Ikrisma, tentunya mendapat ridha dari Allah SWT. Amin....

Minggu, 06 Maret 2011

IQRA (bacalah)

Bagi rekan dan jamaah yang mengikuti Taklim KHR. Cholil dalam acara Maulid nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Fudolah pada tanggal 2 Maret 2011 bakda Isya,tentu masih ingat tentang Materi ceramah beliau yang mengambil judul (menurut saya) Iqra, artinya bacalah !. dengan istilah yang dipopulerkan yakni “selalu bersambung.


Iqra ! maknanya secara etimologi berarti “membaca, namun secara istilah, Iqra mempunyai banyak makna, karena membaca bisa berarti membaca pengalaman, membaca situasi, mengadakan riset atau penelitian, dan itu tentunya harus di hubungkan dengan Allah sebagai pemilik Alam ini, itulah yang di maksud dengan “dengan, atau atas nama Allah, tuhanmu yang telah mencipta

اقرأ باسم ربك الذي خلق

خلقmaknanya adalah mencipta, adapun فطر maknanya mencipta sesuai keperluan, inilah di antara uraian yang beliau sampaikan.

Menghubungkan segala sesuatu, apalagi ilmu dengan Allah sebagai pencipta adalah sesuatu yang sangat penting dan harus, sebagai wujud pengakuan kita sebagi makhluk ciptaan-Nya, hal ini agar kita tidak mensekulerkan ilmu pengetahuan, yakni membuat sekat antara ilmu agama dan ilmu umum, padahal alam ini yang menjadi objek riset adalah ciptaan Allah itulah yang dimaksud dengan

وإلى الله ترجع الأمور

Dan kepada Allah kembali segala perkara (QS 2;210)

Bagi seorang Muslim, sudah selayaknya dalam menilai dan memandang segala sesuatu dengan kaca mata agama, karena apa saja yang kita lakukan dan terjadi pada diri kita tidak pernah lepas dari qada dan Takdir Allah, yang tentunya harus disikapi dengan penuh tawakkal kepada-Nya, selanjutnya bisa kita ambil hikmahnya, mengambil hikmah dari peristiwa itulah yang disebut juga membaca , yakni membaca sesuatu peristiwa, dan dijadikan pengalaman berharga akan tidak terulang kembali.

Menghubungkan segala sesuatu kepada Allah juga merupakan indikasi akan adanya diri seorang Muslim atau Mukmin yang mempunya keterikatan atau Aqidah dengan Allah SWT. Namun bukan berarti kita menjadikan Allah sebagai sumber dari kesulitan yang kita alami, karena kesulitan itu sumbernya adalah dari diri kita karena jauhnya kita dari Allah, atau kesulitan itu merupakan cara Allah untuk memberi peringatan kepada hamba-Nya baik itu untuk menghapus dosa-dosanya atau menyadarkan dari kekeliruannya, karena Allah Maha tahu dengan cara apa menyadarkan hamba-Nya.

Wallahu a’lam.

Gaya ceramah KHR. Cholil As’ad.

Dua kali penulis mengikuti ceramah yang di sampaikan oleh KHR. Cholil, bila disimpulkan dikaitkan lagi dengan cerita dari para Jamaah yang sering mengikuti ceramah beliau, saya jadi teringat seorang Seniman Muslim yakni Cak Nun atau MH Aenun Najib ( mohon maaf !.. bukan hendak menyamakan) bedanya Cak Nun seorang Seniman sedangkan KHR. Cholil seorang ulama yang mempunyai jiwa seni.


Bagi para jamaah yang tidak pernah mengikuti taklim yang bersifat tarbiyah, mungkin ini terasa lain karena tidak sama dengan para penceramah Umumnya, mungkin inilah ciri khas beliau di banding para penceramah umumnya, tapi tak pelak gaya taklim dengan suara yang datar dan penguraian materi yang mendalam sebagaimana layaknya dalam tarbiyah, menimbulkan penilaian yang berbeda , ada yang senang, ada yang biasa saja.

Bagi saya yang sering mengikuti Tarbiyah, gaya ceramah yang beliau sampaikan sangat cocok dan menarik, meskipun bukan materi bersambung, bagi jamaah yang duduknya dekat dengan beliau setidaknya mendengar apa yang di sampaikan melalui pengeras suara bila menyimak secara seksama, pasti akan mendapat sesuatu tambahan pengetahuan yang jelas dan terarah, tidak seperti ceramah yang sifatnya promosi dan penyampaiannya yang global, beliau menyampaikan materinya secara rinci dan jelas karena memang tarbiyah atau taklim itu punya orientasi atau target yang jelas dalam pembinaannya.

Hiburan shalawat, yang beliau jadikan sebagai pengiring materi, itulah ciri khas beliau, itulah yang saya maksud ada kesamaan dengan MH Ainun najib, saat MH memberikan kritik sosial baik kepada pemerintah maupun masyarakat umum.

Rabu, 02 Maret 2011

Sukses Maulid 1432 H

Acara maulid yang digelar Ikrisma pada tanggal 2 maret 2011 M.atau bertepatan dengan 28 Rabiul Awwal 1432 H kali ini cukup sukses atau boleh di bilang sukses besar.


Acara Maulid kali ini di hadiri lebih dari 1000 jamaah, asumsi ini berdasarkan perhitungan penuhnya ruangan dalam Masjid yang bisa menampung jamaah shalat sebanyak 20 shaf ke belakang dan 40 jamaah ke samping, padahal untuk acara Maulid jamaah duduk berdempetan yang nampak hanya sekat atau pemisah antara jamaah lelaki dan jamaah wanita selebar 1,5 meter untuk jalan, bahkan jamaah meluber sampai keluar .

Dalam hal konsumsi panitia telah menyediakan 1300 kotak, walaupun lebih hal ini disebabkan putusnya stock konsumsi pada meja penerima tamu jamaah laki-laki pada saat jam menjelang naiknya penceramah acara puncak yaitu KH. R Cholil As,ad, adapun kelebihan stock pada jamaah wanita.

Acara di mulai tepat jam 8.00 (bakda Isya) sesuai rencana pada sesi awal membacakan profil ringkas Ikrisma oleh Mc (Ust. Jaelani) di lanjutkan oleh pembacaan Ayat Suci al-Qur,an oleh Drs. H. Imran (adik kandung Muammar ZA qori Nasional) selanjutnya Sambutan dari Ket. Ikrisma H. Zaenal A. Untuk sambutan yang sedianya juga akan diberikan oleh RW setempat dibatalkan karena mengingat waktu, selanjutnya dilanjutkan oleh Ustd. Morthada sebagai penceramah awal dan pada sekitar jam 22.00 acar puncak oleh penceramah KHR. Cholil As,ad. Acara berakhir pada jam 23.00 .

Cukup menarik meteri ceramah yang di sampaikan oleh penceramah awal (Ust. Morthada) , beliau membawakan materi yang cukup aktual yang menyangkut kepentingan umat Islam , yakni tentang Ahmadiyah. Materi ini cukup membuat suasana menjadi lebih hidup, di tambah dengan sedikit gurauan dari beliau, namun sayang saat seru-serunya penceramah awal dengan rendah hati menghentikan ceramahnya demi untuk menyambut saat kedatangan penceramah puncak datang.

Adapun materi yang di sampaikan oleh penceramah puncak, sebagaimana yang penulis duga beliau lebih fokus pada bidang Tarbiyah, bukan pada Tabligh, maka tak heran materi Aqidah yang menggunakan kitab Barzanji dan di iringi oleh Rabbana atau Hadra, dengan mengambil penguraian dari ayat yang pertama yaitu “IQRA, (bacalah) lebih bersifat seperti taklim, yang dikemas sedemikian rupa hingga cukup menarik, apalagi sebagian bait sya’ir pada Berzanji di iringi oleh musik Hadra.

Acara Maulid yang cukup besar yang dilaksanakan oleh yayasan Ikrisma kali ini, tidak dapat berjalan tanpa adanya kerja keras para panitia serta dukungan dana baik dari sponsor maupun para donatur, dukungan untuk acara kali ini tidak hanya berbentuk uang tapi juga menanggung insentif rombongan penceramah puncak, sewa sound system, rombongan kasidah dan juga sumbangan tenaga para sukarelawan, adapun dana yang tersedot untuk kali ini di atas Rp 20 (ketika posting ini di muat belum ada laporan dari panitia tentang jumlah dana yang telah di pakai).

Senin, 28 Februari 2011

Sekertaris


Masih ingat tentang organisasi ? organisasi adalah “sekumpulan orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai satu tujuan dengan sebuah konsep yang telah disepakati.

Dalam sebuah organisasi semua komponen, secara berstruktur dari ketua, sekretaris , bendahara seksi atau departemen dan semua wakilnya serta semua anggota bekerja sama bahu membahu sesuai dengan tugas dan kewenangannya yang diserahkan sesuai dengan latar belakang, baik pengalaman maupun pendidikannya agar sinkron dengan posisinya dalam organisasi.

Dalam sebuah organisasi tidak  boleh satu pihak dengan jabatan yang dipercayakannya merasa lebih berguna dan lebih penting dari posisi yang lain, namun hal penting yang harus menjadi motivator dalam diri kita yakni, tanamkan perasaan “ kalau tidak saya siapa lagi,. Namun ingat !..kalimat “kalau tidak saya siapa lagi ini tidak bersifat external namun internal, karena itu berarti merupakan sifat takabbur, yang saya maksud kalimat tersebut  menjadi motivator atau motor penggerak bagi , untuk menjadi yang terdepan dalam memajukan sebuah organisasi yang ia turut menjadi penggerak di dalamnya.

Jajaran elit : ungkapan ini biasanya dialamatkan pada beberapa posisi penting dalam sebuah organisasi, yaitu Ketua, sekretaris dan bendahara, karena mereka arsitek penting dalam sebuah organisasi dan keberadaannya mutlak harus ada, merekalah person yang pekerjaannya dalam organisasi 90 persen adalah otaknya, atau kita kenal sebagai tenaga ahli dalam organisasi. Ketua sebagai penanggung jawab, sekretaris sebagai penyusun konsep dan bendahara sebagai pengelola keuangan

Lalu bagaimana dengan sekretaris ? sekretaris , bukanlah sebuah jabatan yang hanya bertugas menulis atau menginput data, atau cukup mengerti beberapa program penginput data seperti Office word, Office exel, power point dan beberapa disain grafis baik itu prihend , corel draw atau program disain sejenis, tapi sekretaris bertugas membuat konsep dari asumsi global yang diberikan ketua, selanjutkan mempresentasikan program yang akan di tuju baik segi manfaat maupun modharat, untuk organisasi maupun bagi masyarakat umum.bahkan karena itulah kantor organisasi di sebut KANTOR SEKRETARIAT, yakni ,kantornya sekertaris

Masih ingat pidato-pidato presiden Suharto setahun sebelum mengundurkan diri dari jabatan Presiden, waktu itu Yuzril Ihza Mahendra adalah sekretaris presiden, beliaulah yang banyak mengarahkan pidato-pidato presiden kepada sesuatu yang menguntungkan bagi umat Islam, bahkan menurut rumor yang beredar kejatuhan beliau tak lepas dari isi pidatonya yang mulai menunjukkan kedekatannya kepada umat Islam, hal itulah yang membuat gerah dunia barat, terutama Amerika yang sangat berkepentingan dalam memarginalkan peran Umat Islam dalam pemerintahan.

Sekretaris adalah jabatan dengan person yang bekerja 90 persen dengan otaknya, selain ketua dan bendahara, maka tak heran sebuah jurusan dalam universitas juga menyediakan jurusan ini, atau setidaknya akademi.

Lalu ingat Zaid bin tsabit, beliau adalah sekretaris Rasulullah yang bertugas bukan hanya menulis namun juga menghafal wahyu, menulis berarti merekam sebuah peristiwa dengan pena, adapun menghafal, berarti menyimpan konsep dalam otak, sebab boleh jadi ada arsip yang dibutuhkan namun sang sekretaris tidak membawa perlengkapan kesekretariatan, alam hal ini Rasulullah melarang zaid bin Tsabit untuk menulis hadits, karena khawatir akan bercampur dengan Wahyu, ini sebenarnya merupakan isyarat tersirat bahwa harus ada pemetaan tugas yang jelas dalam sebuah organisasi agar masing-masing bisa bekerja dan bertindak sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Menjadi sekretaris kenapa tidak.. ! , tuk para pemula bisa belajar dari pengalaman yang senior, justru belajar dari pengalaman seseorang yang di dapat selama bertahun-tahun sama dengan meringkas waktu untuk mengetahui sebuah masalah berikut solusinya, dengan hanya beberapa

Menjelang hari H maulid 2011 M (1432 H)


27 dan 28 Pefruari 2011. adalah hari yang sangat melelahkan bagi sebagian besar anggota dan pengurus Ikrisma, di mulai dari rapat pada beberapa Minggu sebelumnya sehubungan dengan rencana besar Ikrisma menghadirkan seorang Ulama Daerah Jawa Timur yang sangat kharismatik dan berpengaruh, dalam rangka acara Maulid nabi Muhammad SAW. 

Merupakan sesuatu hal yang sangat membanggakan untuk sebuah organisasi kecil sekelas Ikrisma bisa menghadirkan beliau, bukan hanya kesigapan dan kesolidan dalam berorganisasi. Namun juga profesionalitas yang tinggi, serta kredibilitas atau nama baik organisasi, yang di pertaruhkan karena untuk mengadakan acara berkelas tersebut butuh dukungan finansial yang cukup besar, dan tentunya ini tak dapat terwujud tanpa adanya partisipasi para simpatisan yang dengan rela hati menjadi donatur bahkan sponsor, agar acara tersebut dapat terlaksana.

Sifat amanah, yang ditunjukkan dengan kesediaan Ikrisma dalam mengelola dana masyarakat, secara terbuka atau open manajemen, memberikan andil yang cukup besar, sebagaimana yang ditunjukkan dengan telah terbelinya sebuah mobil Ambulan atau jenazah, membuat kepercayaan masyarakat semakin besar

Mendapat kepercayaan dan memeliharanya bukanlah hal yang mudah, tanpa adanya kerja sama, dari semua person, dalam arti kata, tidak saling mengandalkan, namun saling mengerti dan melengkapi, semua bersinergi untuk kepentingan masyarakat banyak, bahkan tak jarang anggota tidak memperhitungkan biaya transportasi dalam menjalankan tugas, bahkan yang lebih mahal adalah memberikan pengertian kepada anggota keluarga, agar apa yang menjadi rencana dapat tercapai.

Kepercayaan masyarakat kembali menjadi ujian bagi Ikrsima , yakni “dapatkan mengelola dana tersebut sesuai dengan keinginan masyarakat, yang untuk kali ini dana tersebut mereka sumbangkan untuk pelaksanaan Maulid . karena itulah . Ikrisma kali ini belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, akan menjadikan acara kali ini merupakan IKON, profesionalitas dan sifat amanah Ikrisma dalam memelihara kepercayaan masyarakat, dan tentunya menjadi nilai plus sebagai modal besar untuk melangkah lebih maju lagi, seperti mempunyai gedung sendiri yang layak, untuk dijadikan minimal sebagai kantor sekretariat dan pusat kegiatan.

Anggaran dana untuk Maulid kali ini, kurang lebih sekitar 16 juta,.. dengan asumsi pemasukan dari anggota 35 persen simpatisan 65 persen , sebesar itulah dana yang di targetkan dan  al-hamdulillah  , tidak di sangka dana yang terkumpul selain dalam bentuk bantuan peminjaman barang atau menanggung sewa, sebelum hari H telah terkumpul di atas Rp. 20 juta.

Dinamika dalam organisasi pastilah ada, pro dan kontra merupakan warna-warni yang menjadi bumbu penyemangat, bahkan boleh jadi dengan hal itu masing-masing person akan berusaha menunjukkan eksistensinya , dalam arti kata positif, yakni, ia juga mampu menyumbangkan keahliannya untuk kemajuan organisasi, intinya pro dan kontra itu terbingkai dengan indah, sebagai khazanah organisasi, untuk mendapatkan yang terbaik dari yang baik.. semoga dan insyaf Allah.. majulah terus Ikrisma..!!
Adapun berpindahnya tempat pelaksanaan acara dari sekretariat Ikrsima  ke Masjid Al-Fudolah merupakan langkah Positif, untuk kemajuan Ikrisma di antaranya

Merupakan bentuk pelayanan dan service bagi jamaah karena Masjid tersebut sangat nyaman dan memadai, baik dalam segi keamanan,(karena luasnya tempat parkir) kenyamanan (karena di dalam Masjid yang mempunyai daya tampung lebih 1000 jamaah) maupun letaknya yang strategis karena dapat terjangkau dari segala arah.

Menjadikan Ikrisma lebih dikenal masyarakat luas, setidaknya warga Madura yang ada di Jakarta.
Menunjukkan Ikrsima adalah organisasi yang tidak exeklusif atau tertutup,namun terbuka untuk umum
Menunjukkan Ikrisma juga mampu menjadi organisasi yang diperhitungkan eksistensinya.
Dll.

