Minggu, 29 Mei 2011

usulan tarif

Dalam menentukan tarif atau biaya yang akan diterapkan kepada donatur dan keluarga serta masyarakat Bringsang ada sedikit yang mengganjal yang diakibatkan adanya beberapa usulan yang intinya agar masyarakat Bringsang yang bukan Donatur juga diberikan kemudahan yang sama baik dalam pelayanan maupun tarif dengan pada donatur.


Usulan ini cukup logis memang, apalagi dengan alasan sebagai bentuk layanan sosial Organisasi, dengan tidak membeda-bedakan donatur dan non donatur,dengan argumen “hal ini dilakukan agar non donatur tersentil hatinya, agar bila suatu saat Ikrisma membutuhkan dukungan dari mereka, mereka mau memberikan dukungan baik secara moral maupun materil.

Tapi bila kita kembali kepada apa yang menjadi akad kita kepada para donatur, yakni pelayanan, baik itu kemudahan maupun diskon tarif hanya diperuntukkan bagi para donatur,rasanya agak sulit kalau kita tidak dikatakan berkhianat kepada mereka, adapun alasan menyentil non donatur dgn memberikan kemudahan yang sama rasanya kurang dapat diterima secara logika, ini bisa dilihat dari fakta yang ada, yakni adanya kasus non donatur yang ingin mendapatkan layanan yang sama karena alasan keluarganya termasuk donatur, dan ke depannya akan lebih buruk lagi manakala Ikrisma membutuhkan bantuan kembali,mereka para donatur akan berkata, “ah !.. tidak usah bantu lah .! nanti juga akan diberikan layanan yang sama, seperti pada Ambulan”, dan ini karakter umum masyarakat kita.

Dan imbas ke depannya lagi yang harus kita pikirkan adalah biaya perawatan, yang di khwatirkan ,saat donatur membutuhkan kendaraan sudah tidak laik jalan,baik karena usia kendaraan yang tua maupun kurangnya perawatan yang diakibatkan tidak tercovernya biaya operasional, secara wajar.

Divisi sosial sebagai bagian dari Ikrisma yang dipercayai untuk mengelolanya, tentunya tidak hanya berkiprah dalam hal memberikan kemudahan bagi sahibul musibah, (yang setelah berjalan beberapa bulan ini bila diperhatikan sebagian besar pemakainya adalah non donatur) sebab dengan begitu manfaatnya sangat sedikit dirasakan oleh donatur, yang kita inginkan dari dana lebih setelah dipotong biaya operasional, ada pembagian pada pos-pos tertentu dalam Ikrisma, yang kegunaannya untuk kegiatan sosial, baik di lakukan di Jakarta maupun di Giligenting pada saat tertentu seperti menjelang Lebaran,dengan demikian dampak manfaatnya jauh bisa lebih cepat dirasakan baik oleh donatur maupun non donatur , tentunya sambil dijelaskan bahwa kegiatan atau bantuan sosial ini adalah dana lebih, yang sengaja dianggarkan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

Dengan demikian penentuan tarif yang konpetitif dan wajar yang tentunya masih dapat terjangkau , adalah penting, dan ini tidak boleh diputuskan hanya oleh segelintir pengurus melainkan setidaknya seluruh atau sebagian besar anggota Ikrisma, bahkan bila dimungkinkan juga dihadiri oleh para donatur, agar ke depannya tidak timbul fitnah.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

1 komentar:

  1. Musyawarah menuju mufakat, Kembali ke tujuan awal dibentuknya yayasan. Rundingkan dan putuskan, InsyaAllah hasilnya memuaskan....

    BalasHapus

Tinggalkan kesan anda di sini