Sabtu, 29 Juni 2013

Tragedi buah Anggur & Kancil



Pada jaman dahulu kala.. dahulu sekali, di mana udang dan lele belum berkumis dan ulekan belum bungkuk dan hewan bisa bicara.

Di sebuah hutan tumbuhlah sebuah pohon yang mempunyai buah yang sangat manis , orang sekarang menyebutnya Anggur .

Manisnya buah Anggur tersebut terkenal ke seluruh hutan, semua hewan datang untuk merasakan manisnya , buah Anggur tersebut berdiri tegak menjulang ke atas & buahnya tumbuh dari batang , dahan sampai ke ranting bahkan dari batang yang terendah.
Hewan-hewan yang datang  yang tidak bisa memanjat tentu akan mengambil buah yang paling rendah yang mudah di jangkau dan tentunya yang sudah matang  , sehingga akhirnya bagian batang yang terendah hanya tersisa buah putik yang masih muda dan tentunya rasanya pahit dan kecut.

Suatu ketika datanglah beberapa ekor Kancil ke tempat tersebut dengan maksud yang sama yaitu hendak menikmati manis dan segarnya buah Anggur tersebut. Tapi sang kancil kecewa karena buah yang matang berada di luar jangkauannya, yakni terlalu tinggi, ia pun berusaha melompat, melompat dan melompat untuk lebih tinggi agar dapat meraih buah yang matang yang posisinya cukup tinggi.

Berkali kali meloncat sang Kancil yang ada hanya lelah , ia pun menyerah , maka pada akhirnya ia pun mulai memakai akalnya yang kita kenal cerdik , ia mempunyai ide , idenya ia akan menyebarkan isu yang berupa propaganda, ia akan kabarkan bahwa” buah Anggur itu tidak lagi manis , tapi kecut dan pahit. Tujuannya supaya penghuni hutan tidak lagi memakan buah Anggur tersebut, hingga akhirnya kancil cs dapat menguasai pohon dan buah Anggur tanpa ada yang mengganggu.

Tidak menunggu lama , maka kancil cs pun mulai menyebar isu, “buah Anggur pahit !.. buah Anggur kecut !..

Sang Kancil pun dengan kelicikannya berhasil meyakinkan sebagian penghuni hutan..
Rekan sekalian !..mental manusia yang seperti kancil banyak bertebaran di sekitar kita, rasa iri terhadap kesuksesan teman , saudara & tetangga bahkan sebuah institusi terkadang membuat kita merekayasa  sebuah cerita , tujuannya agar orang lain sepaham dengan kita dalam menilai seseorang yang kita benci.

Nauzdu billah min dzalik wa naudzu billah min syururi anfusina

semoga Allah menjauhkan kita dari sifat yang demikian,


Wallahu a’lam bissawab.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini