Masih ingat tentang organisasi ? organisasi adalah “sekumpulan orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai satu tujuan dengan sebuah konsep yang telah disepakati.
Dalam sebuah organisasi semua komponen, secara berstruktur dari ketua, sekretaris , bendahara seksi atau departemen dan semua wakilnya serta semua anggota bekerja sama bahu membahu sesuai dengan tugas dan kewenangannya yang diserahkan sesuai dengan latar belakang, baik pengalaman maupun pendidikannya agar sinkron dengan posisinya dalam organisasi.
Dalam sebuah organisasi tidak boleh satu pihak dengan jabatan yang dipercayakannya merasa lebih berguna dan lebih penting dari posisi yang lain, namun hal penting yang harus menjadi motivator dalam diri kita yakni, tanamkan perasaan “ kalau tidak saya siapa lagi,. Namun ingat !..kalimat “kalau tidak saya siapa lagi ini tidak bersifat external namun internal, karena itu berarti merupakan sifat takabbur, yang saya maksud kalimat tersebut menjadi motivator atau motor penggerak bagi , untuk menjadi yang terdepan dalam memajukan sebuah organisasi yang ia turut menjadi penggerak di dalamnya.
Jajaran elit : ungkapan ini biasanya dialamatkan pada beberapa posisi penting dalam sebuah organisasi, yaitu Ketua, sekretaris dan bendahara, karena mereka arsitek penting dalam sebuah organisasi dan keberadaannya mutlak harus ada, merekalah person yang pekerjaannya dalam organisasi 90 persen adalah otaknya, atau kita kenal sebagai tenaga ahli dalam organisasi. Ketua sebagai penanggung jawab, sekretaris sebagai penyusun konsep dan bendahara sebagai pengelola keuangan
Lalu bagaimana dengan sekretaris ? sekretaris , bukanlah sebuah jabatan yang hanya bertugas menulis atau menginput data, atau cukup mengerti beberapa program penginput data seperti Office word, Office exel, power point dan beberapa disain grafis baik itu prihend , corel draw atau program disain sejenis, tapi sekretaris bertugas membuat konsep dari asumsi global yang diberikan ketua, selanjutkan mempresentasikan program yang akan di tuju baik segi manfaat maupun modharat, untuk organisasi maupun bagi masyarakat umum.bahkan karena itulah kantor organisasi di sebut KANTOR SEKRETARIAT, yakni ,kantornya sekertaris
Masih ingat pidato-pidato presiden Suharto setahun sebelum mengundurkan diri dari jabatan Presiden, waktu itu Yuzril Ihza Mahendra adalah sekretaris presiden, beliaulah yang banyak mengarahkan pidato-pidato presiden kepada sesuatu yang menguntungkan bagi umat Islam, bahkan menurut rumor yang beredar kejatuhan beliau tak lepas dari isi pidatonya yang mulai menunjukkan kedekatannya kepada umat Islam, hal itulah yang membuat gerah dunia barat, terutama Amerika yang sangat berkepentingan dalam memarginalkan peran Umat Islam dalam pemerintahan.
Sekretaris adalah jabatan dengan person yang bekerja 90 persen dengan otaknya, selain ketua dan bendahara, maka tak heran sebuah jurusan dalam universitas juga menyediakan jurusan ini, atau setidaknya akademi.
Lalu ingat Zaid bin tsabit, beliau adalah sekretaris Rasulullah yang bertugas bukan hanya menulis namun juga menghafal wahyu, menulis berarti merekam sebuah peristiwa dengan pena, adapun menghafal, berarti menyimpan konsep dalam otak, sebab boleh jadi ada arsip yang dibutuhkan namun sang sekretaris tidak membawa perlengkapan kesekretariatan, alam hal ini Rasulullah melarang zaid bin Tsabit untuk menulis hadits, karena khawatir akan bercampur dengan Wahyu, ini sebenarnya merupakan isyarat tersirat bahwa harus ada pemetaan tugas yang jelas dalam sebuah organisasi agar masing-masing bisa bekerja dan bertindak sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini