Saat kita mengisi formulir
pendaftaran anak kita sekolah ada
beberapa pertanyaan yang menurut kita mengganggu, di antaranya “anak ke ... ’jumlah
saudara ... ‘penghasilan orang tua... ‘tinggal bersama ....’ jarak sekolah ....
Bagi pihak sekolah
sangatlah penting pengisian data siswa
tersebut , yang nantinya berguna menjadi ‘semacam data petunjuk manakala anak
tersebut bermasalah , dan menjadi bagian dari becup manajemen konflik.
Begitu pun dalam
organisasi kita, sangat diperlukan kearifan dan rasa memaklumi, serta bersikap
bijak dalam menghadapi setiap masalah , karena biasanya setiap masalah selalu
paralel dengan masalah yang lain.
Karena itulah
diperlukan adanya saling memahami backround atau latar belakang setiap person, baik itu
pengurus maupun anggota,
1. tingkat mobilisasi
dalam bekerja , agar diketahui kapan waktu luangnya
2. keadaan keluarga ,
apakah saling mendukung
3. jarak tempuh
4. faktor psikologis
dengan memahami problem
setiap person , maka kita tidak mudah
begitu saja menyalahkan karena kita telah tahu , setiap kita punya udzur yang
berbeda, waktu yang tidak selalu sinkron, juga persepsi kita dalam memahami
tugas dan tanggung jawab dalam berorganisasi kadang juga berbeda.
Namun catatan ini
bukan berarti saya mendorong setiap orang untuk berkelit dari tugas dengan
dalih sibuk, lebih lebih kita aktif di organisasi yang belum bisa memberikan
sesuatu yang bisa menjamin kebutuhan keluarga, sama sekali tidak, justeru saya mengajak untuk
kita
Pertama , terbuka
dengan masalah kita
Kedua , saling
memahami keterbatasan kita
Ketiga , untuk
saling melengkapi dan mengisi apa yang menjadi kekurangan kita.
Contoh saya
sendiri, dengan mobilisasi yang tinggi mengantar 4 anak antar jemput sekolah dari dan
ke tempat yang tidak satu arah, waktu yang tidak sinkron , juga istri yang
punya kegiatan di luar bahkan sering kali bentrok, ditambah faktor psikologis
masalah ekonomi . hingga harus menutup telinga rapat rapat dari gunjingan sebagian
orang yang memang tidak memahami masalah.
Namun saya
bersyukur , dengan terbuka menjelaskan
kondisi apa adanya, banyak juga yang
memahami lalu memaklumi .
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini