Senin, 29 Maret 2010

Pasar Bringsang



Al-hambulillah,..Di akhir Desember 2009, sampai pada  bulan Pefruari 2010, Sebuah pasar tradisional telah di bangun dengan beberapa kios dan lapak di dalamnya dan di buka pada awal Maret 2010, apa yang dilakukan oleh kepala desa  merupakan langkah yang tepat untuk membangun perekonomian masyarakat bringsang yang selama ini sangat tergantung kepada Pasar Aenganyar, dalam mencukupi kebutuhan sehari hari, sekaligus menampik tuduhan miring dari lawan politiknya yang kalah dalam pemilihan.

Pemilihan lokasi yang berada  di mulut dermaga juga merupakan perhitungan yang matang, dengan asumsi tentunya untuk  meminimalkan biaya transportasi, yang kita tahu biaya tersebut (transportasi) termasuk  dalam pembiayaan sebuah barang dan tentunya ikut menaikkan harga jual kpd konsumen.

Pembukaan jalan baru dari dan menuju pasar Tangsi , adalah hal yang korelatif yakni membawa imbal balik tersendiri yang berkaitan dengan pemberdayaan pasar yang baru di bangun dan Dermaga yang hampir selesai pembangunannya yang  kita ketahui jalan tersebut menjadi pintasan yang terdekat baik dari maupun ke Gedugan yang merupakan lokasi pasar Tangsi.

Pasar merupakan hal yang sangat urgen atau penting sebagai  sentra/pusat transaksi dan penjualan hasil rakyat, meskipun pasti dalam perjalanannya ada kendala apalagi pasar tersebut baru merintis, tentulah  sumbangan pengalaman dari yang sudah ada sangat kita harapkan, adapun yang perlu menjadi pertimbangan  dalam hal ini ialah karena sulitnya lapangan pekerjaan dan  jumlah penduduk yang ada sangat minim yang berakibat melemahnya animo atau daya beli masyarakat, terlebih lagi sikap sebagian besar masyarakat terutama desa Bringsang yg masih apriori akan kemajuannya, dan juga ketergantungannya dgn pasar yang lama masih sangat tinggi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memajukan pasar kita tersebut, diantaranya

1.     1.  menekan pemerintah  daerah dalam hal ini camat bahkan bila perlu  Bupati, untuk menggilir hari pasar  dengan pasar yang lama, adapun setelah pasar yang baru cukup ramai maka pengelolaan pasar diserakan kembali kpd  pengelolanya yang semula

2.     2.  Mernjadikan pasar yang baru mempunyai ciri khas dalam menjual suatu barang, yang tentunya tidak terdapat di pasar yang lama, namun juga termasuk yang menjadi kebutuhan masyarakat
.
3.     3.  Mengutamakan penduduk Brinsang sebagai penjual di pasar tersebut, tentunya dgn tidak menolak pendatang namun di batasi jumlahnya.

4.      4. Menciptakan pasar menjadi nyaman dikunjungi

5.     5.  Harga yang bisa bersaing dengan pasar yang lama

6.       6.Selain menjual barang mentah pasar juga dijadikan sebagai pusat jajan, atau makanan instan

7.      7. Barang yg dijual mampu mengcaver seluruh kebutuhan masyarakat Bringsang, hingga ketergantungan kpd pasar yang lama mampu diminimalkan.

8.    8.   Memotivasi para perantau untuk turut memberikan sumbangsihnya, bagi  kemajuan pasar  , dgn cara tidak mengirimkan ke kp halaman kebutuhan pokok keluarganya dalam bentuk jadi, atau siap masak melainkan berbentuk uang. Hal ini penting untuk dapat terus berputarnya roda economi masyarakat Bringsang melalui pasar tersebut.

Terakhir sebagai salah seorang putra Bringsang, dan salah satu pengurus IKRISMA yang insya Allah sebentar lagi mempunyai  payung hukum dalam bentuk Akte Yayasan, mengusulkan agar kpl desa Bringsang tetap secara kontinyu menjalin komunikasi dengan rekan rekan Ikrisma, untuk saling memperoleh informasi demi kemajuan desa Bringsang, baik pembagunan fisiknya maupun non fisiknya, dan juga yang pernah saya sarankan juga yaitu, menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bringsang, agar menjadi inkam atau pemasukan bagi penduduk yang ada, sehingga pada akhirnya merasa betah dan tak perlu lagi harus ke Jakarta atau ke tempat lain, karena kebutuhan pokoknya merasa tercukupi, perlu di ingatkan juga, tidak semua perantau itu sukses dan tidak semua yang tinggal di desa itu sengsara, pepatah mengingatkan kpd kita, hujan uang di negri orang masih jauh lebih baik di desa meskipun hujan batu, ini artinya kesuksesan yang menjanjikan  yang  belum tentu dapat kita raih bahkan tempat berteduhpun tidak ada, lebih baik di desa tempat yang cukup kita kenal baik sebagai tempat yang pernah membesarkan kita juga leluhur kita.


Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini