Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Minggu, 20 Desember 2015

Kala krisis leadher

Memancing memori di krisis leadher.
Teringat memori 20 tahun yang lalu , saat pemilihan RT seorang ustad (guruku) beliau manajer di perusahaan percetakan logam , yakni “Budhi Dharma,terpilih, sebagai ketua RT,bukan mencalonkan diri , namun dipaksa dipilih,

saya bertanya “kok mau pak ?

beliau menjawab “ saya mau asalkan kalian mau diatur bukan hanya sebagai warga tapi juga sebagai jamaah,

saya jadi paham maksudnya , ketika mulai menjalankan tugasnya , beliau  

mempercayakan kegiatan remaja kepada saya yang selain aktif di remaja masjid juga karang taruna, mengaktifkan kegiatan ke agamawan bagi orang tua.

Selain kegiatan kerja Bhakti beliau mewajibkan setiap warga untuk menyisihkan beras 1 kotak korek api yang diambil remaja setiap Minggu lalu dikumpulkan dan di berikan kepada warga yang tidak mampu, setiap permintaan surat pengantar setiap warga yang memberi tips wajib menulis nominalnya dan memberi tanda tangan, semua dana yang masuk dimanfaatkan secara maksimal baik untuk kegiatan remaja, bahkan acara bakar ikan pun mendapat subsidi, intinya beliau berusaha mengkondisikan warga terbiasa dengan hal-hal positif.

Hingga di akhir masa jabatannya beliaulah satu-satunya RT yang melaporkan ada saldo jutaan rupiah, subhanallah  meskipun beliau berusaha untuk tidak mencalonkan lagi warga tetap memaksa sehingga 2 periode.

Beberapa tahun kemudian , saat mengikuti latihan leadhersif saya semakin paham ketika penatar menjelaskan tentang” apabila dalam organisasi terjadi krisis leadher atau ketua , tidak ada yang mau jadi kandidat . itu terjadi di organisasi sosial bukan komersial, karena tidak ada insentif, tidak ada gaji , yang ada hujan kritik dan tuntutan dari anggota. Saat itu akan, atau bisa diberlakukan seperti teori ekonomi pasar , yakni “bila permintaan meningkat stock barang menipis atau bahkan tidak ada, maka harga barang akan melonjak.
Artinya, ketika dalam sebuah organisasi  terjadi krisis kepemimpinan saat itulah terjadi nilai tawar yang sangat tinggi antara calon leadher atau kandidat dengan anggota, nilai jual atau tawar yang saya maksud, ialah ‘dapatnya seorang leadher menerapkan berbagai program di masa kepemimpinannya dengan aturan yang dapat dikondisikan sedemikian rupa, tentunya hal itu juga harus di mulai dengan Akad yang jelas , antara kandidat dan anggota.

Dalam status ini saya tidak mensupport seseorang untuk menjadi leadher dengan jurus aji mumpung, “mumpung tidak ada yang mau menjadi kandidat, bukan..!  karena ujung ujungnya adalah ke sewenang-wenangan , dan leadher akan merasa menjadi menguasa tunggal hingga akhirnya semakin tidak jelas batas-batas kewenangannya, karena dalam memilih leadher kita juga harus memperhatikan beberapa hal :

INTEGRITASNYA , yakni hubungannya dengan organisasi, apakah punya loyalitas dan militansi. 

AKUNTABILITASNYA , yakni tindakannya bisa dipertanggung jawabkan.

KAPABILITASNYA  , yakni punya kemampuan mengelola manajemen organisasi , dan mengolah manajemen konflik .

KREDIBILITAS, yakni punya etika atau akhlaq yang bagus dalam menghadapi berbagai macam persoalan organisasi, sehingga mampu bertindak sebagai penengah sekali gus kawan, sehingga bisa diterima semua kalangan.

Boleh jadi ke empatnya kita mengatakan “HANYA NABI YANG BISA !.. manusiawi , namun ingat organisasi sebagaimana definisinya , “SEKUMPULAN 2 ORANG ATAU LEBIH YANG MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA DAN BEKERJA SAMA DENGAN KODE ETIK YANG JUGA BERSAMA SAMA DISEPAKATI.

Saya bicara diorganisasi besar yang ideal, namun bukan berarti mengecilkan Ikrisma, Ikrisma adalah organisasi yang dibangun dengan konsep kekeluargaan , karena memang satu dengan lainnya mayoritas punya kedekatan kekerabatan , setidaknya sama sama warga Giligenting.

Sekarang , mendset atau cara pandang kita terhadap organisasi harus di rubah , organisasi bukan sesuatu yang rumit , karena organisasi dibentuk sesuai kebutuhan bahkan sampai ke masalah pengurusnya pun formaturnya sesuai kebutuhan,
karena itulah  di butuhkan, adanya saling pengertian, saling memahami dan  saling melengkapi

mudah-mudahan status panjang ini bisa bermanfaat.


Senin, 17 Agustus 2015

MANAJEMIN KONFLIK (lanjutan)

Saat kita mengisi formulir pendaftaran  anak kita sekolah ada beberapa pertanyaan yang menurut kita mengganggu, di antaranya “anak ke ... ’jumlah saudara ... ‘penghasilan orang tua... ‘tinggal bersama ....’ jarak sekolah ....

Bagi pihak sekolah sangatlah penting  pengisian data siswa tersebut , yang nantinya berguna menjadi ‘semacam data petunjuk manakala anak tersebut bermasalah , dan menjadi bagian dari becup manajemen konflik.

Begitu pun dalam organisasi kita, sangat diperlukan kearifan dan rasa memaklumi, serta bersikap bijak dalam menghadapi setiap masalah , karena biasanya setiap masalah selalu paralel dengan masalah yang lain.

Karena itulah diperlukan adanya saling memahami  backround  atau latar belakang setiap person, baik itu pengurus maupun anggota,

1.     tingkat mobilisasi dalam bekerja , agar diketahui kapan waktu luangnya
2.    keadaan keluarga , apakah saling mendukung
3.    jarak tempuh
4.    faktor psikologis

dengan memahami problem setiap person , maka  kita tidak mudah begitu saja menyalahkan karena kita telah tahu , setiap kita punya udzur yang berbeda, waktu yang tidak selalu sinkron, juga persepsi kita dalam memahami tugas dan tanggung jawab dalam berorganisasi kadang juga berbeda.

Namun catatan ini bukan berarti saya mendorong setiap orang untuk berkelit dari tugas dengan dalih sibuk, lebih lebih kita aktif di organisasi yang belum bisa memberikan sesuatu yang bisa menjamin kebutuhan keluarga,  sama sekali tidak, justeru saya mengajak untuk kita

Pertama , terbuka dengan masalah kita

Kedua , saling memahami keterbatasan kita

Ketiga , untuk saling melengkapi dan mengisi apa yang menjadi kekurangan kita.

Contoh saya sendiri, dengan mobilisasi yang tinggi  mengantar 4 anak antar jemput sekolah dari dan ke tempat yang tidak satu arah, waktu yang tidak sinkron , juga istri yang punya kegiatan di luar bahkan sering kali bentrok, ditambah faktor psikologis masalah ekonomi . hingga harus menutup telinga rapat rapat dari gunjingan sebagian orang yang memang tidak memahami masalah.


Namun saya bersyukur , dengan terbuka  menjelaskan kondisi apa adanya,  banyak juga yang memahami lalu memaklumi .

Kamis, 13 Agustus 2015

kubu kubu dalam organisasi

Kubu atau kelompok dalam sebuah organisasi.
merupakan suatu hal yang lumrah, adanya kelompok atau kubu dalam sebuah organisasi, karena setiap orang secara fitrah akan mencari teman dengan titik pandang yang sama, atau adanya kesamaan pandang, bahkan kadang karena kesamaan hobby.
karena itulah, semua kita harus menyikapinya secara bijak, selama kubu kubu itu tidak berpotensi membahayakan keutuhan organisasi.
justeru bagaimana kubu kubu itu bisa saling bersinergi memajukan organisasi dengan potensi dari masing masing kubu.
mungkin awalnya sama sama kerja, namun ke depannya dengan menyadari minus plusnya masing masing maka akan tumbuh rasa saling membutuhkan , dan akhirnya bisa bekerja sama.
saya sebagai bagian dari pengurus tidak melihat hal yang mengkwatirkan dari adanya kelompok kelompok dalam tubuh organisasi, mereka berkumpul lalu membentuk kubu karena adanya kesamaan hobby, bahkan karena satu tim kerja, atau rumahnya berdekatan.
terakhir saya mengajak kepada semua rekan baik yang tergabung dalam sebuah kubu maupun tidak, untuk bersama sama memajukan organisasi dan menyatukan persepsi kepada visi dan misi organisasi.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Jauhi Riya dan Sum'ah


manusiawi , saat kita menggugat agar diperlakukan secara adil , atau membela rekan dan sahabat supaya diperlakukan penuh empati, namun jangan sampai upaya mulia ternoda riya, di mana terindikasi "ingin menunjukkan ' siapa kita, betapa amaliyah kita.

Abaikan amaliyah kita , biarkan saja menguap seperti embun yang terkena sinar matahari di pagi hari, di mana saat baru beranjak siang tak tersisa meski hanya lembabnya, bahkan meski hanya aromanya,

Bahkan tak pernah ada yang menghiraukan 'bahwa embun pernah turun, mencuci udara berpolusi ,membasahi bumi agar tak kerontang , dimana setiap yang hidup begitu sangat membutuhkan.

jauhi sifat dan sikap riya serta sum'ah di mana begitu sangat samarnya, sehingga dapat bersembunyi ditempat terang dan tempat yang kita anggap aman.

Berbuatlah , tanpa pamrih manusia yang menilai , serahkan kepada Allah..biarkan Dia yang menilai . sang penilai yang paling adil.

Senin, 27 April 2015

Membuat RAPBO (Rencana anggaran pendapatan & belanja organisasi)

Hal yang diabaikan namun penting dalam organisasi.

Sewaktu aktif di remaja Masjid berkesempatan mengikuti Study banding ke  masjid Sunda kelapa, di mana pada saat itu terkenal paling aktif dan maju remaja masjidnya, hal menarik yang bisa diambil pelajaran ialah di terapkannya  semacam RAPBN  untuk organisasi masjid.

Rancangan anggaran pendapatan dan belanja sebuah organisasi sangat penting, untuk membuat semacam “Master Plan atau asumsi dasar yang menjadi  acuan pelaksanaan program organisasi setahun atau satu periode kepengurusan.

Membuat rancangan pendapatan, yang untuk kita bisa di simulasikan  sumbernya dari dana kas, pos divisi sosial, divisi ekonomi , dana hibah dari simpatisan sangat penting untuk merancang sebuah program satu tahun atau satu periode ke depan di mana dana operasionalnya , atau belanjanya tentunya disesuaikan dengan rencana anggaran pendapatan.

Sebuah program boleh jadi tidak selesai satu tahun atau satu periode, namun dengan adanya perencanaan yang matang baik dari segi sdmnya maupun dana operasionalnya, dan dibuatkan tahapan tahapannya menjadi ada jangka pendek, menengah dan panjang , maka visi dan misi sebuah organisasi tidak akan terlihat stagnan.


Saya pernah mengatakan , organisasi bagi kita sebenarnya akan menjadi semacam universitas terbuka untuk kita belajar banyak hal, karena semua dilakukan secara kolektif dan bertanggung jawab.

Tim inti dalam orgasisasi

Tim inti dalam organisasi.

Motorik atau penggerak dalam organisasi setidak tidaknya ada 3 

Pertama : ketua sebagai penanggung jawab
Kedua :  sekretaris perancang program
Ketiga : bendahara penyedia dana.

Tim inti ini bekerja atau merumuskan suatu program  kerja, kemudian  didelegasikan kepada  unit unit kerja yang kelak bertanggung jawab kepada ketua , unit ini di dalam organisasi kita di sebut divisi .

Unit kerja atau divisi menerjemahkan suatu perintah dalam bentuk karya nyata, divisi inilah wajah organisasi yang sesungguhnya karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan menjadi ujung tombak sebuah organisasi dalam hal karya Bhakti.

Dan tanpa unit unit kerja seperti ini maka organisasi akan lumpuh.

Adakalanya sebuah divisi diberikan hak otonom , artinya dapat mengatur dirinya sendiri selama masih dalam koridor AD dan ART, hak lebih ini diberikan ketika sebuah divisi dapat mandiri tanpa subsidi induk organisasi , hal ini dalam organisasi kita ada pada divisi sosial, namun tetap setiap kebijakan dan kode etik di sampaikan di dalam fourum untuk mendapat persetujuan, hanya saja format regulasinya di buat sendiri.

Kesimpulannya : semakin besar dan profesional sebuah organisasi, semakin banyak unit unit kerja yang harus di bentuk.


Adapun dalam sebuah organisasi yayasan yang formaturnya berdasarkan regulasi pemerintah dalam hal ini mentri dalam negeri dan kehakiman , untuk yayasan di mulai dari  Dewan pendiri à dewan pembina, lalu pengurus harian..

Sabtu, 25 April 2015

Hal dadakan dalam organisasi

Keorganisasian.

Setiap kita, siapapun, usia berapapun bahkan bayi ketika baru lahir setelah registrasi dan verifikasi maka secara otomatis suka atau tidak merupakan bahagian dari sebuah organisasi.

Kita adalah bagian kecil dari organisasi besar yaitu “negara, setidaknya adalah pemimpin dari sebuah rumah tangga.

Apakah organisasi tu ?

Organisasi ialah sekumpulan 2 orang atau lebih yang bekerja sama dengan tujuan dan teknik yang juga disepakati secara bersama-sama , karena organisasi identik dengan kegiatan . ada organisasi berarti ada kegiatan.

Apa tujuannya ?

Tujuan tertuang dalam visi (tujuan jangka pendek) dan misi (tujuan jangka panjang) yang batas batasnya terbingkai dalam AD dan ART.

Warna organisasi .

Warna organisasi terlihat dari nama dan bidang kegiatan yang mendominasi serta mendapat apresiasi yang besar dari pengurus dan anggota. Bila nama adalah kemasan,  maka substansi yang terdapat di dalamnya (idealnya) menjadi jiwa atau ruh dari setiap kegiatannya.

Dalam organisasi tidak boleh ada superioritas , semua  (harus) saling melengkapi sesuai dengan kualifikasinya masing-masing. karena itulah kaderisasi menjadi keharusan  dalam sebuah organisasi.

Organisasi tidak boleh tergantung kepada figur apalagi figur central , setiap person harus siap menjadi badal atau pengganti saat diperlukan.

Tindakan spontanitas diperbolehkan dengan syarat “potensi instabilitasnya terhadap organisasi sama dengan keadaan darurat , yakni bila itu tidak dilakukan akan membahayakan kelangsungan organisasi.



Rabu, 04 Maret 2015

kebijakan yang selalu diperbaharui

Rekan rekan sekalian...

selain aturan Allah tidak ada aturan yang sempurna,
begitu pun aturan yang kita buat dan sepakati bersama, akan nampak kekurangan atau juga kelebihannya ketika diuji di lapangan.

Mobil, pesawat ,hp atau barang canggih sekalipun tetap akan mulai nampak kekurangan-kekurangannya saat uji lapangan bahkan ketika diluncurkan ke pasaran.

Aturan dalam organisasi memang sengaja di buat, bukan untuk mempersulit, namun demi kebaikan bersama , apalagi menyangkut masalah keuangan, tentu akan dilakukan berbagai proteksi , demi keamanan dan kemaslahatan bersama, agar setiap kita tidak menganggap enteng.

Merupakan suatu kecerobohan dan tindakan tidak bertanggung jawab, manakala pengurus  melakukan suatu transaksi atau aksi, tanpa aturan yang jelas dan tertulis sebagai pijakannya.

ke depannya nanti dengan terbiasa berpijak pada aturan-aturan yang telah disepakati, Ikrisma in Shaa Allah , akan semakin maju dan profesional.

seperti yang saya sebutkan di atas , "Hanya aturan Allah yang paripurna. maka tidak menutup kemungkinan saat aturan-aturan itu mulai diterapkan akan ada lagi hal-hal baru yang perlu kembali di atur mekanisme atau jutlaknya.

Dalam perkara agama saja , banyaknya hal-hal baru diperlukan para mujtahid untuk menjawab tantangan-tantangan masalah yang ada dengan ketentuan ketentuan para ahlinya.


Senin, 02 Februari 2015

TAMTSIL SEBUAH ORGANISASI

Organisasi ibarat sebuah pohon.
Ada akar , untuk menopang batang dan menyerap sari pati tanah demi kelangsungan hidup pohon itu, siapa dia ?

dia adalah sumber daya manusia yang bisa menopang kelangsungan organisasi baik dengan tenaga, dana, waktu, pikiran maupun materil.
Ada batang untuk bertumpu cabang, ranting , daun dan buah, siapa dia ?

Dia adalah pokok atau tubuh organisasi , yang memayungi  semua kegiatan dalam sebuah organisasi.

Ada cabang , selain kelapa pohon mempunyai cabang dan ranting semakin banyak cabang dan ranting semakin banyak buah yang di hasilkan, siapa itu ?

Dia adalah bidang kegiatan dalam sebuah organisasi, karena ungkapan mengatakan “ di mana ada organisasi di situ ada kegiatan.

Ada ranting, yakni cabang dari cabang sama dengan cabang dengan batang untuk memperbanyak daun dan buah. Siapa itu ?

Dia boleh jadi kepanitiaan, atau tim kerja sementara untuk sebuah program jangka pendek.

Ada daun dengan , banyak fungsinya . menyerap sinar matahari, pernafasan dan penguapan itulah humas, biasanya pohon dikenal dengan daunnya, dan aksi organisasi dikenal berkat publikasi dari humas. 

Ada buah, itulah hasil dan maksud sebuah pohon di tanam , ada juga pohon yang dibutuhkan batang atau cabangnya untuk material bangunan, ada juga yang dibutuhkan daunnya untuk lalap maupun apotek hidup, ada juga yang dibutuhkan akarnya seperti ubi, singkong , wortel dll, namun intinya sebuah pohon ditanam tentulah punya tujuan tersendiri, setidaknya untuk penghias taman.

Itulah karya organisasi , yang secara kasap mata dapat terwujud dan dirasakan oleh masyarakat, namun tak lupa juga kesejahteraan anggota (bila organisasi) telah kokoh Karena dengan anggota yang sejahtera, maka perhatian kepada organisasi bisa lebih fokus daun tajam hingga endingnya nanti dapat dirasakan masyarakat dalam berbagi bentuk karya sosial.

Tapi ingat !..  ada benalu , benalu bukan bukan bagian dari pohon hanya warnanya yang sama , namun tidak ada manfaat atau kontribusi untuk pohon yang ada, pohon akan mati berlahan-lahan karena diserap sari patinya.

Selain itu ada juga semak belukar  yang mengambil manfaat dari pohon tersebut, tidak ada kontribusinya , sama seperti benalu bila keduanya (benalu & semak) dipangkas atau ditebang maka pohon akan sehat.


KEBERSAMAAN

Sebuah kelompok remaja bersepakat untuk menambah pengetahuan mereka dalam dunia hewan sambil berwisata dengan cara mengunjungi kebun binatang, di sepakatilah Ragunan sebagai tujuannya.

Kebun binatang Ragunan mereka sepakati karena berbagai alasan

Pertama : jaraknya dekat

Kedua : berbiaya murah karena tiketnya terjangkau

Ke tiga : banyak tempat teduh sebagai sarana rehat.

Ke empat : karena masih daerah jakarta jarang turun hujan.

Ketika membahas tentang transportasi mulailah berbagai argumen muncul

Pertama : mengusulkan agar sewa mobil pribadi agar lebih bebas dan cepat sampai baik pulang maupun pergi.

Kedua : naik angkutan umum saja untuk mengirit biaya .

Ketiga : naik motor beramai-ramai agar tahu jalan dan lebih cepat sampai

Intinya semua alasan tujuannya sama , yakni sampai di tempat yang dituju , meski dengan teknis yang berbeda.

Semuanya setuju karena argumentasinya memang logis.

Itulah sebuah ORGANISASI , Keputusan fourum adalah mandat, susah senang adalah hasil Keputusan bersama.

Bisa saja ada yang mengusulkan ke taman safari, padahal biayanya besar dan sering turun hujan

Bisa saja ke taman mini, tapi di sana bukan kebun binatang.

Bisa saja ke rumah pitung, tapi kesepakatan bukan ke sana.

Dalam organisasi tidak semua usulan dapat di penuhi,

Dalam sebuah organisasi bila lembaganya tidak di percayai maka semua personellah yang terkena.


Minggu, 01 Februari 2015

Ibrah dari sebuah kasus

Saat ini teringat kejadian di pengajian remaja di rumah , ketika salah seorang santri tiba-tiba tanpa pemberitahuan yang jelas tidak hadir tanpa alasan, cukup lama & sesuai aturan bila tidak masuk 3 hari berturut turut tanpa ijin, maka dianggap mengundurkan diri..

belakangan diketahui dia mengajar dan sambil belajar di tempat lain, ada perasaan dongkol, saat mengingat bagaimana orang tuanya memohon agar anaknya diterima mengaji, ada pepatah Betawi mengatakan "bila datang ada mukanya , maka pergi pun (semestinya) ada punggungnya, tapi biarlah dia mencoba berdakwah dengan pengetahuan yang diperoleh dari rumah dan taklim barunya...


dalam hati sempat berguman "suatu saat nanti kamu akan tahu , mengelola sebuah lembaga bukan hal mudah.


sehingga beberapa bulan kemudian, dengan dua orang temannya di pengajiannya datang silaturrachim ke rumah , setelah basa-basi mulailah ketiganya curhat, betapa susahnya membina sebuah pengajian, dari anak santri yang nakal, orang tua yang tidak mau bekerja sama, minimnya pengetahuan tekhnis mengajar, sampai dengan fitnah masalah keuangan, padahal infaq yang mereka terima (hanya) tidak lebih dari 50 % santri (yang membayar) dan banyak hal lainnya , intinya tidak mudah mengelola sebuah lembaga , dengan sdm yang sedikit apalagi kurangnya loyalitas dan kekompakan antar tenaga pengajar, apalagi ketika sudah ada yang kuliah dan bekerja.


sayang sekali, kabar terakhir yang terdengar pengajiannya bubar....
memetik ibrah dari kasus ini , semoga kita tetap solid , dalam organisasi bukan kuantitas yang membuat organisasi tetap eksis , namun kekompakan dan kualitas, dalam mengelolanya.