Kamis, 14 Mei 2009

ARISAN

Arisan menjadi kata yang akrab di tiap perkumpulan/kelompok dari Majlis Taklim, paguyuban,remaja masjid, bahkan birokrasi seperti arisan RT, RW dan sebagainya,

dengan omset sekali tarik dari puluhan ribu, ratusan ribu bahkan sampai puluhan juta, dari uang beranggotakan dibawah 10 orang, belasan, puluhan bahkan ratusan, diakui memang ada seni tersendiri dalam kegiatan arisan, kebersamaan harap-harap cemas pada saat pengocokan dan menjadi media silaturrachim pada saat hari H pengocokannya.
Arisan bagi sebuah organisasi tak dapat dipungkiri sebagai pengikat antara anggota dan organisasi , walau sebetulnya masih ada hal lain sebagai pengikat seperti menabung, penanaman saham pada ormas yang memiliki bidang pemberdayaan ekonomi anggota tak terkecuali bagi IKRISMA.
Sebetulnya bila kita cermati lebih dalam, dan berdasar pengalaman yang ada arisan mempunyai sisi negative juga disamping sisi manfaatnya, diantaranya.
1. Meskipun nilai nominal uang yang di tarik dari awal hingga akhir sama, namun dalam segi nilai belinya jelas berbeda, suatu contoh kongkrit ialah nilai uang 10.000 satu tahun yang lalu tentu berbeda dengan nilai uang sama pada saat sekarang.
2. Para anggota secara tidak sadar dengan seni asyik pada saat penarikan yang mendebarkan telah terkondisi sedemikian rupa, sehingga arisan boleh jadi menjadi motivasi utama mendatangi kegiatan organisasi, maka implikasinya

 Anggota menjadi malas datang kembali menghadiri kegiatan organisasi manakala sudah mendapat arisan lebih awal.
 Merasa kecewa manakala namanya tidak keluar-keluar, apalagi ikut labih dari 1 nama
 Dan bila tidak menitipkan pada rekan yang hadir, maka tunggakan akan terakumulasi, dan pada akhirnya akan memberatkan bagi yang bersangkutan dan yang jelas merugikan bagi pihak lain yang dapat belakangan
 Pada akhirnya berimplikasi pada ketidakpercayaan anggota pada yang bersangkutan bahkan berakibat buruk pada nama baiknya.
3. Terjadinya hal kedua dapat juga berakibat buruk pada nama organisasi dimana aktivitas arisan tersebut terjadi, yang akan menjadi pertanyaan anggota yang kecewa adalah propesionalitas organisasi dalam pengelolaan arisan dan penerapan aturan main yang longgar.
Sebetulnya tidak semua arisan bermasalah, seperti contoh di atas asalkan semua pihak tulus dan bersikap amanah, baik bagi yang belum dapat apalagi yang sudah dapat, dan tidak menjadikan arisan sebagai tujuan melainkan hanya sekedar sarana pengikat, dan menjadikan arisan untuk saling membantu bagi yang membutuhkan lebih awal. Dan bukan ukuran besar atau kecilnya suatu arisan untuk tidak bermasalh, namun biasanya potensi suatu arisan bermasalah sangat besar manakala melibatkan orang banyak dan orang banyak. Namun kita sepakat sekecil apapun uang itu bila tak amanah potensi fitnahnya sangat besar.


Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar:

Posting Komentar

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t

Tinggalkan kesan anda di sini