Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Senin, 17 Agustus 2015

MANAJEMIN KONFLIK (lanjutan)

Saat kita mengisi formulir pendaftaran  anak kita sekolah ada beberapa pertanyaan yang menurut kita mengganggu, di antaranya “anak ke ... ’jumlah saudara ... ‘penghasilan orang tua... ‘tinggal bersama ....’ jarak sekolah ....

Bagi pihak sekolah sangatlah penting  pengisian data siswa tersebut , yang nantinya berguna menjadi ‘semacam data petunjuk manakala anak tersebut bermasalah , dan menjadi bagian dari becup manajemen konflik.

Begitu pun dalam organisasi kita, sangat diperlukan kearifan dan rasa memaklumi, serta bersikap bijak dalam menghadapi setiap masalah , karena biasanya setiap masalah selalu paralel dengan masalah yang lain.

Karena itulah diperlukan adanya saling memahami  backround  atau latar belakang setiap person, baik itu pengurus maupun anggota,

1.     tingkat mobilisasi dalam bekerja , agar diketahui kapan waktu luangnya
2.    keadaan keluarga , apakah saling mendukung
3.    jarak tempuh
4.    faktor psikologis

dengan memahami problem setiap person , maka  kita tidak mudah begitu saja menyalahkan karena kita telah tahu , setiap kita punya udzur yang berbeda, waktu yang tidak selalu sinkron, juga persepsi kita dalam memahami tugas dan tanggung jawab dalam berorganisasi kadang juga berbeda.

Namun catatan ini bukan berarti saya mendorong setiap orang untuk berkelit dari tugas dengan dalih sibuk, lebih lebih kita aktif di organisasi yang belum bisa memberikan sesuatu yang bisa menjamin kebutuhan keluarga,  sama sekali tidak, justeru saya mengajak untuk kita

Pertama , terbuka dengan masalah kita

Kedua , saling memahami keterbatasan kita

Ketiga , untuk saling melengkapi dan mengisi apa yang menjadi kekurangan kita.

Contoh saya sendiri, dengan mobilisasi yang tinggi  mengantar 4 anak antar jemput sekolah dari dan ke tempat yang tidak satu arah, waktu yang tidak sinkron , juga istri yang punya kegiatan di luar bahkan sering kali bentrok, ditambah faktor psikologis masalah ekonomi . hingga harus menutup telinga rapat rapat dari gunjingan sebagian orang yang memang tidak memahami masalah.


Namun saya bersyukur , dengan terbuka  menjelaskan kondisi apa adanya,  banyak juga yang memahami lalu memaklumi .

Kamis, 13 Agustus 2015

kubu kubu dalam organisasi

Kubu atau kelompok dalam sebuah organisasi.
merupakan suatu hal yang lumrah, adanya kelompok atau kubu dalam sebuah organisasi, karena setiap orang secara fitrah akan mencari teman dengan titik pandang yang sama, atau adanya kesamaan pandang, bahkan kadang karena kesamaan hobby.
karena itulah, semua kita harus menyikapinya secara bijak, selama kubu kubu itu tidak berpotensi membahayakan keutuhan organisasi.
justeru bagaimana kubu kubu itu bisa saling bersinergi memajukan organisasi dengan potensi dari masing masing kubu.
mungkin awalnya sama sama kerja, namun ke depannya dengan menyadari minus plusnya masing masing maka akan tumbuh rasa saling membutuhkan , dan akhirnya bisa bekerja sama.
saya sebagai bagian dari pengurus tidak melihat hal yang mengkwatirkan dari adanya kelompok kelompok dalam tubuh organisasi, mereka berkumpul lalu membentuk kubu karena adanya kesamaan hobby, bahkan karena satu tim kerja, atau rumahnya berdekatan.
terakhir saya mengajak kepada semua rekan baik yang tergabung dalam sebuah kubu maupun tidak, untuk bersama sama memajukan organisasi dan menyatukan persepsi kepada visi dan misi organisasi.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Jauhi Riya dan Sum'ah


manusiawi , saat kita menggugat agar diperlakukan secara adil , atau membela rekan dan sahabat supaya diperlakukan penuh empati, namun jangan sampai upaya mulia ternoda riya, di mana terindikasi "ingin menunjukkan ' siapa kita, betapa amaliyah kita.

Abaikan amaliyah kita , biarkan saja menguap seperti embun yang terkena sinar matahari di pagi hari, di mana saat baru beranjak siang tak tersisa meski hanya lembabnya, bahkan meski hanya aromanya,

Bahkan tak pernah ada yang menghiraukan 'bahwa embun pernah turun, mencuci udara berpolusi ,membasahi bumi agar tak kerontang , dimana setiap yang hidup begitu sangat membutuhkan.

jauhi sifat dan sikap riya serta sum'ah di mana begitu sangat samarnya, sehingga dapat bersembunyi ditempat terang dan tempat yang kita anggap aman.

Berbuatlah , tanpa pamrih manusia yang menilai , serahkan kepada Allah..biarkan Dia yang menilai . sang penilai yang paling adil.