Selanjutnya kini bagaimana masyarakat selain simpatisan menilai Ikrisma , tergantung bagaimana ikrisma memberikan yang terbaik bagi semua orang, baik secara internal maupun external.


Senin, 07 Februari 2011

selamat bekerja untuk semua rekan yang terlibat dalam tugas kepanitiaan Maulid nabi MUhammad SAW. berikut ini kami sbagai sekertaris kepanitiaan Maulid menyampaikan hasil rapat kemaren tanggal 6 Pebruari 20011 jam 15.00 di base camp. Ikrisma hadir sekitar 25 anggota
  1. tentang dana :yang telah terkumpul (ditangan bendahara) sebesar Rp. 5.720.000 dari anggaran dana yang di butuhkan sebanyak 15.000.000 , sementara langkah selanjutnya ketua Panitia dan wakil serta salah seorang anggota akan ke jawa tengah pada minggu ini untuk mngambil donasi yang telah dijanjikan oleh donatur jawa Tengah, dalam hal ini kepanitiaan mendapat sumbangan pinjaman kendaraan oprasional dari wakil kt.(H. Haeri)  . adapun sbagaimana yang telah disampaikan oleh ket. Panitia Maulid (H. Zaenal) bahwa untuk insentif Penceramah (KH. Kholil As'ad) sudah ada yang bersedia menanggung berikut akan memberikan dana operasional pelaksanaan sebesar Rp. 7.000.000.
  2. Perlengkapan ; mengenai perlengkapan sudah ada kesediaan dari warga untuk meembantu ala kadarnya, seperti tenda dan karpet yang sedianya akan digelar di tempat acara, adapun kekurangannya pihak panitia telah menganggarkan sebesar Rp.2.000.000. yang meliputi tenda, karpet, penerangan, panggung  dan sound system.
  3. Dekorasi & Publikasi : untuk hal ini sudah disepakati bahwa spanduk dan famplet akan dicetak seminngu sebelum hariu H karena belum pastinya tempat mengingat cuaca yang tidak dapat diprediksi. adapun bhagron (spanduk latar)di atas panggung akan dikerjakan lebih awal juga umbul umbul , dan sebagai tambahan panitia mewacanakan pengadaan layar bantu untuk jamaah yang jauh dari penceramah, baik dengan monitor maupun dengan menggunakan Proyektor.dalam hal ini panitia menganggarkan dana sebesar Rp. 2.000.000
  4. Konsumsi : untuk konsumsi panitia telah membuat kalkulasi pendanaan dengan asumsi undangan 800 orang X 4000  (harga per kotak snac) sama dengan Rp. 3.200.000 dan untuk VIP sbsar Rp. 800.000. adapun sumbangan buah maupun makanan basah dari ibu-ibu akan ditambahkan sebagai snac VIP dan persiapan manakala ada kekurangan.
  5. Ke amanan : telah dianggarkan sebesar Rp. 500.000 yang meliputi 3 orang hansip  Rp.50.000 / orang dan selebihnya adalah uang laporang kepada pihak yang berwajib, agar mengawal acara ini sampai selesai.
  6. Masalah Tempat : dua tempat yang diwacanakan manakala tempat Ikrisma tidak dimnugkinkan untuk dipakai karena beberapa alasan1. Islamic 2. Al-Fudolah, namun lebih condong ke Al-fudolah karena lebih murah dalam segi pembiayaan selain juga memiliki lahan parkir yang memadai.
Sekian .Ttd Sekretaris

Selasa, 25 Januari 2011

Jadwal kepanitiaan Maulid

Draf atau langkah kerja Ikrisma dalam pelaksanaan peringatan maulid nabi Muhammad SAW 1432 H.


1. 23 Januari 2011. Rapat pembentukan kepanitiaan dan dilanjutkan dengan musyawarah tempat pengadaan acara, pengumpulan dana awal, konfirmasi penyandang dana, pembuatan proposal dan wacana meneruskan kotak amal.

Adapun hasil dari pembentukan panitia menghasilkan formasi kepenitiaan sebagai berikut .
 Ket; H. Zaenal
Wakil .H. Haeri
Sekretaris : Mastindi
Wakil sek; M. Nurul Huda
Bendahara : Jamaluddin
Keuangan : H. Abd. Azis
Seksi-seksi yang meliputi ;
Seksi humas khusus , perlengkapan, dekorasi, konsumsi dan ke amanan berikut penjelasan tugas-tugasnya.
namun untuk penyandang dana, penjelasannya adalah menanggung insentif penceramah dan dana pengelolaan kepanitiaan sebesar 7.000.000 dan sumbangan dari tiga orang anggota Ikrisma sebesar Rp.300.000, masalah tempat telah diwacanakan sebisa mungkin bila kendala teknisnya memungkinkan di tempat sekretariat Ikrisma.

Masalah kotak amal akan di lanjutan setelah suksesnya acara Maulid.

2. 13 Pebruari 2011. Rapat evaluasi dari seluruh panitia guna mengetahui langkah kerja yang telah dilakukan selama 2 minggu berjalan yang meliputi.

a. Ketua : mengkonfirmasi ulang kesediaan penceramah dan sinkronisasi sekejul dan tehknis acara, baik untuk protokol maupun qori serta pemberi sambutan.

b. Kesekretariatan ; memberikan laporan perkiraan jumlah jamaah dan perkiraan tamu VIP baik dari tokoh masyarakat, maupun aparat pemerintah, serta perkiraan dana yang dibutuhkan.

c. Bendahara ; melaporkan jumlah dana yang sudah terkumpul dan pengeluarannya.

d. Seksi-seksi : humas khusus, perlengkapan, dekorasi, konsumsi dan keamanan dan memberikan data perkiraan dana yang dibutuhkan berkaitan dengan tugas yang diberikannya, dan sejauh mana langkah kerja yang telah dilaksanakan selama 2 minggu berjalan.

e. Wacana tempat alternatif manakala ada kendala teknis di tempat sekretariat.

3. 27 Pebruari 2011 : rapat penyerahan dana kepada para seksi yang dilakukan oleh bendahara melalui bagian keuangan, serta pemetaan lokasi panggung, tenda , kursi VIP , kursi jamaah, tempat parkir, tempat istirahat penceramah, penempatan meja penerima tamu, penempatan petugas keamanan, dan penempatan stock konsumsi serta minuman ringan dan gladi bersih, lalu memastikan kesiapan personil panitia dan tempat pelaksanaan acara, mencari tempat alternatif bila yang ada tidak memungkinkan, serta pemasangan spanduk , famplet dan umbul-umbul . kembali mengkonfirmasi kesediaan pelaku acara,

4. 1 Maret 2011 gladi bersih, persiapan final

5. 2 Maret pagi hari H. Pemasangan tenda, sound system, panggung dan podium, kursi VIP , kursi jamaah , penerangan survai lokasi parkir, dan membantu pengemasan makanan di mosallah.

Jumat, 21 Januari 2011

lapaoran sirkulasi dana mobil jenazah

berikut ini kami sampaikan laporan keluar masuknya donasi dari donatur ambulan yanag telah masuk kepada panitia darisejak diluncurkannya program pengadaan ambulan sampai dengan pembubaran panitia yang selanjutnya diserahkan pengelolaannya kepada divisi sosial Ikrisma.
laporan sirkulasi ini meliputi pembiayaan awal yaitu pembuatan proposal sampai dengan pembuatan garasi.
adapun akomodasi yang berkaitan dengan insentif bagi para humas yang melakukan penagihan kepada tiap donatur baik yang dilakukan seminggu sekaliatau dua kali atau bulanan tidak di cantumkan karena senua humas yang terlibat melakukan penagihan kepada para donatur dengan biaya sendiri atau suka rela.
hal ini perlu di ketahui secara bersam agar menjadi maklum.



perkiraan biaya mobil jenazah bagi donatur

berikut ini kami sampaikan uraian dana pemakaian mobil jenazah yang diperuntukkan baik kepada donatur maupun umum.
uarian yang telah disusun berdasarkan kalkulasi biaya operasional baik dalam kota maupun luar kota plus biaya extra yang diperuntukkan untuk biaya perawatan, kas Ikrisma, sosial dan sewa tempat.

dari pemaparan yang di sampaikan dalam launching yang di sampaikan oleh ketua panitia, di dapat respon yang cukup positif yaitu dana yang di tetapkan sebenarnya sangat minim di banding resikoperawatan.

tapi karena memang sifatnya yang sementara, dikatakan sementara karena pada bulan tiga pemerintah akan menerapkan kebijakan baru untuk kendaraan plat hitam yakni harus memakai pertamak, maka di waktuitulah akan ada update atau tarif baru yang disesuaikan dengan hal tersebut.

Laporan audit dana ambulan

Berikut ini kami sampaikan laporan keuangan yang telah di adit oleh bendahara baik akumulasi dana maupun saldo yang ada. dan telah disampaikan baik dalam bentuk lisan maupun lembaran kepada para donatur pada saat launching pada tanggal 9 Januari 2011.
Adapun selisih yanag pernah di sampaikan oleh bendahara daalam hal pencatatan kami belum mendapat konfirmasi sampai saat ini.








Kamis, 20 Januari 2011

Maulid nabi

Maulid nabi adalah salah satu kegiatan rutin Ikrisma yang di adakan setiap tahun khususnya pada  bulan Rabiul awwal, namun sudah beberapa tahun ini, kurang lebih tiga tahun acara tersebut, tidakdapat dilaksanakan karena berbagai kendala.

adapun untuk tahun ini 1432 Hijriyah, kami berencana mengundang ulama kharismatik jawa Timur (KH. Kholil As'ad) yang bertepatan dengan jadwal ceramahnya di daerah Jakarta, acara ini cukup mendadak padahal memerlukan persiapan yang matang setidaknya melalui kepanitiaan yang solid yang bisa bekerja secara profesional.

Namun melihat masih jauhnya waktu sejak acara ini di wacanakan sekitar satu setengah bulan,ditambah dengan pengalaman sebelumnya, dari beberapa rekan yang sering terlibat dalam acara serupa meski tidak sebesar acara yang akan dilaksanakan yang akan mengambil tempat di sekertariat Ikrisma pada tanggal 2 Maret 2011.

Acara ini memang sangat mendadak walau pemberitahuannya 1 setengah bulan sebelum hari H, namun mengingat Ikrisma baru selesai dengan program pengadaan Ambulan yang sangat menyita waktu,tenaga dan juga finansial,maka acara ini memang masukdalam kategori diluar program pada tahun ini.
namun insya Allah dengan semangat kebersamaan para pengurus dan anggota serta parsitipasi dari para simpatisanIkrisma acara ini insya Allah dapat terlaksana.
semoga dan insya Allah.

Jumat, 14 Januari 2011

peresmian mobil jenazah

  Setelah kurang lebih satu setengah tahun, akhirnya selesai juga tugas panitia pengadaan ambulan atau mobil jenazah yang dananya merupakan swadaya murni dari anggota ikrisma dan masyarakat madura, murni, yakni tak ada sepersenpun bantuan yang di dapat dari lembaga baik pemerintah maupun swasta.


Apa yang telah di capai oleh ikrisma merupakan sesuatu kebanggaan baik secara moral maupun material, secara moral berarti untuk ke sekian kalinya ikrisma dipercaya mengelola dana masyarakat yang cukup besar untuk sebuah organisasi kecil semacam ikrisma di saat kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga semakin menipis (mungkin karena kurang amanah) adapun kebanggaan secara material ialah karena dana yang di kumpulkan tidak sedikit, bahkan pada awalnya serasa tidak mungkin , hanya mimpi, bagaimana mungkin menarik dana dari masyarakat yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari hari dan membayar kontrak, tapi niat yang tulus serta ke[percayaan yang tinggi, yang sebelumnya telah di buktikan oleh Ikrisma dalam mengelola sebuah amanah membuat yang mungkin menjadi tidak mungkin.

Pelecehan dan cemoohan itulah yang di dapat ikrisma pada awal sebelum peluncuran program pengadaan mobil jenazah, tapi justru dengan itu ternyata ikrisma bangkit kembali merapatkan barisan dan menjadikan hal itu sebagai cambuk bahkan motivasi untuk berkarya bagi magi masyarakat banyak.

Kini kami Ikrisma al-hamdulillah telah dapat membuktikan bahwa kecil, atau bahkan boleh jadi sebuah organisasi yang di anggap tidak profesional atau tidak kapabel, namun kami menjunjung tinggi nilai sebuah kepercayaan atau kredidibilas yang diberikan begitu besar dari masyarakat yang dengan suka rela menyisihkan penghasilannya demi tercapainya cita-cita masyarakat Bringsang untuk memiliki armada ambulan sendiri.

Sekian ,semoga dengan ini, dengan kepercayaan ini, semakin menambah semangat dan eratnya tali silaturachim baik sesama anggota ikrisma maupun masyarakat Madura,.. amin.