Sabtu, 13 September 2014

calon yang ambisi

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (QS 12:55)

Rasulullah melarang Ummatnya untuk memilih pemimpin yang berambisi menjadi penguasa, karena  pada hakekatnya kekuasaan adalah sesuatu musibah , di mana di pundaknyalah nasib seluruh rakyat yang di pimpin nasibnya dipertaruhkan, melalui kebijakan dan keterbukaannya dalam melihat penderitaan rakyat yang memang wajib diayominya.

Berbeda konteksnya pada masa nabi Yusuf AS, di mana  kemarau panjang yang akan datang yang akan didahului oleh masa subur benar-benar membutuhkan orang yang punya keahlian dan punya visi serta moralitas yang tinggi untuk mampu mengantisipasi kemungkinan  terburuk yang akan terjadi di masa depan.

Maka dengan bimbingan  wahyu nabi Yusuf menawarkan diri, karena melihat tidak adanya figur yang mampu untuk membawa negeri Mesir melewati masa-masa sulit.

Konteksnya dengan kita sekarang (menurut saya) harus ada upaya, baik secara individu maupun lembaga untuk memunculkan figur  yang  di butuhkan dan benar-benar mencerminkan kehendak murni masyarakat yang beradab, bukan di karbit dengan lembaran atau gepokan  rupiah dan janji-janji yang terkadang tidak realistis.


Selamat berjuang untuk rekan-rekan yang menjadi tim sukses dari kedua calon, di mana anda semua berangkat dari tujuan yang sama , yakni “untuk desa Bringsang yang lebih baik, dan secara moral sebagai pengusung bila calon anda menang anda wajib menjadi yang terdepan mengawal , apa yang telah menjadi visi dan misinya.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini