Idealnya memang dewan pendiri itu dipilih oleh musyawarah luar biasa
mayoritas anggota kedudukannya persis
seperti dewan syuro,dari dewan pendiri itulah muncul struktur kepengurusan yang
ditunjuk oleh dewan pendiri . tapi karena kita berangkat dari sebuah paguyuban
maka kepengurusan terstruktur secara
alamiah melalui seleksi kehadiran dan pengaruhnya di masyarakat, hingga pada
akhirnya seperti apa yang berlaku dan terjadi di organisasi kita.
Nah !.. pada saat
kita ingin meningkatkan status paguyuban menjadi sebuah ormas yang existensinya
di akui oleh negara , maka suka rela atau tidak kita harus mengikuti prosedur
hukum yang berlaku, di sinilah repotnya .
Saya katakan “repot,
karena kita miskin atau minim kaderisasi, bukan tidak atau kurangnya anggota,
tapi kemauan dan keseriusan anggota yang
kurang, ini terbukti saat ada sesuatu tugas yang akan dibebankan selalu saling
mempersilahkan , bukan karena menghormati , tapi minimnya loyalitas kepada organisasi hingga ujung-ujungnya
tugas dibebankan kepada orang yang
itu-itu saja.
Itulah sebabnya,
saya maklum sebagai pengurus kalau ada yang mengatakan “Ikrisma organisasi yang
tidak/kurang produktif, karena memang
kita akui, secara pembinaan kita belum melahirkan penerus yang punya loyalitas
tinggi kepada organisasi, meski perlu di akui juga kita telah banyak memberikan
sumbangsih yang besar kepada masyarakat , khususnya Bringsang.
Coba kita
perhatikan setiap blueprint (rancangan kerangka
kerja) yang kita buat selalu strukturnya tidak jauh dari itu ke itu.
Saya berharap ke
depannya Ikrisma bisa melahirkan kader yang loyal, yang siap berkorban meski
organisasi belum mampu memberikan jasa yang layak, bahkan terlihat tidak
produktif, kita realistis saja tidak perlu marah, bahkan berterima kasihlah
kepada para pengeritik Ikrisma , karena kritikan mereka menjadi motorik yang
akan menggerakkan roda-roda organisasi yang karat karena sebagian anggota ada
yang merasa sah-sah saja tidak hadir karena ada urusan lain, yang jauh lebih
penting dari Ikrisma.
Kita doakan agar
mereka bisa meluangkan waktu, pikiran bahkan donasi untuk kemajuan Ikrisma.
Mengenai kelancangan
saya membuat struktur dewan pembina dadakan, tidak ada maksud untuk sesuatu
yang bersifat konspirasi atau intrik pada person tertentu, tapi demi
kebaikan bersama, karena “ mohon maaf sebelumnya .. sekali lagi mohon maaf
kalau pun diadakan pemilihan dewan pembina maka person dari tim tersebut tidak
akan jauh dari kami, mohon maaf bukan takabbur, “naudzu billah, ini karena person
yang lain sudah mengisi posisi tertentu yang berjalan aktifitasnya. silahkan
bila ingin di revisi , atau bahkan memberhentikan saya , saya siap bertanggung
jawab.
Sebenarnya, saya
yakin teman-teman Ikrisma banyak yang bisa berbuat, hanya saja “ belum mau
memulai, karena merasa masih ada yang bisa di andalkan, padahal kami , termasuk
saya menginginkan adanya rotasi pengurus agar bisa juga merasa mempunyai
tanggung jawab.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini