Pada jaman dahulu kala.. dahulu sekali, di mana udang dan lele belum berkumis dan
ulekan belum bungkuk dan hewan bisa bicara.
Di sebuah hutan
tumbuhlah sebuah pohon yang mempunyai buah yang sangat manis , orang sekarang
menyebutnya Anggur .
Manisnya buah
Anggur tersebut terkenal ke seluruh hutan, semua hewan datang untuk merasakan
manisnya , buah Anggur tersebut berdiri tegak menjulang ke atas & buahnya
tumbuh dari batang , dahan sampai ke ranting bahkan dari batang yang terendah.
Hewan-hewan yang
datang yang tidak bisa memanjat tentu
akan mengambil buah yang paling rendah yang mudah di jangkau dan tentunya yang
sudah matang , sehingga akhirnya bagian
batang yang terendah hanya tersisa buah putik yang masih muda dan tentunya
rasanya pahit dan kecut.
Suatu ketika
datanglah beberapa ekor Kancil ke tempat tersebut dengan maksud yang sama yaitu
hendak menikmati manis dan segarnya buah Anggur tersebut. Tapi sang kancil
kecewa karena buah yang matang berada di luar jangkauannya, yakni terlalu tinggi,
ia pun berusaha melompat, melompat dan melompat untuk lebih tinggi agar dapat meraih
buah yang matang yang posisinya cukup tinggi.
Berkali kali
meloncat sang Kancil yang ada hanya lelah , ia pun menyerah , maka pada
akhirnya ia pun mulai memakai akalnya yang kita kenal cerdik , ia mempunyai ide
, idenya ia akan menyebarkan isu yang berupa propaganda, ia akan kabarkan bahwa”
buah Anggur itu tidak lagi manis , tapi kecut dan pahit. Tujuannya supaya
penghuni hutan tidak lagi memakan buah Anggur tersebut, hingga akhirnya kancil
cs dapat menguasai pohon dan buah Anggur tanpa ada yang mengganggu.
Tidak menunggu
lama , maka kancil cs pun mulai menyebar isu, “buah Anggur pahit !.. buah
Anggur kecut !..
Sang Kancil pun dengan
kelicikannya berhasil meyakinkan sebagian penghuni hutan..
Rekan sekalian !..mental
manusia yang seperti kancil banyak bertebaran di sekitar kita, rasa iri
terhadap kesuksesan teman , saudara & tetangga bahkan sebuah institusi terkadang
membuat kita merekayasa sebuah cerita ,
tujuannya agar orang lain sepaham dengan kita dalam menilai seseorang yang kita
benci.
Nauzdu billah min dzalik wa naudzu billah min syururi anfusina
semoga Allah menjauhkan kita dari sifat yang demikian,
Wallahu a’lam
bissawab.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini