Jumat tanggal 11 Januari 2013 ada panggilan masuk ke no hp admin, ternyata dari ketua panitia pengumpulan dana pembangunan Masjid di kampung, panggilan tak terjawab mungkin beliau menghubungi saat saya dalam perjalanan, setelah telpon balik tidak nada atau tulalit, ah biar saja kalau benar perlu pasti menghubungi lagi, waktu pun berlalu sampai saya lupa.
sore nya ada informasi dari anggota yang lain yang mengabarkan , bahwa tadi siang ada tamu dari Madura dan jawa tengah , mereka adalah para donatur sekaligus pelaksana pembangunan Masjid desa, ada apa yah ?.. terjawab sudah panggilan tak terjawab tadi siang, mungkin ada rapat mendadak mengenai proyek renovasi, tapi kenapa kok tidak menghubungi ulang, tanya punya tanya ternyata keperluan mereka adalah mengantarkan desain gambar Masjid yang baru.
mungkin ini ada hubungannya dengan gagal nya pemakaian desain Masjid yang telah di sepakati sebagai bentuk masjid yang baru, alasan yang di Informasikan ialah, ketika arsitek meninjau area lokasi bakal bangunan ternyata posisi luas tanah tidak memenuhi syarat untuk gambar tersebut, bukan hanya karena bentuknya yang diagonal (segi enam), tapi letak Masjid yang dalam masa sekarang harus sesuai dengan anjuran Majelis Ulama Indonesia agar menghadap kiblat secara simetris (bila baru di bangun), maka dengan sendirinya dibutuhkan area lokasi yang cukup luas, bila hal ini dipaksakan maka akan memakan tanah orang, sementara lokasi yang ada pun tidak persegi tapi piramid.
dari kendala tersebut ternyata memunculkan masalah baru, yakni ada kesan masyarakat tidak setuju dengan bentuk Masjid yang baru, mungkin dalam hal ini karena panitia pembangunan di kampung hanya menerima gambar jadi yang dipilih oleh panitia yang ada di jakarta.. mudah mudahan ini bukan friksi antar panitia tapi karena masing masing punya niat yang baik tapi kurangnya komunikasi saja.
berita selanjutnya panitia di desa memberi kabar kepada donatur utama , sambil mengajukan diri untuk mencari prototipe Masjid yang dapat diterima masyarakat, setelah mendapat restu akhirnya berangkat panitia dan mendapatkan model Masjid yang kebetulan baru di bangun, dan dibawalah beserta tukang tukangnya untuk meninjau lokasi area tanah.
entah bagaimana jalan ceritanya hingga gambarnya kembali di ajukan oleh donatur untuk dipertimbangkan bentuknya oleh Masyarakat Madura yang ada di Jakarta, namun yang jelas dari gambar yang ada sepertinya bangunan ini akan memakan biaya yang lebih besar dari yang pertama, hingga mendekati angka 1M..
hal ini adalah tantangan bagi Ikrisma, bagaimana agar proyek renovasi ini berjalan sebagaimana harapan, yang memuaskan semua pihak.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini