Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Rabu, 29 Desember 2010

Menjelang Launching



Al hamdulillah setelah berjuang satu setengah tahun lebih Ikrisma yang membentuk kepanitiaan ambulan telah berhasil mewujudkan impian masyarakat beringsang Khususnya, dan Giligenting pada umumnya untuk memiliki sarana transportasi bagi khifayah (Jenazah) .

semoga Ormas kecil tapi mendapat kepercayaan besar ini tetap eksis dalam perjalanannya yang penuh dengan romantioka sbagaimana layaknya sebuah organisasi yang treus mengalami pendewasaan, dari masalah keanggotaan sampai dengan fitnah yang menggoyang eksistensi organisasi .

Ikrisma dengan naungan akte yayasan akan berusaha mengembangkan amanah masyarakat madura untuk kemasylahatan bersama, dalam bentuk mengaktivkan badan sosialnya untuk mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat madura.

                                                         khairunnas man anfa'unnas
(sebaiki baik manusia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi m,anusia yang lain)

begitulah nabi bersabda
dan akhirnya puncak dari kepanitiaan ambulan akan sampai pada titik nadirnya dalam bentuk laporan pertanggung jawaban yang transparan kpd para donatur tentang sirkulasi dana dari donasi yang mereka percayakan.

semoga dengan ini tidak akan timbul fitnah dan senakin bertambah kepercayaan masyarakat untuk rencana yang lebih besar lagi, yang intinya bukan untuk kepentingan organisasi tapi untuk kepentingan bersama.

Kamis, 09 Desember 2010

Listrik desa


Rp. 2.500.000 itulah tarif pasang baru PLN di daerah kampungku Madura Giligenting dengan daya 450 wat, sebuah harga yang sangat pantastik untuk ukuran desa, bahkan untuk standar ibu kota Jakarta sekalipun, itu pada tahun 95 an , bahkan harga itu tak mengalami perubahan saat pasang baru di atas tahun 2000, itu pun setelah menunggu selama 2 tahun baru terpasang.

Kini hampir 15 tahunan PLN beroperasi tapi tak pernah mengalami peningkatan baik dalam pelayanan maupun dalam pengoperasian peralatan, kalau dahulunya bisa menyala 7 hari dalam satu Minggu walau hanya pada malam hari saja , tapi ada ekstra yaitu menyala pada ahad siang, namun kini bisa menyala  selama seminggu berturut-turut tanpa gangguan sudah cukup bagus, kelebihan beban , mungkin itulah yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga diesel  yang beroperasi, apalagi konon kabarnya mesin tersebut dibeli dalam keadaan seken atau bekas pakai.

Sudah beberapa bulan ini, bahkan sejak awal 2009 pasokan listrik mulai bermasalah, dengan system pembayaran yang sudah ditetapkan sebesar 45.000 per bulan, baik itu di pakai ataupun tidak semestinya ada dispensasi (keringanan) dari PLN kepada warga yang sudah dirugikan , bila perlu ada konpensasi khusus akibat hal itu, semisal pergantian  peralatan yang rusak karena voltase yang tidak stabil.

Semestinya kejadian ini tidak perlu berlarut-larut bila pihak PLN tanggap , dan memperhatikan dengan baik akan kelayakan mesin pembangkit listriknya, bila perlu mengajukan permohonan untuk bisa mengadakan sambungan bawah laut dari Kalianget atau Tanjung (yang lebih dekat jaraknya) ke pulau Giligenting.
Semoga yang harapan terakhir ini menjadi pemikiran para pejabat baik pusat maupun daerah demi kemakmuran rakyat Giligenting ,, amin.

Minggu, 05 Desember 2010

Kalong

Tahu hewan terbang yang keluar pada malam hari ? kelelawar itulah di antaranya,. Hewan ini banyak sekali di daerah Madura tak terkecuali kampong halaman admin, yaitu Madura Giligenting,. Dahulunya hewan ini bersarang di daerah timur pulau kami, yg kami sebut (dalam bahasa Madura) themoranna , atau kaloangan, themoranna berarti daerah timur, adapun kaloang an berarti kelelawar,. Yah !.. karena memang distulah dulunya bahkan kini kelelawar bersarang, jumlahnya bukan hanya ratusan tapi ribuan,kalau kita pergi ke sana dikejauhan kurang lebih 1 km kita sudah melihat puncak-puncak pohon yang berwarna hitam, dan semakin dekat semakin berisik suaranya itulah sarang kelelawar.




Bila hewan ini dibentangkan maka ukuran dari ujung ke ujung sayab dapat mencapai 1 meter, adapun makanan pavorit hewan ini adalah buah , yang terkenal adalah buah yanh kami sebut “nyamplong,. Bahkan saking gemarnya hewan ini pada buah nyamplong bau badannyapun berbau buah tersebut.
Sebenarnya hewan ini pada sebagian daerah di Indonesia ada yang menjadikan sebagai makanan karena kelezatan dagingnya, adapun di kampung kami mungkin karena kepalanya yang menyeramkan bahkan seperti serigala tidak ada yang mau makan, kalaupun ada, hanya segelintir penduduk, padahal di lihat dari makanannya hewan ini adalah pemakan buah. Dan relatif selektif dalam mencari makan.

Kaloang atau kelelawar ternyata sekarang sudah mulai berpindah sarang , beberapa tahun belakangan ini bersarang di pohon besar belakang rumah, perpindahan ini bukan tanpa sebab, boleh jadi hal ini terjadi karena ulah para pemburu liar, baik untuk di ambil sebagian tubuhnya yang konon berkhasiat untuk obat penyakit tertentu seperti kulit dan Asma,. Juga badanya di pakai untuk umpan Biawak yang akan di jebak karena bau khasnya dapat mudah tercium oleh biawak maupun komodo.

Kelelawar kini jumlahnya semakin sedikit semoga hal ini akan menggugah pihak yang berkonpeten untuk menjaga kelestariannya, agar kelelawar pada tahun-tahun ke depan di kampung giligenting tidak punah.