Mungkin ada
yang bertanya tentang logo Ikrisma, apa maknanya?
Logo Ikrisma pada awalnya ada gambar al-Qur,an terbuka di
atas nama, namun pada perkembangannya logo tersebut dihilangkan seperti yang kita pakai sekarang.
Saya sebagai sekretaris mengajukan logo tersebut pada waktu
pertemuan yang ke tiga, tentunya setelah terbentuknya pengurus organisasi
dengan nama “IKRISMA yang di sarankan oleh Sdr. H. Azis.
Logo, simbol atau
lambang merupakan cerminan atau jati diri, dalam hal ini jati diri organisasi.
Berikut ini saya sampaikan makna dari logo organisasi kita.
Globe atau bola dunia merupakan visi , artinya ke depannya
kita berharap Ikrisma menjadi organisasi besar yang mendunia , mungkin ini
terlalu muluk tapi optimis itu harus , seperti kata soekarno “gantungkan cita
citamu setinggi langit. ‘Artinya : bila langit tak tercapai setidaknya kita
dapat menggapai awan , mesti kita juga harus realistis. Tapi dengan cita-cita
tinggi yang menjadi visi, akan membuat setiap person berusaha mengumpulkan
sebanyak mungkin energi.
Dunia juga merupakan simbol, bahwa ikrisma adalah organisasi
terbuka, Inklusif tidak eksklusif atau tertutup , Ikrisma terbuka untuk siapa
saja, tidak didasarkan pada strata sosial apapun, bahkan lintas etnis.
Kemudian ada ungkapan yang mengikuti lingkar logo “ berpegang teguhlah kepada tali Allah, dan
sesungguhnya orang mukmin bersaudara, merupakan jalan untuk mencapai visi ,
yakni dengan menjalin kerja sama
bergandengan tangan dan saling melengkapi serta saling mengerti dalam segala
hal sehingga terbentuk komunitas perantau yang sejahtera di dalam segala profesinya, tentunya di dasari
dengan keyakinan kita sebagai seorang muslim.
Adapun warna hijau, merupakan simbol dari azas organisasi ,
yakni Islam.
Di bawah logo , merupakan kepanjangan dari Ikrisma, artinya
Ikrisma dalam menerapkan manajemennya terbuka (open manajemen), terutama yang
berkaitan dengan pengelolaan dana, baik dari masyarakat maupun kas anggota.
Kini ikrisma telah mengabgret statusnya dari ormas reguler
ke yayasan tentunya sebagai konsekwensinya , ada struktur yang harus
dilengkapi, dan jabatan tertinggi bukan lagi ketua sebagaimana ikrisma dahulu,
melainkan jabatan tertinggi ada pada dewan pendiri.
Sekedar diketahui di antara tahun 2009 s/d 2012 yayasan
diwacanakan oleh kehakiman akan dipisah dengan lembaga pendidikan, karena
secara umum lembaga pendidikan lebih berorientasi profit, adapun yayasan lebih
fokus kepada aksi sosialnya, Sehingga antara
tahun tersebut yayasan yang baru dibentuk hanya sampai pada dewan pembina,
namun pada tahun 2013 kembali kepada format awal yakni yang tertinggi ada pada dewan pendiri.
Mengenai pemilihan ketua sebagai pengurus yayasan ada dua cara.
Pertama : bila disepakati bahwa “ Kewenangan mutlak apa pada
pihak pendiri maka pengangkatan ketua hanya tinggal menunjuk/penunjukan oleh
musyawarah badan pendiri.
Kedua : badan pendiri merekomendasikan beberapa kandidat
untuk dipilih oleh mayoritas anggota, baik melalui panitia pemilihan maupun
langsung oleh forum yang ada.
Dan sebagai sekretaris saya menggiring kepada cara kedua,
karena Ikrisma hampir dalam segala aktivitasnya di kerjakan secara kolektif,
yakni adanya tim yang bergerak atas hasil musyawarah.
Dengan demikian maka hasil pemilihan kemarin yang dihadiri
oleh mayoritas anggota dan pengurus serta di tutup oleh laporan bertanggung
jawaban (secara lisan) oleh ketua yang lama, sudah sah .
Sekarang kita akan melaksanakan baksos yang general persiapannya
sudah 80 %, dan bakso ini adalah instruksi dari ketua badan pendiri, yang
segera ditindak lanjuti oleh divisi sosial,ini artinya system telah mulai
berjalan dengan baik dan prosedural, tinggal tekhis selanjutnya lebih disempurnakan agar lebih
profesional.
Ada PR besar lagi bagi Ikrisma yang perlu penanganan extra,
yakni pembangunan Masjid yang dalam perjalanannya menelan biaya tak terduga
dari target awalnya.
Yang terakhir, tolong jangan habiskan energi kita hanya
untuk masalah internal. Kita fokuskan kepada ,”apa yang harus kita lakukan agar
layak disebut sebagai sebuah organisasi yang berpengalaman.