Dewan pendiri
dan wewenangnya.
Masih ingat
koperasi yang dijalankan divisi ekonomi ?. di mana setiap anggota menyertakan modal untuk mendirikan sebuah unit koperasi.
Modal yang kita
sertakan dalam koperasi, andai dibuat surat berharga itulah yang disebut “saham,
semakin maju sebuah usaha, semakin mahal
harga per lembar saham, ringkasnya pemilik saham hakikatnya adalah pemilik
perusahaan, yang sahamnya banyak atau mayoritas tentu wewenangnya lebih besar,
bahkan bisa memveto sebuah Keputusan.
Pemilik saham
dalam sebuah perusahaan hampir mirip
dengan dewan pendiri dalam sebuah organisasi, bedanya pemilik saham dapat gugur keanggotaannya manakala menarik seluruh
modalnya, adapun dewan pendiri selamanya tetap dewan pendiri.
Disebut dewan
pendiri karena usahanya dari mencetuskan sampai dengan berdirinya organisasi
dan orang-orang yang terlibat dalam ke pengurusan pertama kali.
Lalu apa wewenang
dewan pendiri ?
Dewan pendiri
punya wewenang sebagaimana wewenang pemilik saham, oleh karena itulah perubahan
akte yayasan harus disertai lembar nota hasil (walaupun formalitas) RUPS (rapat
umum pemegang saham), yang dalam hal ini formalitasnya kita serahkan kepada
pihak notaris.
Dewan pendiri
tidak mungkin menjalankan sendiri usahanya , maka didelegasikan kepada pengurus , yang dipercayakan pembinaannya
kepada seorang pembina, pembina inilah yang mengawasi dalam operasional sebuah organisasi.
Dengan kewenangan
yang sangat dominan ,maka badan pendiri
bisa memberhentikan pengurus bahkan pembina bilamana pengurus melakukan tindakan
yang dianggap fatal, atau melanggar azas organisasi.
Ringkasnya , dalam
hal operasional pembina adalah tertinggi, karena sebagai wakil dari pendiri,
adapun dalam hal kebijakan dan yang menentukan arah organisasi pendirilah yang
tertinggi.
Mohon maaf tidak
ada maksud mengajari, apa yang saya sampaikan dalam kerangka membuka wawasan
kita tentang ke organisasian.
Saya juga
memperoleh pengalaman dari aktifnya di organisasi
terutama dikarang taruna , kebetulan di awal tahun 2013 seorang ikhwan membuka
perusahaan jasa , meski tidak bisa ikut
menjadi pemilik saham karena ke tidakmampuan secara ekonomi, saya diberi
kesempatan turut memberikan penilaian dari sisi kebutuhan struktur perusahaan
tersebut.
Berorganisasi membuat
kita belajar menjadi dewasa.
Gesekan dalam
setiap peralihan adalah dinamika, terima dengan lapang dada.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini