Assalamu’alaikum.
Wr. Wb.
Apa kabar pak. H.
Zainal ???
mudah-mudahan
sehat semuanya ya ?? Lagi sibuk apa nih ….
Maaf tidak balas /
angkat telp. Lagi ditengah laut gerimis Biasa pekerja keras kerjanya melawan
ombak dan angin
# Kaule rakyat
Bringsang Perwakilan dari semua rakyat Bringsang merasa kecewa dengan
pemerintahan sutlan.
# Pak H. Zainal
yang saya hormati, sebagai Ketua Umum IKRISMA ko’ tidak ada tindak lanjutnya
sudah tau sutlan banyak koropsinya ko’ IKRISMA diam padahal 2 periode yang
menjadikan sutlan kalebun itu IKRISMA .
# Apa hasil
korupsinya bagi-bagi pak. H. Zainal bagi rata dengan IKRISMA … ?????? ini perlu
dicurigai karena IKRISMA tidak mau bergerak. Saya dari dulu Cuma diam, Cuma
pengen tau sampai mana IKRISMA Sutlan itu KKN coba di kroscek siapa yang jadi pengurus desa, pengurus program yang
masuk desa kalo bukan orang dalamnya sutlan.
# Semua buktinya
sahar sutrisno adiknya sutlan itu megang berapa peranan di desa ada rakyat yang
lain dianggap bodoh, tidak bisa seperti Tris berapa milyar korupsinya sutlan 9
tahun. Rakyat itu merasa ditindas Cuma takut tidak ada yang komentar karea
tidak ada yang mengayomi.
# Bukan
profokator, tapi ini kenyataan yang ada dimasyarakat, kalau anda merasa tidak
terima berarti sampean sama dengan sutlan. Bearti sampean juga mendapat bagian
keuntungan korusinya dari sutlan.
# IKRISMA jangan
cuma jadi KEDOK yayasan islami yang bisa mengayomi rakyat bringsang tapi mana
buktinya …. ??
# kita perlu bukti
kalau IKRISMA itu pengen SDA / SDM rakyat bringsang seperti ini caranya tapi
kelola yang benar adil jangankan nanya tentang sutlan sampean yang sudah jadi
tokoh agamanya.
# Orang bringsang
/ tokoh masyarakat bringsang yang gak mau tau menau nanya ke bu’ umya kebun,
bu’ pa’e bringsang yang mungkin dia tidak berpendidikan, maaf bisa dibilang
orang bodoh, dari sampean beliau kalau ditanya tentang sutlan pasti dijawab
kecewa dengan pemerintahan sutlan. Perlu bukti gimana lagi sepertinya dari dulu
sudah banyak bukti Cuma IKRISMA diam saja atau tidak mau tau menahu ini bukti
terakhir yang sekarang jadi pembicaraan rakyat bringsang yang ada di bringsang.
# Bedah rumah bringsang
dapat 60 rumah dapat 6 juta tapi kenapa kok dikelola sutlan tidak disuruh
kelola sendiri sama yang punyak rumah, ada apa itu …….
# Ternyata setelah
dilaksanakan per rumah Cuma dapat perbaikan maksimal 800 ribu kemana sisanya
uang yang 5.200.000 X 60 rumah = Rp. 312.000.000 ini uang rakyat lho pak haji
haknya rakyat Ya sebenarnya rakyat bringsang itu butuh sampeyan dan IKRISMA
tapi mana sampeyan sama IKRISMA kok tidak muncul ….. ????
# Kapan buktinya
lagi bantuan tahunan dari PNPM berupa beras, minyak sayur perdesa sekecamatan
giligenting itu dapat tapi yang di bringsang itu minyak sayurnya kok tidak ada
kemana …. ?????
Ternyata
diusut-usut diambil sutlan ingat itu bantuan untuk rakyat miskin lho ………..
Tanggapan sekertaris
Ada ungkapan “diam
itu adalah Emas
Namun dalam sebuah hadits dikatakan “As-sukutu ‘alan ni’am (diam berarti iyanya)
Pada hadits yang
lain Man amana Billahi wal yaumul akhiri fal yaqul khiran au li yasmut (siapa
yang beriman kepada Allah & hari akhir hendaklah berkata yang baik atau
diam)
Bila kita padukan
ungkapan di atas dengan hadits Rasulullah SAW. Ialah “bila diam itu Emas , maka
bicara berarti Intan, dan diam terhadap sesuatu tuduhan berarti
membenarkan
tuduhan itu, dan bila kita ingin bicara dalam rangka konfirmasi tentunya yang
membawa manfaat dan kemaslahatan banyak orang.
Saya sebagai sekretaris
dari Ikrisma menanggapi isi SMS tersebut begini.
Meskipun SMS itu
gelap dan terkesan pengecut tapi pelakunya tidak fiktif, hanya ada kemungkinan
cerita awalnya adalah lokasi rekayasa.
#.Kalau merasa
mewakili rakyat Bringsang, rakyat yang mana ?.. kalaupun iya, kenapa mesti
bersembunyi dibalik sms gelap, kalau mewakili, berarti di belakangnya banyak
massa yang mendukung, kenapa musti takut, hampir 2 periode Sutlan menjabat,
saya termasuk yang mengeritik belum pernah di ancam dan saya belum pernah
mendengar Sutlan bertindak secara fisik.
#.Selama dua
periode Sutlan menjabat ditengarai adanya penyelewengan pada periode kedua pada
tahun ketiga jabatannya, seharusnya pengirim SMS melihat secara proporsional,
kalau pada awalnya saja sudah terlihat penyelewengannya kenapa masih mendapat
suara mayoritas pada pilkades kedua.
#.Dari Sutlan
menang di periode pertama sampai sekarang, Ikrisma tak sepersen pun mendapat
kucuran bantuan selain Rp.5.000.000 untuk Ambulan, sekali lagi untuk Ambulan, BUKAN
untuk perasional Ikrisma, apalagi personnya,.SMS ini sangat tendensius dan
terkesan menuduh Ikrisma bermain dengan hasil penyelewengannya. Pengirim ini
mengesankan dirinya sebagai orang penting, hingga perlu mengatakan “Saya dari
dulu Cuma diam, Cuma pengen tau sampai mana.....
#. Data dari mana
kalau anggaran belanja untuk sebuah desa sampai sampai bermilyar-milyar,
seperti saya katakan di atas penyelewengan itu terjadi (bila memang jelas
dibuktikan) ketika pada periode kedua jabatannya.
#. Perlu di
ketahui, dan baru kali ini saya bicara, meskipun saya tidak aktif di rapat
Ikrisma ketika berkaitan dengan menegur Sutlan, tidak lama saya konfirmasi
langsung dengan yang bersangkutan (Sutlan) agar mendapat jawaban yang lebih
memuaskan, bukan hanya itu saya bertanya juga kepada orang tua saya yang tinggal
di kampung mengenai masalah tersebut. Lalu pertanyaannya , ‘apa saya harus
lapor hasil pembicaraan tersebut pada pengirim SMS yang tak jelas facenya, agar
tahu bahwa saya tidak diam, duduk manis.
#.Ikrsima selama
ini telah banyak berbuat, hanya mungkin pengirim sms , istilah maduranya “tak
edhing bejerage, Ikrisma bekerja secara sosial namun profesional, semua
personnya tidak ada yang di gaji,
berkaitan dengan dukungan kepada Sutlan Ikrisma secara swadaya telah
mengeluarkan biaya puluhan juta, dan telah banyak bukti kemajuan desa, yang
bila yang bersangkutan tinggal di kampung atau pulang kampung dapat menyaksikan
sendiri perbedaan kemajuan pembangunan desa sebelum dan sesudah Sutlan menjabat,
di mana, masa-masa Emas itu Ikrisma , yang mendukung sultan hingga menghasilkan
kemajuan untuk desa tidak mendapat pujian apapun, dan kini ketika ada
penyelewengan lalu ditimpakan kesalahannya kepada Ikrisma, apa ini fair ?
#. Penonton memang
selalu lebih pintar dari yang main,..datangi Ikrsima lihat bagaimana Ikrisma
bekerja disela-sela kesibukan usaha masih sempat memikirkan desa tercinta,
tidak mengandalkan orang lain, kalau bisa bertindak sendiri.
#. Pengirim SMS
mungkin gak faham “bahwa Ikrisma berada diluar jalur formal dalam hal
birokrasi, jadi kapasitasnya hanyalah memberikan teguran secara moral , dan itu
sudah dilakukan , baik secara formal keorganisasian maupun pribadi, dan
hasilnya sekarang ialah” setiap telepon dari anggota Ikrsima sudah tidak lagi
di angkat oleh Sutlan. Lalu apa hal ini juga harus di umumkan kepada pengirim
SMS, agar tidak perlu lagi kirim sms gelap.
#. Jawaban saya
untuk hal di bawah saya rasa cukup terwakili dengan jawaban di atas.
Tapi lewat SMS
ini, saya sebagai sekertaris , mengucapkan terima kasih karena dengan ini Ikrisma
bertambah solid.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini