Salah satu bahasan aktual dalam forum Ikrisma ialah tentang calon KADES.
Menurut saya,
Ikrisma sebagi sebuah organisasi yang mulai mempunyai power dan nilai jual ,
tidak boleh bersifat pasif dalam pilkades mendatang, Ikrisma harus aktif sebagi
bentuk keperdulian dan tanggung jawab secara moral terhadap kampung halaman ke
depannya kelak, namun kali ini Ikrisma harus pandai bermain cantik dalam
politik lokal praktis di kampung halaman.
Langkah yang harus
kita ambil ialah menerima semua kandidat yang datang bersilaturrachim, lalu
kita tanya visi misinya, program apa yang rill bisa dilaksanakan pada saat awal
awal menjabat, dari beberapa kandidat tentunya kita sudah harus bisa menilai
untuk selanjutnya direkomendasikan untuk kita dukung, namun dukungan Ikrisma
kali ini bukanlah dukungan gratis, namun harus ada semacam komitmen dari
kandidat yang disepakati secara bersama, mungkin dalam bentuk kontrak politik
atau MOU.
Kedudukan Ikrisma
kali ini ialah semacam Majlis syuro namun di luar struktur, karena bila ada
pelanggaran di kemudian hari Ikrisma bukan pada kapasitasnya untuk menurunkan
karena ada BPD (badan pengawas desa) namun IKrisma secara langsung bisa
mengingatkan berdasarkan MOU , dan bisa memberikan sangsi sosial dalam bentuk
mosi tidak percayanya, yang selanjutnya bisa ditebak efeknya yakni akan munculnya
krisis ke tidak percayaan masyarakat, hal ini saja sudah pasti akan mampu
menggoyang kedudukannya.
Kesimpulannya Ikrisma
harus aktif, dan memberikan dukungan yang jelas tidak abu-abu terhadap kandidat
yang mempunyai program terbaik, agar kandidat yang bersangkutan tidak ragu
terhadap dukungan Ikrisma.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan anda di sini