Romantika atau suka
duka, jatuh bangun dalam kehidupan adalah
hal biasa untuk mendewasakan seseorang ,
karena dengan itu orang yang cerdas dapat memetik hikmah dan pengajaran yang
dia dapat dari pengalaman yang dijalaninya.
Begitu pula dalam sebuah organisasi ada saja perbedaan
pendapat sebagi tanda mulai tumbuhnya kesadaran berorganisasi, dan mulai pahamnya system organisasi meski masih
prematur
Berawal dari di upgradenya atau migrasinya Ikrisma dari
perkumpulan menjadi yayasan dan tentu saja diperkuat dengan akte sebagai tanda
adanya payung hukum yaitu pada akhir tahun 2015, sementara pada januari 2014 IKrisma baru saja mengadakan
pemilihan ketua umum tentunya dengan format perkumpulan , sehingga terjadilah
dua lisme kepemimpinan yaitu
Pemimpin perkumpulan pada satu pihak dengan ketua umum yang
dipilih secara demokratis yaitu Sdr. Zainal Arifin, dan H. Zainal Abidin pada
pihak lain sebagai pemimpin tertinggi dalam yayasan yakni ketua dewan pendiri.
Puncaknya dualisme kepemimpinan dalam satu organisasi ini
memunculkan friksi ‘karena satu dan lain hal.. sehingga menjadikan organisasi
menjadi berjalan tidak sebagaimana mestinya.
Hal inilah yang mendasari kesadaran pada kedua pihak , yayasan
& perkumpulan untuk mencari jalan solusi , apakah Ikrisma sebagai perkumpulan , atau yayasan , dan tentunya apapun pilihan itu tentu harus
mengorbankan salah satu pihak.
Dan pada akhirnya , ketua perkumpulan mengundurkan diri ,
meski ada suara menolak, namun demi kebaikan bersama sebagian besar anggota
mengarahkan kepada Ikrisma sebagai yayasan.
Akhirnya pada tanggal 20 Desember 2015 bertempat di Masjid al
fudolah, di mana di masjid itu pula beliau terpilih, secara resmi mengundurkan
diri.
Semoga ikrisma kedepannya lebih dewasa, menghadapi tantangan
berupa perbedaan yang pasti selalu terjadi
di tiap tiap organisasi, justeru dengan perbedaan-perbedaan itu akan
menjadi khazanah organisasi.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini