Sudah 4 bulan Ambulan yang dibeli dari uang donatur warga giligenting masih nongkrong bahkan berpindah-pindah garasi, hal ini terjadi akibat lamban dan terlalu berbelitnya pengurusan akte yayasan Ikrisma yang berimbas pada molornya pembuatan surat-surat kendaraan yang sedianya memakai nama yayasan.
sebenarnya beberapa orang pengurus Ikrisma, sudah bekerja keras baik menekan pihak jasa pembuat akte maupun pihak suzuki untuk segera penyelesaikan pembuatan STNK, namun mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena persyaratan pembuatannya tidak sama dengan pembuatan atas nama Pribadi.
Terungkap juga keinginan untuk sementara ambulan memakai nama pribadi yg disepakati oleh anggota dan masyarakat dengan asumsi tahun berikutnya akan dibalik nama, namun mengingat biaya balik nama juga tidak murah juga bila di atasnamakan pribadi rentan terhadap fitnah, maka terpaksa pihak Ikrisma menunggu sampai proses pembuatan akte mendapatkan berkas berkas yang menjadi syarat pembuatan STNK.
Adapun ambulan (mobil jenazah) kini sudah mulai dimodifikasi covernya sebagaimana layaknya mobil jenazah, yaitu dgn memberika semacam Scotlet yg diseting sedemikian rupa dgn komputer sebagai ciri khas dari Ikrisma.
Sedangkan modifikasi bagian dalam insya Allah akan segera dilaksanakan karena panitia telah mengukur panjang dan lebar baik keranda maupun peti, hal ini juga terpaksa melalui interfensi dari ketua Ikrisma karena melihat terkatung-katungnya masalah modifikasi bagian dalam, yg sedianya akan dilakukan sambil berjalan, demi melihat dana yang mencukupi maka modifikasi bagian dalam bisa dilakukan secepatnya, termasuk garasi yang sudah del dengan tukang dan tersedianya ( sudah dibelinya) bahan materialnya.
mengenai louncing mobil jenazah, secepatnya akan dilaksanakan setelah selesainya STNK dan pembuatan garasi serta modif bagian dalam yang tentunya mengundang semua donatur untuk menyaksikan wujud donasi yang mereka kumpulkan.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini