Edisi Intropeksi.
Bila
dipikir-pikir benar juga
# Samsuto : “kita
belum dewasa dalam berorganisasi, buktinya
# kata Tolak : “banyak
PR yang tidak selesai, mungkin ini juga akibat dari ...
# kata Pembina : “
Sekretaris yang tidak jeli , hanya berpikiran sesaat...
Kita memang butuh
orang-orang yang kritis, dan itu ada di Ikrisma, mereka adalah Asset ,mereka menjadi
motorik saat organisasi lesu , tidak mustahil memang ada kebijakan yang harus
di kritisi, saya teringat sebuah buku karangan Qurais Syihab berjudul “membumikan
al-Qur,an , di antara isinya, “bila ingin melihat bentuk bumi, kita harus melihatnya
dari luar. Dalam perspektif Ikrisma ,Kritikan itu memang lebih objektif
manakala dilakukan dari luar,. mesti bukan berarti orang luar.
Sebagai sekretaris,
saya mengakui banyak hal yang seharusnya menjadi tugas saya tapi , tidak dapat
ditunaikan sebagaimana semestinya, hal ini terjadi lantaran beberapa hal yang
menjadi keterbatasan saya.
Dengan segala
keterbatasan itu sebagi putra daerah saya juga ingin menyumbangkan untuk daerah
tercinta walau hanya sebatas ide, yah !..Cuma ide, karena hanya itulah yang
saya mampu.
Ide saya , untuk
periode yang akan datang hanya sebuah MOTTO , atau semboyan.
Motto periode
mendatang bagaimana kalau “bringsang BERTAMASYA, artinya BERsih, TrAnsparan,
dan berMASYArakat.
BERTAMASYA selain sebuah
kata akronim , juga merupakan visualisasi sebuah tempat yang menyenangkan hati.
BERSIH, artinya
bersih dari penyelewengan(korupsi, kolusi dan nepotisme) , bersih lingkungan (tata
kelola alam laut dan darat) , bersih dari fitnah,.
TRANSPARAN, adanya
keterbukaan (open manajemen) dalam pengelolaan APBD,PNPM dan semua bantuan sosial, baik dari pusat maupun
swasta.
BERMASYARAKAT : mau
memahami kehendak masyarakat yang
primer, tentunya yang proporsional, juga berlaku adil (menempatkan sesuatu pada
tempatnya), menghilangkan budaya “takut mengadu bagi masyarakat,.
hal ini dapat
terlaksana apabila semua aparat desa di berdayakan, dan menyederhanakan alur
birokrasi.
Bagi rekan yang
lain saya persilahkan untuk membuat motto yang lain.
Saya kurang paham
sikon Bringsang sekarang, jadi yang sering ke kampunglah yang motonya lebih
bisa diterima.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini