عَنْ عُثْمَانِ بْنَ عَفَّانَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Dari Utsman bin Affan -radhiyallahu’anhu- dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membangun masjid ikhlas karena Allah maka Allah akan membangunkan baginya yang serupa dengannya di surga.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Masjid, secara bahasa berarti “tempat sujud , dan secara definisi berarti rumah ibadah bagi kaum Muslimin.
Masjid Riyadhus Salihin di kampung halaman ku “Madura Giligenting tepatnya pinggir laut daerah Bringsang merupakan sebuah Masjid yang secara Historis tergolong cukup tua, yang di bangun (menurut cerita ayahku/admin) di atas tanah yang sebelumnya di jual oleh leluhur admin kepada panitia pembangunannya namun setelah uangnya di terima uang itu lalu di kembalikan untuk biaya bangunannya.
Masjid yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 200 meter, dari sisi bangunan sebenarnya masih cukup layak pakai walaupun dari sisi arsitektur memang sangat jauh dari nilai seni, hal ini kemungkinan kebutuhan tempat ibadah pada saat itu begitu urgen dari pada sekedar kenyamanan dan keindahan , memang tidak di syaratkan sebuah masjid mempunyai nilai seni, meski kenyamanan yang menimbulkan rasa senang berlama-lama di Masjid juga penting, namun lebih penting lagi menghidupkan suasana yang kondusif untuk syiar Islam.
Kini setelah sebagian besar penduduk di desa merantau masjid tersebut sangat sepi dari jamaah terutama subuh, bahkan Maghrip pun yang menjadi saat-saat penuhnya jamaah terkadang (katanya) hanya 2 shaf atau sekitar 20 orang, maka sangat bisa dimaklumi bila saat ini ada wacana rehabilitasi atau bahkan pembangunan masjid secara total ada yang terkesan acuh tak acuh bahkan seperti meremehkan bila tidak boleh di bilang melecehkan atau melarang.
Sebagian rekan ada yang menyarankan agar dana yang memang bila ada dialihkan saja kepada lembaga pendidikan yang ada seperti Madrasah yang dalam segi bangunan sangat layak pakai namun tidak ada yang mengelola karena minimnya dana sebagai imbas dari minimnya jumlah santri karena sebagian besar orang tuanya merantau dan disekolahkan di perantauan.
Dan saat ini ada seorang donatur yang cukup dermawan (semoga Allah memberkahi dan melancarkan usahanya..amin ) bermaksud menghidupkan kembali Masjid baik dari segi bangunan maupun syiarnya yang di mulai dari pembebasan tanah yang berada di depan Masjid sampai mentok bersambung dengan tanah donatur. Dalam hal ini beliau ingin bekerja sama dengan IKRISMA baik dalam soal pendanaan maupun syiarnya kelak , sudah sepantasnya tawaran ini diterima dengan senang hati, karena Masjid tersebut menjadi kebutuhan ibadah yang sangat penting bagi masyarakat Giligenting umumnya Bringsang khususnya terlebih lagi anggota Ikrisma mayoritas adalah berasal dari desa tersebut, dan tentunya secara emosional mempunyai ikatan yang sangat kuat dgn bangunan rumah Allah tersebut, karena menjadi tempat bermain, beribadah bahkan mengaji bagi para anggota sewaktu di kampung.
Admin berharap semoga rencana mulia ini dapat berjalan dengan ridha Allah dan dukungan penuh dari masyarakat, yang sudah seharusnya sebagai Muslim mempunyai kepedulian yang tinggi seperti hadits tersebut di atas.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini