Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Kamis, 19 Desember 2013

tugas dan kewenangan pengurus inti

Tugas pengurus

sebagaimana  yang saya singgung  mengenai wewenang badan pendiri, maka kali ini saya akan melanjutkan tugas  pengurus yang terdiri dari Ketua, sekretaris dan bendahara.

Tugas ketua menjalankan serta bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi mandat dari badan pendiri dan hasil rapat anggota baik program itu merupakan inisiatif anggota maupun aspirasi masyarakat.

Adapun program yang menjadi garapan sebuah organisasi terbagi menjadi 2 bagian.
Pertama : program yang memang menjadi tujuan baik visi maupun misi organisasi , ibarat sebuah system program ini adalah bagian, atau satu paket dari kittah organisasi , karena itulah sebuah organisasi mempunyai sayap  atau bidang kegiatan yang secara  berkesinambungan  dan berkelanjutan terus dijalankan di mana wewenang ketua dibagikan kepada suatu tim kerja yang kita kenal di Ikrisma sebagai divisi , (dalam organisasi kita ketua juga berfungsi sebagai kepala divisi)
Program kedua : program yang bersifat insidetil (dadakan) dalam hal ini biasanya organisasi akan membentuk sebuah kepanitiaan.

Lalu apa wewenang ketua .

Ketua bertanggung jawab terhadap program yang dipercayakan baik oleh masyarakat melalui rapat anggota maupun pendiri, agar program tersebut memenuhi target yang di inginkan.

Pada akhirnya kelak ketua memberikan laporan dalam rapat anggota dan badan pendiri.

Dalam hal ini ketua memberikan mandat kepada sekretaris untuk di buatkan langkah-langkah atau teknis kerjanya  secara detail , dan menjelaskan  kisi-kisi dalam bentuk visualisasi global dari program yang akan dijalankan.

Adapun sekretaris sendiri selain menyusun tehknis atau mekanisme suatu  pekerjaan secara detail juga membuat perhitungan pembiayaan secara logis dan realistis sesuai dengan kemampuan organisasi baik secara finansial maupun sumber daya manusia yang dimilikinya.

Susunan proposal kerja yang telah dibuat oleh sekretaris selanjutnya di presentasikan  dalam rapat lanjutan sebagai gladi bersih sekali gus memberikan gambaran kongkrit  tehknis  suatu pekerjaan yang akan di jalankan, dalam presentasi tersebut  akan diketahui kebutuhan logistik, pembiayaan dan sdm  yang harus disiapkan .

Dan dari sisi inilah seorang sekertaris (boleh dibilang) mengendalikan sebuah organisasi , karena dari kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, seorang sekretaris dengan format kerja dan tema yang di usung, mampu menciptakan  bahkan merekayasa suatu program untuk membentuk imej atau penilaian masyarakat , 'bagaimana sesungguhnya organisasi itu.

Apapun sekretaris pada divisi hanyalah mendokumentasikan setiap transaksi kerja , dalam organisasi besar sekretaris di pengurus di sebut “sekjen.

Selanjutnya atas mandat ketua juga bendahara memberikan nota pencairan dana  kepada bagian keuangan.

Bendahara juga harus mengkaji  setiap program  yang akan dibiayai baik dari sisi profitnya maupun eksistensi organisasi ke depannya, yakni ‘dengan aktif memberikan masukan dari sejak wacana digulirkan sampai dengan pencairan dana.

Dalam hal ini ada ungkapan klasik untuk bendahara yaitu “mengeluarkan dana sekecil-kecilnya  untuk menghasilkan kegiatan sebanyak-banyaknya.

Ringkasnya, tim inti dalam sebuah organisasi adalah : ketua, sekretaris dan bendahara merekalah yang bekerja di kantor, karena itulah kantor di sebut sekretariat.

Saya meminta,  agar perombakan tidak hanya meng agendakan ketua dan pembina, namun juga pergantian sekretaris agar full fress , segar keseluruhan seperti yang sering kita gadang-gadang setiap wacana peremajaan, selain dalam rangka kaderisasi juga penyegaran , agar ide-ide baru dapat tumbuh.

Dalam organisasi ada sebuah ungkapan yang populer “semakin lama seseorang berkuasa semakin tidak jelas batas-batas kewenangannya.

Saya merasa, pemicu dinamika dan gesekan di Ikrisma, karena adanya tindakan yang melampui kewenangan yang saya lakukan dan tak bisa di tolelir . Agar hal tersebut tidak terjadi lagi, maka sebaiknya pergantian sekretaris juga di agendakan.


Selasa, 17 Desember 2013

Dewan pendiri dan wewenangnya.

Dewan  pendiri dan wewenangnya.

Masih ingat koperasi yang dijalankan divisi ekonomi ?. di mana setiap anggota menyertakan  modal untuk mendirikan sebuah unit koperasi.

Modal yang kita sertakan dalam koperasi, andai dibuat surat berharga itulah yang disebut “saham, semakin maju sebuah  usaha, semakin mahal harga per lembar saham, ringkasnya pemilik saham hakikatnya adalah pemilik perusahaan, yang sahamnya banyak atau mayoritas tentu wewenangnya lebih besar, bahkan bisa memveto sebuah Keputusan.
Pemilik saham dalam sebuah perusahaan  hampir mirip dengan dewan pendiri dalam sebuah organisasi, bedanya pemilik saham dapat  gugur keanggotaannya manakala menarik seluruh modalnya, adapun dewan pendiri selamanya tetap dewan pendiri.

Disebut dewan pendiri karena usahanya dari mencetuskan sampai dengan berdirinya organisasi dan orang-orang yang terlibat dalam ke pengurusan pertama kali.

Lalu apa wewenang dewan pendiri ?

Dewan pendiri punya wewenang sebagaimana wewenang pemilik saham, oleh karena itulah perubahan akte yayasan harus disertai lembar nota hasil (walaupun formalitas) RUPS (rapat umum pemegang saham), yang dalam hal ini formalitasnya kita serahkan kepada pihak notaris.

Dewan pendiri tidak mungkin menjalankan sendiri usahanya , maka didelegasikan kepada  pengurus , yang dipercayakan pembinaannya kepada seorang pembina, pembina inilah yang mengawasi dalam operasional  sebuah organisasi.

Dengan kewenangan yang sangat dominan  ,maka badan pendiri bisa memberhentikan pengurus bahkan  pembina bilamana pengurus melakukan tindakan yang dianggap fatal, atau melanggar azas organisasi.

Ringkasnya , dalam hal operasional pembina adalah tertinggi, karena sebagai wakil dari pendiri, adapun dalam hal kebijakan dan yang menentukan arah organisasi pendirilah yang tertinggi.
Mohon maaf tidak ada maksud mengajari, apa yang saya sampaikan dalam kerangka membuka wawasan kita tentang ke organisasian.

Saya juga memperoleh pengalaman  dari aktifnya di organisasi terutama dikarang taruna , kebetulan di awal tahun 2013 seorang ikhwan membuka perusahaan jasa  , meski tidak bisa ikut menjadi pemilik saham karena ke tidakmampuan secara ekonomi, saya diberi kesempatan turut memberikan penilaian dari sisi kebutuhan struktur perusahaan tersebut.

Berorganisasi membuat kita belajar menjadi dewasa.

Gesekan dalam setiap peralihan adalah dinamika, terima dengan lapang dada.



Jumat, 13 Desember 2013

KEPANITIAAN


Panitia adalah organisasi non permanen dikarenakan masa kerjanya yang terbatas.
Kepanitiaan biasanya dibentuk untuk sesuatu keperluan atau kegiatan yang sifatnya insidental/mendadak atau sementara.

Sebagaimana layaknya sebuah tim kerja, kepanitiaan juga terdiri dari ketua,sekretaris dan bendahara , adapun sebagai  pelaksana dibentuklah tim kerja lapangan dalam bentuk seksi-seksi sesuai kebutuhan dari acara yang akan di garap.

Kepanitiaan merupakan universitas terbuka bagi sebuah institusi /organisasi sebagai media pengkaderan bagi  semua anggotanya, karena dalam kepanitiaan yang berskala lebih kecil baik medan garapan maupun jenis pekerjaan tidak begitu membutuhkan tanggung jawab yang besar ,selain hanya kepada internal organisasi saja. (bila kepanitiaan dibentuk oleh sebuah lembaga atau institusi).

Kepanitiaan merupakan ajang uji coba bagi setiap anggota sebuah lembaga, guna mengetahui bakat dan skill/kemampuan  setiap person  yang kelak menjadi modal sebagai acuan pada saat ada regenerasi atau peremajaan pengurus.

Karena kepanitiaan mempunyai masa kerja dengan waktu yang terbatas, ketika kegiatan tersebut telah dianggap selesai , maka seperti biasa ketua panitia memberikan laporan pertanggung jawaban kepada lembaga yang membentuk atau masyarakat bila mereka  yang menginginkan adanya kepanitiaan tersebut.



DIVISI-DIVISI


Keberadaan divisi atau departemen dalam sebuah organisasi , disesuaikan dengan kebutuhan organisasi , divisi merupakan tim tim kecil yang menjadi sayap atau kaki hingga sebuah organisasi dapat berjalan ,.

Berikut ini fungsi-fungsi divisi

Sebagai sayap organisasi agar eksistensi sebuah organisasi  tetap diakui.

Sebagai mesin uang terutama divisi ekonomi yang menjadi pemasok dana agar operasional sebuah organisasi dapat tercover.

Sebagai mesin politik, karena dari divisi-divisi itulah sebuah organisasi bersentuhan langsung dengan masyarakat, baik dalam format  sosial keagamaan , Maupun profit.

Dalam organisasi kita “Ikrisma,sebagaimana yang sering saya sampaikan, eksistensi  semua divisi bersifat “OTONOM, yakni bebas menentukan kebijakan sendiri , kecuali 3 hal

Pertama : menggalang dana masyarakat tanpa koordinasi dengan induk organisasi
Kedua : menambah tenaga sopir
Ketiga : membeli unit kendaraan baru.

Namun karena keberadaan divisi-divisi  tersebut sebagai bagian dari organisasi , maka ada pos-pos tertentu yang berhak mendapat kucuran dana dari inkam yang didapat, berikut uraiannya untuk divisi Sosial.

45 % untuk perawatan
25 % untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan
25 % untuk organisasi
5  % untuk sewa lahan

Sebagaimana layaknya sebuah tim, divisi-divisi  juga mempunyai  ketua sebagai penanggung jawab , yang kelak akan bertanggung jawab kepada ketua organisasi, dan karena otonom, maka tak semua harus dilaporkan kepada ketua atau anggota apalagi hanya bersifat teknis.

Saya ingat 2 kali mengikuti penataran ke organisasian di BF maupun karang taruna, ada semboyan “di mana ada gula di situ semut, korelasinya dengan ke organisasian “ di mana ada organisasi, di situ ada kegiatan.

Ikrisma dicetuskan dan dibentuk, tujuannya agar silaturrachim  antar sesama perantau tetap terjalin dan mudah,  dari pada harus mendatangi satu persatu  yang akhir kemudiannya berkembang menjadi sebuah wadah yang menampung berbagai aspirasi dan pendapat  sehingga berbentuk tumbuhnya keperdulian sosial terhadap sesama perantau.

Maka sebagaimana pembentukan awalnya, marilah kita kembali kepada kithah  (garis besar perjuangan) yakni “untuk menjalin silaturrachim agar lebih erat dan mudah, kita kelola organisasi ini secara kekeluargaan , tidak ada yang merasa “paling berhak, atau merasa tidak punya peran, merasa tidak punya wewenang, karena semua punya sumbangsih memajukan Ikrisma.

Pengurus dan anggota ibarat satu tubuh, bila salah satunya sakit maka yang lain akan resah, reaksi spontan itu adalah sunnatullah  karena itulah kita harus bekerja sama, bukan sama-sama bekerja.

Ingat berjamaah adalah Rachmat, makhfum mokhalafahnya , tercerai berat adalah laknat.

Rabu, 11 Desember 2013

Program & organisasi


Program kerja & organisasi bagai dua sisi mata uang ,tidak dapat dipisahkan, bila hilang salah satunya , maka hilanglah yang lainnya.

bukan organisasi namanya kalau tidak ada karya nyata yang di hasilkan  , justru organisasi di bentuk karena sesuatu proyek besar yang di kenal dengan visi, dan dari tahapan-tahapan visi yang disebut misi itulah sebuah organisasi mendapat legitimasi atau pengakuan dari masyarakat akan existensinya.

Program kerja disusun baik karena adanya desakan masyarakat karena kebutuhan primer yang biasanya bersifat insidental maupun kebutuhan organisasi , namun yang jelas kegiatan organisasi terutama organisasi sosial seperti kita merupakan wujud layanan bagi masyarakat , baik dalam bentuk full free, maupun semi profit.

Lalu bagaimana sebuah program dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan ?

Wacana : wacana cukup  penting untuk memancing reaksi publik terhadap program yang akan di laksanakan,

Kedua : adanya planing/perencanaan , rancangan kerangka rencana kerja karena di situlah seting awal sebuah program , berapa person yang akan dilibatkan, anggaran belanja untuk pembiayaan , waktu dan tempat pelaksanaan, agar tercipta kerja sama yang baik dan kondusif, semua sdm harus ditempatkan sesuai skillnya.

ketiga : tentu pelaksanaan, dalam masa kerja itulah semua yang terjadi wajib ada dokumentasinya sebagai bahan evaluasi.

Terakhir : adanya evaluasi, yang terakhir itulah sering kita abaikan, padahal evaluasi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah kegiatan, demi mengetahui tingkat keberhasilan , dan penyebab sesuatu kegagalan agar pada saat kegiatan selanjutnya menjadi modal untuk dicari solusinya.

Saya teringat ketika aktif mengajar sebagai wali kelas di TQA (ta’limul Qur,an lil awlad), ada kebijakan dari pengurus yayasan agar setiap Minggu diadakan rapat evaluasi , evaluasi mingguan, yakni  evaluasi hasil mengajar selama seminggu, dalam evaluasi tersebut , yang menjadi bahan bahasan ialah, sejauh mana tingkat keberhasilan mengajar selama seminggu, apa kendala-kendalanya, siapa saja santri yang bermasalah baik dalam pelajaran, kehadiran & ketertiban.

Semoga nanti Ikrisma mempunyai program  baru di samping program yang telah ada, apalagi kita telah mewacanakan adanya kegiatan, dengan format bantuan sosial.
Ket: semua tulisan saya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keorganisasian dan informasi tentang ikrisma dapat di akses di Web kita . bukan copy paste.



Selasa, 10 Desember 2013

Apik dalam berorganisasi


Setiap kita sadar atau tidak, sukarela atau terpaksa  bisa dipastikan terlibat dalam organisasi , baik itu formal maupun non formal, adapun organisasi yang terkecil  dan  terdekat dalam lingkup keluarga kita adalah rumah tangga, di mana ketuanya adalah ayahnya , bendahara dan sekretaris adalah ibu, anggota adalah seluruh keluarganya. Dalam hal ini nabi pernah bersabda

“ anak lelaki yang tertua adalah pengganti sang ayah (al- hadits)

Anda yang bekerja di sebuah  perusahaan , adalah bagian dari organisasi profit tersebut apapun jabatan dan kedudukan anda, dan anda bertanggung jawab terhadap semua  tindakan . itu pun nabi pernah sampaikan

“setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan bertanggung jawab terhadap kepemimpinanmu (al-hadits).

Karena itulah tujuan (visi & misi) mutlak  dalam sebuah organisasi agar posisi kita menjadi jelas , yakni sampai di mana kita berjalan, logistik macam apa yang perlu dipersiapkan, operasional seperti apa yang meski kita lakukan, agar tidak banyak dana & energi yang terbuang.

Teringat bait syair lagu Frangky & Jane “ tinggalkan semua beban bebaskan pundakmu, arahkan kakimu hanya padaku,

Karena terkadang beban itulah menggelayuti  dan membuat berat sebuah perjalanan , TAPI INGAT beban itu bukan bekal, bukan pula denah, dan bukan pula petunjuk teknis operasional . yang bila kita buang lambat laun kita menuju kehancuran.

Organisasi ialah ,  SEKUMPULAN ORANG YANG BERSEPAKAT UNTUK SATU TUJUAN DENGAN KODE ETIK YANG DI SEPAKATI. Karena itulah sayyidina Ali KW. Berpesan, agar menata organisasi secara apik agar tujuan dapat tercapai, terlebih lagi sebuah organisasi dengan azas dasar Islam, dengan format organisasi sosial, maka bukan hanya profesionalitas yang dikedepankan namun juga etika dan norma tidak boleh di abaikan.

Semoga riak-riak kecil yang terjadi bukan karena dangkalnya hati kita, tapi karena hembusan angin yang membuat gerak resonansi , yang akan hilang saat tiba di tepian .


Sabtu, 30 November 2013

bentuk ormas


Ikrisma, dilihat dari aktivitasnya yang secara umum bergerak di bidang layanan masyarakat baik dakwah maupun kemanusiaan disebut organisasi sosial, adapun format struktur kepengurusannya seperti piramida, hal ini terbentuk karena adanya sayap-sayap  organisasi yang menjadi bagian dari bidang kegiatannya.

Adapun besar kecilnya sebuah organisasi sangat mempengaruhi struktur sebuah organisasi, karena struktur dibuat berdasarkan kebutuhan , baik dalam bidang pelayanan maupun keahlian dalam menangani operasional sebuah organisasi.

salah satu ciri organisasi kecil ialah, saling mengenalnya antara sesama pengurus maupun sesama anggota bahkan lintas struktur dan anggota, lingkup kerja yang tidak terlalu luas dan personel organisasi yang sedikit sangat memungkinkan terjadinya rangkap kepengurusan, terkecuali di struktur tertentu yang memang secara prosudural (yang ditetapkan pemerintah , bila sebuah organisasi akan dikukuhkan dengan payung hukum) tidak boleh terjadi.

Selasa, 19 November 2013

dewan pembina

Idealnya memang dewan pendiri itu dipilih oleh musyawarah luar biasa mayoritas anggota  kedudukannya persis seperti dewan syuro,dari dewan pendiri itulah muncul struktur kepengurusan yang ditunjuk oleh dewan pendiri . tapi karena kita berangkat dari sebuah paguyuban maka  kepengurusan terstruktur secara alamiah melalui seleksi kehadiran dan pengaruhnya di masyarakat, hingga pada akhirnya seperti apa yang berlaku dan terjadi di organisasi kita.

Nah !.. pada saat kita ingin meningkatkan status paguyuban menjadi sebuah ormas yang existensinya di akui oleh negara , maka suka rela atau tidak kita harus mengikuti  prosedur  hukum yang berlaku, di sinilah repotnya .

Saya katakan “repot, karena kita miskin atau minim kaderisasi, bukan tidak atau kurangnya anggota, tapi kemauan dan keseriusan anggota  yang kurang, ini terbukti saat ada sesuatu tugas yang akan dibebankan selalu saling mempersilahkan , bukan karena menghormati , tapi minimnya  loyalitas kepada organisasi hingga ujung-ujungnya  tugas dibebankan kepada orang yang itu-itu saja.

Itulah sebabnya, saya maklum sebagai pengurus kalau ada yang mengatakan “Ikrisma organisasi yang tidak/kurang  produktif, karena memang kita akui, secara pembinaan kita belum melahirkan penerus yang punya loyalitas tinggi kepada organisasi, meski perlu di akui juga kita telah banyak memberikan sumbangsih yang besar kepada masyarakat , khususnya Bringsang.

Coba kita perhatikan setiap blueprint  (rancangan kerangka kerja) yang kita buat selalu strukturnya tidak jauh dari itu ke itu.

Saya berharap ke depannya Ikrisma bisa melahirkan kader yang loyal, yang siap berkorban meski organisasi belum mampu memberikan jasa yang layak, bahkan terlihat tidak produktif, kita realistis saja tidak perlu marah, bahkan berterima kasihlah kepada para pengeritik Ikrisma , karena kritikan mereka menjadi motorik yang akan menggerakkan roda-roda organisasi yang karat karena sebagian anggota ada yang merasa sah-sah saja tidak hadir karena ada urusan lain, yang jauh lebih penting dari Ikrisma.
Kita doakan agar mereka bisa meluangkan waktu, pikiran bahkan donasi untuk kemajuan Ikrisma.

Mengenai kelancangan saya membuat struktur dewan pembina dadakan, tidak ada maksud untuk sesuatu yang bersifat konspirasi atau intrik pada person tertentu,  tapi  demi kebaikan bersama, karena “ mohon maaf sebelumnya .. sekali lagi mohon maaf kalau pun diadakan pemilihan dewan pembina maka person dari tim tersebut tidak akan jauh dari kami, mohon maaf bukan takabbur, “naudzu billah, ini karena person yang lain sudah mengisi posisi tertentu yang berjalan aktifitasnya. silahkan bila ingin di revisi , atau bahkan memberhentikan saya , saya siap bertanggung jawab.


Sebenarnya, saya yakin teman-teman Ikrisma banyak yang bisa berbuat, hanya saja “ belum mau memulai, karena merasa masih ada yang bisa di andalkan, padahal kami , termasuk saya menginginkan adanya rotasi pengurus agar bisa juga merasa mempunyai tanggung jawab.

Minggu, 03 November 2013

terbiasa melakukan dosa



Iman & rasa malu ibarat dua sisi mata uang, bila hilang salah satunya , maka hilanglah yang lainnya.

perbuatan dosa/maksiat yang diperbuat seorang hamba, pada dasarnya bila iman masih ada , akan menimbulkan perasaan malu , itulah sebabnya perbuatan tersebut tidak ingin diketahui oleh orang lain oleh pelakunya.

namun berbahagialah , karena itu pertanda , Iman yang merupakan karunia ter mahal dari Allah masih kita miliki.

akan tetapi saat perbuatan dosa/maksiat sudah terbiasa dilakukan oleh seorang hamba tanpa rasa malu atau risih, bahkan merasa tidak berdosa ,lebih fatal lagi bangga dengan segala pelanggarannya. ingatlah !.. hal itu juga pertanda, bahwa "Iman itu sudah tanggal, yang oleh baginda mulia di ibaratkan "IMan itu bagaikan pakaian, yang mudah lepas & mudah dipakai.

bila iman sudah sudah tidak ada, bahkan kita sendiri yang melepaskannya , lalu apa lagi yang berharga pada diri seorang Muslim,


boleh jadi ,  pada saat itu sebenarnya kita seperti bangkai yang berjalan

Sabtu, 29 Juni 2013

Tragedi buah Anggur & Kancil



Pada jaman dahulu kala.. dahulu sekali, di mana udang dan lele belum berkumis dan ulekan belum bungkuk dan hewan bisa bicara.

Di sebuah hutan tumbuhlah sebuah pohon yang mempunyai buah yang sangat manis , orang sekarang menyebutnya Anggur .

Manisnya buah Anggur tersebut terkenal ke seluruh hutan, semua hewan datang untuk merasakan manisnya , buah Anggur tersebut berdiri tegak menjulang ke atas & buahnya tumbuh dari batang , dahan sampai ke ranting bahkan dari batang yang terendah.
Hewan-hewan yang datang  yang tidak bisa memanjat tentu akan mengambil buah yang paling rendah yang mudah di jangkau dan tentunya yang sudah matang  , sehingga akhirnya bagian batang yang terendah hanya tersisa buah putik yang masih muda dan tentunya rasanya pahit dan kecut.

Suatu ketika datanglah beberapa ekor Kancil ke tempat tersebut dengan maksud yang sama yaitu hendak menikmati manis dan segarnya buah Anggur tersebut. Tapi sang kancil kecewa karena buah yang matang berada di luar jangkauannya, yakni terlalu tinggi, ia pun berusaha melompat, melompat dan melompat untuk lebih tinggi agar dapat meraih buah yang matang yang posisinya cukup tinggi.

Berkali kali meloncat sang Kancil yang ada hanya lelah , ia pun menyerah , maka pada akhirnya ia pun mulai memakai akalnya yang kita kenal cerdik , ia mempunyai ide , idenya ia akan menyebarkan isu yang berupa propaganda, ia akan kabarkan bahwa” buah Anggur itu tidak lagi manis , tapi kecut dan pahit. Tujuannya supaya penghuni hutan tidak lagi memakan buah Anggur tersebut, hingga akhirnya kancil cs dapat menguasai pohon dan buah Anggur tanpa ada yang mengganggu.

Tidak menunggu lama , maka kancil cs pun mulai menyebar isu, “buah Anggur pahit !.. buah Anggur kecut !..

Sang Kancil pun dengan kelicikannya berhasil meyakinkan sebagian penghuni hutan..
Rekan sekalian !..mental manusia yang seperti kancil banyak bertebaran di sekitar kita, rasa iri terhadap kesuksesan teman , saudara & tetangga bahkan sebuah institusi terkadang membuat kita merekayasa  sebuah cerita , tujuannya agar orang lain sepaham dengan kita dalam menilai seseorang yang kita benci.

Nauzdu billah min dzalik wa naudzu billah min syururi anfusina

semoga Allah menjauhkan kita dari sifat yang demikian,


Wallahu a’lam bissawab.

Minggu, 23 Juni 2013

INTERVIEW IKRISMA KEPADA SEMUA KANDIDAT KADES


 INTERVIEW IKRISMA KEPADA SEMUA KANDIDAT KADES
1.     Bagaimana konsep anda untuk menciptakan system pemerintahan desa yang bersih dan transparan ?
2.    Apa solusi anda untuk memangkas alur birokrasi pemerintahan desa yang biasa menyulitkan masyarakat hingga mereka tidak memperoleh haknya ?
3.    Bagaimana kebijakan anda dalam pemberdayaan masyarakat desa, untuk membangkitkan per ekonomian mereka, seperti
Ø  Terhadap pengusaha kecil dan menengah
Ø  Para pengrajin
Ø  Nelayan
Ø  Petani
Ø  Pengangguran dan tenaga terampil non formal
Ø  Transportasi
Ø  ...
4.    Apakah anda punya program untuk penataan lingkungan, baik untuk pesisir pantai maupun dataran juga penyelamatan satwa yang menjadi ciri khas sebuah desa, bila mungkin menjadi sumber devisa .
5.    Dalam masalah keamanan bagaimana konsep anda ?
6.    Tidak kalah pentingnya adalah pembenahan di sisi moral khususnya para remaja apa konsep anda dalam hal ini.
7.    Bila di takdirkan terpilih, bagaimana bentuk kerja sama anda dengan kami (Ikrisma)

HARAPAN HARAPAN IKRISMA, BILA KANDIDAT TERPILIH
1.  Untuk menghindari penyelewengan kami mengharapkan

v  adanya transparansi dalam system/ manajemen pemerintahan desa
v  pemberdayaan semua aparatur yang menjadi alur birokrasi.
v  Melibatkan unsur masyarakat dalam  pengelolaan keuangan .
v  Perlunya auditor untuk mengetahui sirkulasi keuangan
v  Kades tidak terlalu sering mendelegasikan tugas yang seharusnya menjadi kewajibannya.
v  .

2.  Dalam bidang birokrasi untuk kesejahteraan

v  Kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan haknya
v  Bantuan yang berasal baik dari pemerintah maupun swasta hendaknya di mulai dari masyarakat yang benar-benar layak mendapatkannya .
v  Program bantuan yang sifatnya kontinyo/ berkelanjutan hendaknya selalu di cek ulang penerimanya secara berkala.
v  Kades sebaiknya tidak begitu saya mempercayakan pendataan penduduk miskin kepada bawahannya, sehingga mengakibatkan pembagian bantuan tidak merata.
v  Perlunya sadar birokrasi bagi masyarakat , agar efek dari rumitnya alur birokrasi yang berkenaan dengan batuan pemerintah terkadang membuat bantuan tidak full diterima, agar tidak menimbulkan fitnah yang merugikan aparat desa karena timbulnya saling curiga.
v  Menjaga dan menciptakan suasana  yang kondusif sehingga masyarakat tidak lagi merasa takut mengadukan sesuatu.

3.  Dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa.

v Kades berusaha membuka peluang berkembangnya para pengrajin dan pengusaha kecil dengan berupaya memberikan bantuan baik dari sisi modal maupun keterampilan.
v Membuka peluang usaha baru dengan terlebih dahulu memproteksi pengusaha lokal, yang bisa menyerap tenaga kerja baru, dengan usaha-usaha  produktif baik jangka pendek maupun panjang.
v Memaksimalkan sumber daya alam sekitar baik dari lautan maupun banyaknya tanah terlantar.
v Membuat semacam BUMD (badan usaha milik desa) yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat TANPA KECUALI.
v  

4.  Dalam penataan lingkungan

v Hendaknya kades membuat semacam PERDES (peraturan desa) yang di perkuat oleh Camat , yang mengatur segala macam kegiatan masyarakat  baik untuk keperluan pribadi apalagi usaha yang berakibat terhadap rusaknya lingkungan alam, baik pantai maupun daratan, dan punahnya hewan-hewan tertentu.
v Mempertahankan keasrian dan ciri khas sebuah desa agar tetap natural (alami)
v ..

5.  Dalam hal ke amanan

v Keamanan harus menjadi tanggung jawab bersama, namun perlu adanya spesialisasi dalam penanganannya, seperti jumlah hansip yang mungkin perlu di tambah, dan permintaan patroli dari kepolisian di tempat tempat tertentu.

6.  Dalam pembinaan ke agamawan

v Kades wajib menjadi contoh bagi masyarakat setidaknya kedekatannya dengan tokoh-tokoh agama dengan sering mengikuti shalat berjamaah.
v Perlunya pembinaan bagi remaja seperti dengan membentuk semacam majelis taklim, atau di arahkan kepada kegiatan-kegiatan yang positif.
v .

7.  Kerja sama dengan Ikrisma

v Adanya komunikasi intensif dengan Ikrisma mengenai beberapa hal yang rawan menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan.

HARAPAN SAYA UNTUK REKAN DAN MASYARAKAT.
Apabila di indikasikan ada penyimpangan dari aparat desa, maka sampaikan kritik dengan santun, dan dapat dipertanggung jawabkan, ada baiknya klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan dan melakukan tabayyun (mencari penjelasan/uji kebenaran), agar kritik yang kita sampaikan tidak berubah menjadi fitnah
Dalam agama kritik itu ada dua macam
Pertama : kritik An-Nasuha, yakni kritik yang  mengandung nasihat, yaitu yang disampaikan dengan bahasa santun dan bertanggung jawab, insya Allah kritik ini akan mengundang simpati bukan antipati.
Kedua : Kritik Mufradat/merusak , yaitu kritik yang sifatnya mengumbar aib , mencerca dll,meskipun dengan tamsil namun pengertiannya khitabnya sangat mudah di tebak maksudnya.

Sekian semoga bermanfaat.
Sekretaris Ikrisma

(Mastindi)




Kamis, 20 Juni 2013

Edisi Intropeksi.


Edisi Intropeksi.

Bila dipikir-pikir benar juga

# Samsuto : “kita belum dewasa dalam berorganisasi, buktinya

# kata Tolak : “banyak PR yang tidak selesai, mungkin ini juga akibat dari ...

# kata Pembina : “ Sekretaris yang tidak jeli , hanya berpikiran sesaat...

Kita memang butuh orang-orang yang kritis, dan itu ada di Ikrisma, mereka adalah Asset ,mereka menjadi motorik saat organisasi lesu , tidak mustahil memang ada kebijakan yang harus di kritisi, saya teringat sebuah buku karangan Qurais Syihab berjudul “membumikan al-Qur,an , di antara isinya, “bila ingin melihat bentuk bumi, kita harus melihatnya dari luar. Dalam perspektif Ikrisma ,Kritikan itu memang lebih objektif manakala dilakukan dari luar,. mesti bukan berarti orang luar.  

Sebagai sekretaris, saya mengakui banyak hal yang seharusnya menjadi tugas saya tapi , tidak dapat ditunaikan sebagaimana semestinya, hal ini terjadi lantaran beberapa hal yang menjadi keterbatasan saya.

Dengan segala keterbatasan itu sebagi putra daerah saya juga ingin menyumbangkan untuk daerah tercinta walau hanya sebatas ide, yah !..Cuma ide, karena hanya itulah yang saya mampu.

Ide saya , untuk periode yang akan datang hanya sebuah MOTTO , atau semboyan.
Motto periode mendatang bagaimana kalau “bringsang BERTAMASYA, artinya BERsih, TrAnsparan, dan berMASYArakat.

BERTAMASYA selain sebuah kata akronim , juga merupakan visualisasi  sebuah tempat yang menyenangkan hati.

BERSIH, artinya bersih dari penyelewengan(korupsi, kolusi dan nepotisme) , bersih lingkungan (tata kelola alam laut dan darat) , bersih dari fitnah,.

TRANSPARAN, adanya keterbukaan (open manajemen) dalam pengelolaan APBD,PNPM  dan semua bantuan sosial, baik dari pusat maupun swasta.

BERMASYARAKAT : mau memahami  kehendak masyarakat yang primer, tentunya yang proporsional, juga berlaku adil (menempatkan sesuatu pada tempatnya), menghilangkan budaya “takut mengadu bagi masyarakat,.

hal ini dapat terlaksana apabila semua aparat desa di berdayakan, dan menyederhanakan alur birokrasi.

Bagi rekan yang lain saya persilahkan untuk membuat motto yang lain.

Saya kurang paham sikon Bringsang sekarang, jadi yang sering ke kampunglah yang motonya lebih bisa diterima.



Selasa, 18 Juni 2013

Share untuk rekan


Sekedar mengingatkan kepada rekan-rekan Ikrisma

Komitmen awal Ikrisma dalam hal pilkades ialah

Menerima semua kandidat /cakades yang ingin bersilaturrachim dengan Ikrisma siapa pun, apa lagi ada tiga nama yang sudah memberikan konfirmasi kehadirannya kepada Pembina, yaitu Kadarisman/Ris, (sudah) ,Sutrisno/Tris  (belum) dan Nuraida.

Semua calon akan kita coba untuk memberikan presentasi program kerjanya lalu kita ambil yang terbaik untuk selanjutnya kita sodorkan semacam MOU (memorandum of understanding).

Sebagai pengurus sepertinya saya melihat hal yang janggal, yakni ke tidak adilan kepada kandidat yang lain yang juga menghormati Ikrisma , yang diwujudkan dengan kesediaan mereka bersilaturrahmi  dengan Ikrisma, hanya mungkin karena waktunya masih lama mereka tidak terburu-buru.

Tapi pekan-pekan ini Ikrisma seperti digiring kepada salah satu calon saja, bahkan boleh jadi telah terbentuk opini di masyarakat “bahwa Ikrisma telah mendukung salah satu kandidat,dengan di uploadnya foto-foto beberapa pengurus bersama salah satu kandidat dengan ekspresi face yang menunjukkan dukungan penuh, di forum FAPG, yang juga disertai dengan redaksi kalimat berupa ungkapan dukungan, Padahal di internal Ikrisma belum ada rapat dukung mendukung.

Saya pernah mengingatkan semakin banyak kandidat yang bertarung, semakin sulit memetakan jumlah mayoritas suara, menurut saya memilih adalah masalah aspirasi, dan aspirasi adalah masalah hati, siapa yang bisa menjamin si A. Akan mencoblos apa karena di saat itu konstituen akan lebih memilih kandidat yang secara emosional mempunyai hubungan dekat, baik karena saudara, teman, tetangga maupun merasa berhutan jasa.
Menang kalah itu biasa, bahkan kalah pun itu hal yang mulia nila diterima secara sportif , namun bukan di situ letak masalahnya, masalahnya ialah bila kandidat yang di usung Ikrisma kalah yang dipertaruhkan ialah inner bauty atau pomor Ikrisma, yakni,kalau kandidat yang di usung Ikrisma kalah itu artinya “Ikrisma sepertinya sudah tidak punya nyali lagi, atau sudah tidak bertaji lagi.. (Maaf walaupun sebenarnya tidak apa-apa sekaligus menguji loyalitas masyarakat kepada Ikrisma)

Adapun hal lain lagi, kita kan sedang fokus kepada renovasi total masjid , yang donaturnya terdiri dari semua lapisan dan golongan masyarakat, saya khawatir kalau Ikrisma berlaku tidak adil akan membawa efek yang kurang baik,. Karena pasti tiap donatur punya aspirasi pilihan sendiri .
Sekali lagi mohon di baca untuk sekedar tausiah demi kebaikan Ikrisma, dan tolong hal ini jangan di salah artikan, toh saya sendiri sudah menyatakan netral.




Rabu, 05 Juni 2013

cerita hikmah



Di sebuah pesisir pantai tersebutlah sebuah danau tepi pantai, airnya tak pernah kering dan tentu saja di danau tersebut berdiam berbagai macam ikan yang juga berasal dari laut tersebut.

Setiap awal dan pertengahan bulan Qomariah air laut naik menjadi Roob, dan memenuhi setiap sudut danau, hingga antara danau dan laut menjadi satu dan ikan pun bergilir tempat dengan senangnya, hingga suatu ketika beberapa penduduk berinisiatif untuk meninggikan tepian pantai sekedar menjadi tanggul saat pasang laut naik meninggi.

Waktu pun berlalu, deburan ombak membawa partikel-partikel pasir dan lumpur, yang dari hari ke hari, bulan ke bulan, pasir pasir secara alamiah menyatu terikat dengan bantuan lumpur sehingga lambat laun berlahan namun pasti membatu, membentuk semacam benteng yang menghalau hantaman ombak.

Laut bagaikan hidup ia ingat beberapa meter dibelakan batu cadas yang terbentuk secara alamiah ada danau yang sering di kunjunginya, danau tersebut bagaikan saudaranya, ada ikan ikan yang sama seperti yang hidup di perutnya, ada air yang sama rasanya, saat dahulu sering mengunjunginya ketika pasang naik hingga permukaan air menjadi rata, saat itu plangton dan makanan ikan yang ada di laut dikirim untuk saudaranya.

Laut seakan marah maka ia pun menyuruh sang ombak untuk menghantam tepian pantai, sekencang kencangnya setinggi-tingginya agar batu karang yang menjadi pemisah menjadi hancur, namun semakin kencang ombak menghantam tepian pantai semakin banyak partikel pasir dan lumpur terbawa, artinya semakin teballah diameter batu cadas tersebut, semakin tinggi ombak naik semakin tinggi juga batu karang, terbentuk.

Laut tidak sadar bahwa usaha protesnya sebenarnya semakin menambah kuat, kokoh tinggi dan kekarnya batu cadas pesisir pantai tersebut, sementara sang batu juga tidak sadar, dan tidak paham apa arti kekokohannya, andai kata ia tahu, keberadaanya karena kolaborasi beberapa orang yang berinisiatif membuat semacam tanggul hingga menjadi pijakan atau media bagi sang batu untuk memulai existensinya, lalu deburan ombak yang membawa partikel pasir dan lumpur dengan lumpur sebagai pengikatnya menjadi awal mulai terlihat bentuknya, hingga dapat seperti sekarang adanya.

Kasihan danau tepi pantai tak dapat lagi melihat saudaranya, andai berteriak pun pasti terbentur tingginya batu karang, ia tidak tahu kalau saudaranya telah berusaha secara maksimal meski selalu berakhir sia-sia, hingga tiba-tiba muncul seekor ikan yang merasa perduli dengan nasib tempat tinggalnya, lalu diam-diam mengirimkan pesan lewat angin dengan memproklamirkan diri sebagai wakil , meski tak jelas siapa, dan ikan-ikan yang mana yang ia wakili, dan apakah ikan-ikan di danau tersebut pernah mewakilkan ketidak puasannya kepada laut.

Kisah di atas selain saya menceriterakan tentang proses alamiah terjadinya batu cadas atau karang tepi pantai.. mudah-mudahan dengan tokoh,

1.     Beberapa orang yang berinisiatif
2.    Laut
3.    Danau
4.    batu karang/cadas.
5.    Ikan-ikan
6.    Angin
7.    Wakil para ikan.

Rekan-rekan dapat mengambil hikmah. Siapa mereka mereka itu.

Saya menulis ini setelah mengajar taklim remaja. Boleh disebar luaskan dengan menyertakan penyusunnya. Yakni saya sendiri (sekretaris Ikrisma)