Kamis, 05 Mei 2011

Menata organisasi

الحق بلا نظام يغلب الباطل بالنظام


Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalah dengan kebatilan yang terorganisir (sayyidina Ali RA)

Bukanlah sesuatu hal yang mudah menata sebuah organisasi untuk menjadi profesional dan solid, bukan hanya masalah Manajemen yang harus rapi namun juga berkaitan dengan banyak hal, mulai dari sumber daya manusia tempat maupun waktu dalam pengelolaannya, tidak jarang sebuah organisasi harus menghadapi masa-masa kritis bahkan klimaksnya mendekati bubar , manakala semua person yang terlibat tidak merasa harus bertanggung jawab dan berkepentingan untuk memajukan organisasi yang ia terlibat di dalamnya, padahal dalam sebuah organisasi tidak ada person yang tidak penting, semuanya harus saling mendukung melengkapi .

Selama kita masih saling mengandalkan dan merasa tak mampu untuk berbuat, jangan berharap organisasi akan menjadi maju, yang ada malah stagnan atau diam di tempat yang pada dasarnya sebenarnya adalah kemunduran mengingat seharusnya sebuah organisasi semakin lama harus semakin banyak pengalaman yang di dapat.

Membuat sebuah momen sangat penting kemajuan sebuah organisasi di mana dengan momen tersebut masing-masing person tertantang untuk dapat menunjukkan eksistensi dan menjaga nama baik organisasinya, atau boleh jadi terkadang momen tersebut datang tanpa direncanakan.

Sebuah organisasi yang di motori oleh orang-orang yang sibuk , sebenarnya juga dapat berjalan manakala masing-masing pihak merasa perlu dan berkepentingan untuk memajukan organisasinya ,tentunya dengan membuat sebuah skedul atau jadwal yang dimungkinkan setiap anggota setidaknya sebagian yang terlibat dapat bertemu secara fisik yang menjadi indikasi adanya kegiatan dan hidupnya organisasi tersebut.

Sebuah organisasi tentunya mempunyai bidang kegiatan yang menjadi garapannya, baik berbentuk sosial maupun komersial, dan tentunya menempatkan orang-orang yang kompatibel dalam sesuatu bidang adalah keharusan agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai rencana, namun sikap arif dalam hal ini perlu di utamakan saat ada bidang yang lain yang tidak tertangani secara profesional.

Saat organisasi belum mampu untuk memberikan insentif kepada pengurus,maka tidak pada tempatnya untuk menekan pihak tertentu agar stanbay dengan tugas yang dibebankannya, padahal selain tugas tersebut tidak kontinyo juga tidak dapat mengcover kebutuhan pokok yang bersangkutan..maka disinilah kemampuan pengelola organisasi untuk memberikan bagian tersebut secara kolektif , yang intinya costemer atau pemakai jasa tidak dirugikan, saat mereka membutuhkan bantuan organisasi.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini