Ketua dan Sekretaris

Sebuah organisasi tidak akan maju tanpa adanya kerja sama dan tanggung jawab, tokoh sentral dan desain tak ada artinya tanpa dukungan semua person

Rapat Ikrisma dengan Masyarakat

Ikrisma selalu terdepan dalam menangani masalah masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal

Divisi Sosial

Armada Ambulan yang dikelola oleh divisi Sosial telah banyak membantu meringankan beban Masyarakat saat tertimpa musibah

Santai usai Taklim

Menyempatkan waktu disela sela kesibukan untuk Taklim, bahkan tetap memberi ruang untuk santai sambil membicarakan Ikrisma ke depannya.

Suasana Pantai Desa Bringsang

Tepi pantai yang anggun di pesisir desa Bringsang membuat aku rindu kampung halaman

Minggu, 18 April 2010

Sederhana dalam ibadah


Rasulullah bukan hanya manusia pilihan, tapi juga nabi bahkan rasul pilihan, namun yang kita tahu dalam hal beribadah beliau tiada tandingannya.


Lalu bagaimanakah sebenarnya cara beribadah rasulullah, kita akan tahu kalau kita banyak membaca sirah nabawiyah, pada saat beliau mendapat jaminan masuk surge, pada saat yang sama juga ibadah beliau semakin giat, dikisahkan sampai kaki beliu bengkak karena lamanya pada saat bersujud, ada salah seorang sahabat yang menjadi makmum tanpa sepengetauan beliau, ternyata rasulullah membaca al-qarah sampai dgn selesai, sahabat itu mengira bacaan shalat akan berakir di surat itu, tapi ternyata beliau melanjutkan kpd surat al-Imran bahkan an-nisa.

Namun bagaimanakah sikaf beliau terhadap umatnya yang berlebihan dalam ibadah, yang saya maksud adalah ibadah sunnah, beliau memang getol tapi hanya apabila beribadah sendiri, beliau selalu menahan untuk tidak beribadah secara kontinyu manakala ibadah tersebut sifatnya sunnah, seperti yang beliau sampaikan dalam hadistnya “ aku kwatir kalau kalau ibadah tersebut diwajibkan , atau paling tidak dianggap wajib, seperti yang terjadi pada shalat Taraweh pada bulan Ramadhan (kalau tidak salah beliau hanya 2 kali berjamaah.

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah bersabda yang oleh Imam An Nawawi diletakkan pada bab “Sederhana dalam ibadah.

Dari Abu Juhaifah yaitu Wahab bin Abdullah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. mempersaudarakan antara Salman dan Abuddarda' -maksudnya keduanya disuruh berjanji untuk berlaku sebagai saudara." Salman pada suatu ketika berziarah ke Abuddarda', ia melihat Ummud Darda' - isteri Abuddarda' - mengenakan pakaian yang serba kusut - yakni tidak berhias samasekali, Salman bertanya padanya: "Mengapa saudari berkeadaan sedemikian ini?" Wanita itu menjawab: "Saudaramu yaitu Abuddarda' itu sudah tidak ada hajatnya lagi pada keduniaan - maksudnya: Sudah meninggalkan keduniaan, baik terhadap wanita atau lain-lain."

Dalam riwayat Addaraquthni lafaz Fiddunyaa, diganti dengan lafaz Fi nisaid dunyaa, artinya tidak ada hajatnya lagi pada kaum wanita di dunia ini. Sementara itu dalam riwayat Ibnu Khuzaimah ditambah pula dengan kata-kata Yashuumun nahaar wa yaquumullail, artinya: Ia berpuasa pada siang harinya dan terus bersembah - yang pada malam harinya."

Abuddarda' lalu datang, kemudian ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abuddarda' berkata kepada Salman:

"Makanlah, karena saya berpuasa." Salman menjawab: "Saya tidak akan suka makan, sehingga engkaupun suka pula makan."

Abuddarda' lalu makan.

Setelah malam tiba, Abuddarda' mulai bangun. Salman berkata kepadanya: "Tidurlah!" Ia tidur lagi. Tidak lama kemudian bangun lagi dan Salman berkata pula: "Tidurlah!" Kemudian setelah tiba Akhir malam, Salman lalu berkata pada Abuddarda': "Bangunlah sekarang!" Keduanya terus bersembahyang. Selanjutnya Salman lalu berkata: "Sesungguhnya untuk Tuhanmu itu ada hak atas dirimu, untuk dirimu sendiri juga ada hak atasmu, untuk keluargamupun ada hak atasmu. Maka berikanlah kepada setiap yang berhak itu akan haknya masing-masing."

Abuddarda' - paginya - mendatangi Nabi s.a.w. kemudian menyebutkan peristiwa semalam itu, lalu Nabi s.a.w. bersabda:

"Salman benar ucapannya." (Riwayat Bukhari)

Satu hadits sebenarnya sudah mencukupi, betapa rasulullah tidak ingin memberat umatnya dalam menjalankan syareat agama ini.

Minggu, 04 April 2010

ngabisin konsumsi ah !

Ahad 4 Afril 2010 Ikrisma kembali membahas tentang ambulan yang meliputi, menurunnya pendapatan donasi pada beberapa bulan terakhir dan jenis mobil apa yang cocok baik dengan kondisi keuangan yang ada maupun keinginan masyarakat Madura secara umum terutama para donator.


Adapun mengenai hal yang pertama, yaitu menurunnya jumlah donasi pada beberapa bulan terakhir karena berbagai factor yang di antaranya.

1. Sudah lunasnya donasi yg dijanjikan oleh donatur

2. Penagih yang merasa emoh pakewuh karena selalu ditunda oleh donatur donasinya

3. Penagih yang kurang mendapat motivasi, baik dari korlap bahkan ketua panitia.

4. Penagih yang terlalu sibuk hingga terabaikannya tugas yang telah disanggupinya.

Sebenarnya kunci persoalan ini ialah, kurangnya kordinasi dari semua elemen yang terlibat dalam kepanitiaan hingga seakan masing masing melempar tanggung jawab,. Padahal tidak ada yang hal serius dalam kepanitiaan dan penanganan donatur , apalagi melihat besarnya jumlah yang telah berhasil di himpun dalam rentang waktu yang belum sampai pada targetnya yaitu dua tahun ,.

Adapun mengenai beberapa penagih yang lalai itu sebenarnya bisa di maklumi dalam sebuah tim yang bekerja secara social, kesibukan keluarga, usaha atau bahkan ada keluarga yang sakit itu bisa dihendel oleh rekan yang lain yang mempunyai waktu luang, dalam hal ini saya cukup salut dan angkat topi kepada saudara Haris yang menurut saya paling banyak tagihan donaturnya daripada rekan yang lain, tapi al-hamdulillah masih mau menghendel rekan yang lain yang agak lalai dari tanggung jawbanya, ini harus kita afresiasif, dan menjadi contoh bagi yang lain.

Adapun mengenai jenis mobil apa yang akan kita beli, sesuai rencana sebelum mengumpulkan para donator pengurus harus punya Lis harga dari kendaraan yang akan ditawarkan kepada para donator, juga dgn kondisi keuangan yang ada., apakah disesuaikan dgn uang yang ada atau targetnya di tambah agar mendapatkan mobil yang di inginkan, baik itu jenis maupun kondisinya.

Untuk rekan IKRISMA saya mengajak untuk lebih semangat apalagi tidak lama lagi kita sudah mempunyai paying hukum dalam bentuk yayasan, kan sayang kalau hanya sekedar papan nama.