Dua kali penulis mengikuti ceramah yang di sampaikan oleh KHR. Cholil, bila disimpulkan dikaitkan lagi dengan cerita dari para Jamaah yang sering mengikuti ceramah beliau, saya jadi teringat seorang Seniman Muslim yakni Cak Nun atau MH Aenun Najib ( mohon maaf !.. bukan hendak menyamakan) bedanya Cak Nun seorang Seniman sedangkan KHR. Cholil seorang ulama yang mempunyai jiwa seni.
Bagi para jamaah yang tidak pernah mengikuti taklim yang bersifat tarbiyah, mungkin ini terasa lain karena tidak sama dengan para penceramah Umumnya, mungkin inilah ciri khas beliau di banding para penceramah umumnya, tapi tak pelak gaya taklim dengan suara yang datar dan penguraian materi yang mendalam sebagaimana layaknya dalam tarbiyah, menimbulkan penilaian yang berbeda , ada yang senang, ada yang biasa saja.
Bagi saya yang sering mengikuti Tarbiyah, gaya ceramah yang beliau sampaikan sangat cocok dan menarik, meskipun bukan materi bersambung, bagi jamaah yang duduknya dekat dengan beliau setidaknya mendengar apa yang di sampaikan melalui pengeras suara bila menyimak secara seksama, pasti akan mendapat sesuatu tambahan pengetahuan yang jelas dan terarah, tidak seperti ceramah yang sifatnya promosi dan penyampaiannya yang global, beliau menyampaikan materinya secara rinci dan jelas karena memang tarbiyah atau taklim itu punya orientasi atau target yang jelas dalam pembinaannya.
Hiburan shalawat, yang beliau jadikan sebagai pengiring materi, itulah ciri khas beliau, itulah yang saya maksud ada kesamaan dengan MH Ainun najib, saat MH memberikan kritik sosial baik kepada pemerintah maupun masyarakat umum.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini